Perkembangan Teknologi

Dorong Non-Tunai, Singapura Targetkan Bebas Cek Pada 2025

Roy Franedya, CNBC Indonesia
21 June 2018 14:59
Singapura ingin meniru Swedia yang sudah tidak menggunakan cek dalam transaksi keuangannya.
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan uang tunai dan cek di Singapura akan berkurang signifikan. Bahkan pada 2025, Singapura tidak akan lagi menggunakan cek untuk bertransaksi.

Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan anggota dewan gubernur Monetary Authority of Singapore (MAS) Ong Ye Kung dalam acara pertemuan Asosiasi Bankir Singapura atau Association of Banks in Singapore (ABS) pada Rabu, (20/6/2018).


Ong Ye Kung mengatakan target ini bisa dilakukan karena pembayaran elektronik akan semakin berkembangkan sejalan dengan langkah-langkah transformasi yang dilakukan perbankan dan otoritas.

"Saya tidak berpikir pengadopsiannya akan linier. Ketika tingkat kenyamanan dan keyakinan melewati titik kritis, adopsi akan meningkat di seluruh populasi kita dalam waktu singkat dan menjadi meresap," ujarnya Ong Ye Kung.

Menurut data MAS, penggunaan uang tunai dan cek terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Penarikan uang tunai di mesin ATM telah turun lebih dari US$300 juta per tahun.

Pada 2017 penggunaan cek turun menjadi 28% dari total transaksi di mesin debit elektronik langsung dan jasa transfer dana elektronik. Padahal pada 2015 porsinya mencapai 37% dari total transaksi.

"Pada 2020 prosi cek akan turun menjadi 15% dan 2025 menjadi masyarakat yang bebas cek. Swedia telah melakukannya. Kita juga bisa," tambah Ong Ye Kung.

Untuk mempromosikan transfer dana elektronik, platform pembayaran didukung pemerintah yang disebut PayNow akan diperluas ke perbankan mulai 13 Agustus 2018. Perluasan layanan ini akan memungkinkan klien korporasi dari tujuh bank untuk mentransfer dana melalui PayNow di Singapura.



(roy/prm) Next Article Alasan GoPay, DANA, & LinkAja Cs Kian Digandrungi di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular