
e-Commerce
Dorong Ekspor Produk UKM, Mendag Akan Undang e-Commerce Besar
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
21 February 2018 18:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya akan menemui beberapa perusahaan e-commerce besar, Kamis besok (22/2/2018) untuk membahas cara terbaik mempromosikan produk usaha kecil dan menengah (UKM) domestik dalam platform mereka.
"Besok, kita undang marketplace besar ke Kemendag dan kita akan minta mereka merumuskan cara membantu memasarkan produk UKM," ujar Enggar usai acara Quo Vadis Ekonomi Digital Indonesia di Hotel Mulia, Rabu (21/2/2018).
Enggar mengatakan upaya ini adalah bagian dari usaha Kemendag untuk mendorong ekspor produk UKM melalui platform e-commerce, mengingat ekspor Indonesia sampai saat ini masih bergantung pada komoditas primer.
Untuk menggenjot produksi UKM, pemerintah pada tahun ini juga sedang merumuskan penurunan pajak penghasilan (PPh) bagi UKM dari yang sebelumnya 1% menjadi 0,5%.
"Mereka itu kan perhitungan pajaknya tidak dengan pembukuan laba rugi, beda dengan korporasi besar sehingga 1% masih terlalu berat lah. Saya belum tahu apakah revisi ini bisa selesai tahun ini," ujar Enggar.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro juga mengkhawatirkan disrupsi digital pada ekonomi, khususnya fenomena e-commerce. Bambang menyoroti naiknya impor barang konsumsi sebesar 14,7% di tahun 2017 seiring dengan melonjaknya transaksi melalui perdagangan daring.
"Saya khawatir dengan disrupsi digital ini, khususnya karena tingginya volume impor barang konsumsi melalui e-commerce yang jika dibiarkan akan membuat industri manufaktur melesu dan berakibat pada pengangguran," ujarnya di depan peserta seminar yang hadir.
(roy/roy) Next Article Dropshipper, Review Produk Palsu & Ancaman Barang Palsu
"Besok, kita undang marketplace besar ke Kemendag dan kita akan minta mereka merumuskan cara membantu memasarkan produk UKM," ujar Enggar usai acara Quo Vadis Ekonomi Digital Indonesia di Hotel Mulia, Rabu (21/2/2018).
Enggar mengatakan upaya ini adalah bagian dari usaha Kemendag untuk mendorong ekspor produk UKM melalui platform e-commerce, mengingat ekspor Indonesia sampai saat ini masih bergantung pada komoditas primer.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro juga mengkhawatirkan disrupsi digital pada ekonomi, khususnya fenomena e-commerce. Bambang menyoroti naiknya impor barang konsumsi sebesar 14,7% di tahun 2017 seiring dengan melonjaknya transaksi melalui perdagangan daring.
"Saya khawatir dengan disrupsi digital ini, khususnya karena tingginya volume impor barang konsumsi melalui e-commerce yang jika dibiarkan akan membuat industri manufaktur melesu dan berakibat pada pengangguran," ujarnya di depan peserta seminar yang hadir.
(roy/roy) Next Article Dropshipper, Review Produk Palsu & Ancaman Barang Palsu
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular