
Setelah Naik 2 Hari Beruntun, Harga Koin Dinar Jeblok 1%

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Harga koin emas dinar produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. jeblok pada perdagangan Kamis (14/1/2021) setelah membukukan penguatan 2 hari beruntun.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, koin 1 dinar dengan kemurnian 99,99% dibanderol Rp 3.897.250, merosot 1,08% dibandingkan harga kemarin. Sementara itu koin 1 dinar dengan kemurnian 91,7% dibanderol Rp 3.585.692, juga jeblok 1,08%.
PT Antam juga menjual koin dirham yang berbahan dasar perak, dibanderol Rp 92.890, turun 0,64%.
PT Antam menjual koin dinar dengan kemurnian 91,7% mulai dari pecahan 1/4 dinar hingga 4 dinar, sementara kemurnian 99,99% mulai pecahan 1/4 dinar hingga 2 dinar. Sementara koin dirham yang berbahan dasar perak dengan kemurnian 99,95% dijual dengan pecahan 1 dan 2 dirham.
Koin dinar dan dirham dapat digunakan untuk pembayaran zakat, alat investasi atau simpanan, serta menjadi mahar.
Penurunan harga emas dunia kemarin serta rupiah yang menguat membuat harga logam mulia dalam negeri tertekan.
Harga emas dunia kemarin kembali melemah 0,66% ke US$ 1.843,41/troy ons, setelah berhasil bangkit dari penurunan 4 hari beruntun Selasa lalu.
Naik turunnya harga emas belakangan ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan indeks dolar AS. Selasa lalu saat emas berhasil bangkit indeks dolar AS melemah, sementara kemarin sebaliknya. Indeks dolar AS menguat 0,29% dan emas melemah 0,66%.
Pergerakan tersebut mengindikasikan pelaku pasar masih menimbang-nimbang kemana dolar AS akan melangkah di tahun ini. Sebab, ada "bisik-bisik" di pasar jika bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) di akhir tahun ini, yang berpeluang membuat dolar AS perkasa.
Di sisi lain, semakin banyak analis mata uang yang memprediksi dolar AS masih akan melemah hingga 2 tahun ke depan.
Saat harga emas dunia merosot, rupiah justru menguat 0,46% Rabu kemarin. Kombinasi 2 hal tersebut membuat harga emas dalam negeri jeblok lebih dari 1%. Sebabnya, emas dunia dibanderol dengan dolar AS, saat nilai tukar Mata Uang Garuda menguat, harganya akan menjadi lebih murah ketika dikonversi ke rupiah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedih! Harga Koin Dinar 99,99% Kini di Bawah Rp 4 Juta