
Ritel Merajalela, Bos BEI Yakin Ada Booming Investor Syariah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan pertumbuhan jumlah investor syariah di Indonesia cukup signifikan dalam lima tahun terakhir, mencapai 1.650% hingga akhir tahun lalu. Namun jika dibanding dengan total investor, jumlahnya baru mencapai 5,5% saja.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan dengan jumlah tersebut, masih terbuka ruang pertumbuhan yang luas untuk investor syariah.
"Perkembangan pasar modal syariah terlihat pada pesatnya pertumbuhan jumlah investor syariah meningkat 1.650%. Per Desember 2020, investor syariah telah mencapai 85.891 investor atau 5,5% dari total investor saham Indonesia. Artinya ruang untuk growth masih besar sekali untuk investor saham syariah," kata Inarno dalam pembukaan perdagangan Kamis (4/2/2021).
Sebelumnya Inarno menyebut kenaikan jumlah investor ini sepanjang 2020 tumbuh 53,47% atau 590.658 Single Investor Identification (SID) baru dibandingkan investor pada 2019. Hingga akhir 2020 total jumlah investor telah mencapai 1.695.268 SID.
Investor baru pada 2020 secara signifikan didominasi oleh kaum milenial dengan rentang usia 18-30 tahun yang mencapai 411.480 SID atau 70% dari total investor baru tahun 2020.
Dia juga menyampaikan saat ini kepemilikan saham sudah didominasi investor lokal dengan persentase kepemilikan 50,9%. Demikian pula dari sisi nilai transaksi harian, hingga Rabu (27/1/2021), rerata nilai transaksi mencapai Rp 20,97 triliun per hari. Dari jumlah tersebut, nilai transaksi investor domestik mencapai 68,9%.
Selain itu, BEI juga mencatat rekor baru dalam hal rata-rata investor harian aktif yang mencapai 94.704 per hari pada 2020, meningkat sekitar 73% dibandingkan 2019 yang tercatat sekitar 55.000 rata-rata investor aktif per hari.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ya Salaam! Ini 5 Fakta Investasi Syariah di RI Makin Laris