
Harganya Naik, Koin Dinar Bisa di atas Rp 4 Juta Akhir Tahun?

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Harga koin emas dinar produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. naik pada perdagangan Senin (28/12/2020), dan ada peluang bisa kembali ke atas Rp 4 juta sebelum tahun 2020 berakhir.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, koin 1 dinar dengan kemurnian 99,99 gram hari ini naik 0,43% ke Rp 3.990.750.
Kemudian koin 1 dinar dengan kemurnian 91,7% juga naik 0,43% ke ke 3.671.567. Koin 1 dinar memiliki berat 4,25 gram.
Sementara, koin dirham yang berbahan dasar perak naik 0,64% ke Rp 94.080. Koin 1 dirham ini memiliki berat 2,975 gram.
PT Antam menjual koin dinar dengan kemurnian 91,7% mulai dari pecahan 1/4 dinar hingga 4 dinar, sementara kemurnian 99,99% mulai pecahan 1/4 dinar hingga 2 dinar. Selain itu PT Antam juga menjual koin dirham yang berbahan dasar perak dengan kemurnian 99,95% pecahan 1 dan 2 dirham.
Koin dinar dan dirham dapat digunakan untuk pembayaran zakat, alat investasi atau simpanan, serta menjadi mahar.
Harga emas dunia Harga emas dunia pagi ini melesat 1,25% ke US$ 1.900,04/troy ons, setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menandatangani rancangan undang-undang (RUU) stimulus fiskal senilai US$ 900 miliar. Meski demikian, pada pukul 18:35 WIB emas justru berbalik melemah tipis 0,17%.
Jika harga emas dunia mampu kembali melesat naik dalam beberapa hari ke depan, harga koin emas dinar 1 dinar dengan kemurnian 99,99% tentunya bisa kembali ke atas Rp 4 juta sebelum terompet tahun baru ditiup. Tetapi jika penguatan harga emas dunia tertahan di bawah US$ 1.900/troy ons, maka memerlukan waktu yang lebih lama lag.
Stimulus fiskal merupakan salah satu "bahan bakar" utama emas untuk menguat. Pada bulan Maret lalu, saat Pemerintah AS menggelontorkan stimulus fiskal jilid I, yang disebut CARES Act dengan nilai US$ 2 triliun, harga emas dunia terus meroket hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus lalu.
Presiden Trump akan lengser dari jabatannya, dan digantikan oleh Joseph 'Joe' Biden, pada 20 Januari mendatang. Biden sebelumnya sudah mengatakan akan menggelontorkan stimulus tambahan guna membantu perekonomian AS, sehingga ke depannya emas akan memiliki "bahan bakar" lagi untuk menguat.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedih! Harga Koin Dinar 99,99% Kini di Bawah Rp 4 Juta