Fintech

Bukan AS, Konsumen China Paling Melek Digital dan Fintech

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
11 June 2018 09:10
69% konsumen China telah menggunakan setidaknya dua layanan fintech dalam enam bulan terakhir.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Minggu ini, ratusan perusahaan financial technology (fintech), dari startup hingga perusahaan raksasa, berkumpul di konferensi "Money 20/20" di Amsterdam, Belanda. Salah satu tema utama dalam pertemuan itu adalah peran utama China di industri fintech.

"Alibaba dan Ant Financial, kami benar-benar perusahaan fintech terbesar di dunia, dan kami juga perusahaan e-commerce terbesar di dunia, dan dua perusahaan besar tadi secara tahunan tumbuh lebih dari 50% per tahun," Kepala EMEA Alipay Li Wang kepada CNBC dalam konferensi tersebut.

Li mengatakan platform pembayaran Alipay memiliki 870 juta pengguna aktif, dengan 600 juta di China dan 270 juta di seluruh dunia. Angka-angka pengguna ini adalah bukti seberapa cepat konsumen China telah melompat ke depan negara lain dalam penggunaan fintech.

Sebuah studi yang dilakukan perusahaan akutansi EY, memeriksa tingkat adopsi fintech di 20 negara ekonomi terbesar. Hasilnya, 69% konsumen China telah menggunakan setidaknya dua layanan fintech dalam enam bulan terakhir.

India menempati posisi kedua dengan 52% konsumen menggunakan fintech, diikuti oleh Inggris sebesar 42%.

"China berada di atas, dimana pantas mengatakan di sana ada populasi besar yang melek digital, tetapi masyarakat secara finansial kurang terlayani," kata Thomas Bull, pemimpin EY FinTech Adoption Index.

Pembayaran dan transfer uang adalah layanan fintech yang paling sering digunakan di China, di mana 83% konsumen Cina melakukan pembayaran atau transfer uang di ponsel mereka. Sementara itu, 58% digunakan untuk menabung, dan 46% lainnya untuk meminjam uang.



(roy) Next Article 4 Langkah Awal Mendirikan Startup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular