e-Commerce

IDEA: Pelarangan Penjualan Produk Asing Kurang Relevan

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
24 January 2018 20:04
Barang yang dijual toko online berasal dari toko offline.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesian E-Commerce Assoiation (IDEA) merasa kebijakan pemerintah tidak relevan dalam bisnis mereka. Pemerintah berencana membatasi penjualan produk asing di toko online atau e-commerce.

IDEA beralasan, rencana pemerintah tersebut perlu bimbingan, sebab IDEA melihat ada kesalahan persepsi pemerintah dalam membedakan produk yang berasal dari online dan offline.

“IDEA selalu akan mendampingi untuk berdisusi agar pemerintah juga memberikan peraturan yang terbaik. Pasar online yang disebut-sebut online to online persis sama dengan offline. Jadi kalau toko online bawa barang ya itu asalnya dari offline,” ujar Daniel Tumiwa, Anggota Dewan Pembina Indonesian E-Commerce Assoiation (IDEA), saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (24/1/2018).

Produk yang dijual melalui toko online yang ada di Indonesia  berasal dari toko offline yang sudah ada. Inilah yang membuat rencana pembatasan produk asing ini menjadi kurang relevan. 


“Jadi kalau online jual barang-barang asing itu kurang tepat, karena dari dulu barang yang tanpa elektronik itu barang-barangnya juga semua impor, regulasinya sudah ada di offline tinggal disamakan saja,” tambah Daniel.

Pihaknya juga menambahkan, rencana tersebut juga terlalu menyudutkan industri usaha online. Melihat produk yang dimiliki online dan offline memiliki kriteria yang sama.


“Jadi poin saya adalah tidak zaman membedakan online atau offline. Yang ada sekarang retail offline itu tutup tokonya mereka mengubah ke online. Sehingga isu itu kurang tepat,” tambah Daniel.
(roy/roy) Next Article Pemerintah Berencana Batasi Produk Asing di Toko Online

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular