
Cryptocurrency
Sempat Rebound, Harga Bitcoin Masih Bisa Koreksi Lagi
Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 June 2018 10:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin kembali ke atas US$6.000/koin setelah sempat koreksi dalam pada akhir pekan lalu. Namun Investor mata uang digital (cryptocurrency) Spencer Bogart memprediksi harga Bitcoin masih berpotensi turun kembali.
"Jika kita kembali ke musim panas 2017, ketika harga cryptocurrency sedang booming, ada 100, 200 atau 300 koin digital baru. Sekarang usianya sudah satu tahun dan banyak pemiliknya ingin menjual," ujar Bogart seperti dikutip dari CNBC International, Senin (25/6/2018).
"Ketika mereka ingin menukarkan dananya, berarti mereka akan menjual paksa dan ini akan membuat harga lebih murah."
Pada Jumat lalu, harga Bitcoin telah jatuh ke bawah US$6.000/koin dan menjadi harga terendah sejak Februari 2018. Harga Bitcoin telah turun hampir 70% dari harga tertinggi sepanjang masa US$19.500/koin yang dicapai pada pertengahan Desember 2017.
Brian Kelly, CEO BKCM LLC, sebuah perusahaan investasi yang fokus pada mata uang digital, mengatakan itu "masih terlalu dini [melihat harga menguat]," tetapi menambahkan ia melihat tanda-tanda awal Bitcoin berbalik arah pada hari Senin, termasuk "sedikit permintaan datang dari Asia."
"Kami melihat Bitcoin mencapai titik terendah baru; saya pikir harganya menuju US$ 5.779," kata Kelly. "Dan kemudian dalam waktu sekitar 10 atau 15 menit Anda memiliki peningkatan besar, seratus, dua ratus poin, dan itu biasanya tindakan yang telah ditunjukkan Bitcoin."
Kelly mengatakan US$5.900 merupakan nilai impas penambangan Bitcoin. "Ada insentif bagi penambang untuk menjaga harga [bitcoin] di atas level itu."
Berdasarkan Coinbase, pada Selasa (26/6/2018) hingga pukul 10.30 WIB nilainya mencapai US$6.232/koin atau setara Rp 86,62 juta. Dalam 24 jam terakhir harga Bitcoin sudah naik 1,58%. Ada 9.227 Bitcoin yang diperdagangkan dalam 24 jam terakhir melalui bursa penukaran ini.
(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan
"Jika kita kembali ke musim panas 2017, ketika harga cryptocurrency sedang booming, ada 100, 200 atau 300 koin digital baru. Sekarang usianya sudah satu tahun dan banyak pemiliknya ingin menjual," ujar Bogart seperti dikutip dari CNBC International, Senin (25/6/2018).
Brian Kelly, CEO BKCM LLC, sebuah perusahaan investasi yang fokus pada mata uang digital, mengatakan itu "masih terlalu dini [melihat harga menguat]," tetapi menambahkan ia melihat tanda-tanda awal Bitcoin berbalik arah pada hari Senin, termasuk "sedikit permintaan datang dari Asia."
"Kami melihat Bitcoin mencapai titik terendah baru; saya pikir harganya menuju US$ 5.779," kata Kelly. "Dan kemudian dalam waktu sekitar 10 atau 15 menit Anda memiliki peningkatan besar, seratus, dua ratus poin, dan itu biasanya tindakan yang telah ditunjukkan Bitcoin."
Kelly mengatakan US$5.900 merupakan nilai impas penambangan Bitcoin. "Ada insentif bagi penambang untuk menjaga harga [bitcoin] di atas level itu."
Berdasarkan Coinbase, pada Selasa (26/6/2018) hingga pukul 10.30 WIB nilainya mencapai US$6.232/koin atau setara Rp 86,62 juta. Dalam 24 jam terakhir harga Bitcoin sudah naik 1,58%. Ada 9.227 Bitcoin yang diperdagangkan dalam 24 jam terakhir melalui bursa penukaran ini.
(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular