Harga Koin Dinar Naik Lagi 0,6%, Tapi Hati-Hati Besok Longsor

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 December 2020 19:25
Dinar (Rumahdinarcom)
Foto: Dinar (Rumahdinarcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga koin emas dinar produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. naik lagi pada perdagangan Senin (21/12/2020), melanjutkan tren positif sepanjang pekan lalu

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, koin 1 dinar dengan kemurnian 99,99 gram hari ini naik 0,6% ke Rp 3.986.500, semakin mendekati lagi level Rp 4 juta/koin.

Kemudian koin 1 dinar dengan kemurnian 91,7% juga naik 0,66% ke ke 3.667.565. Koin 1 dinar memiliki berat 4,25 gram.

Sementara, koin dirham yang berbahan dasar perak dalam 2 hari perdagangan stagnan di Rp 93.188 Koin 1 dirham ini memiliki berat 2,975 gram.

PT Antam menjual koin dinar dengan kemurnian 91,7% mulai dari pecahan 1/4 dinar hingga 4 dinar, sementara kemurnian 99,99% mulai pecahan 1/4 dinar hingga 2 dinar. Selain itu PT Antam juga menjual koin dirham yang berbahan dasar perak dengan kemurnian 99,95% pecahan 1 dan 2 dirham.

Koin dinar dan dirham dapat digunakan untuk pembayaran zakat, alat investasi atau simpanan, serta menjadi mahar.

Kenaikan koin emas di awal pekan cukup jarang terjadi, sebab pergerakannya dipengaruhi oleh emas dunia. Sementara harga emas dunia hanya diperdagangkan hingga Jumat, dan mempengaruhi harga koin dinar di hari Sabtu.

Artinya, kenaikan koin dinar hari ini "mendahului" harga emas dunia yang pada akhirnya menguat ke atas US$ 1.900/troy ons siang ini, untuk pertama kalinya sejak 9 November lalu.

Tetapi sayangnya, setelah mencapai level tersebut harga emas dunia berbalik jeblok hingga ke US$ 1.856/troy ons.

Kenaikan harga emas ke atas US$ 1.900/troy ons sudah diprediksi sejak pekan lalu.

Potensi berlanjutnya kenaikan emas terlihat dari hasil survei terbaru dari Kitco yang mayoritas memberikan pandangan bullish (tren naik) pekan ini.

Survei yang dilakukan terhadap 14 analis di Wall Street menunjukkan 11 orang atau 79% memberikan pandangan bullish, 2 orang atau 14% memberikan pandangan netral, dan hanya 1 orang atau 7% yang melihat emas bearish (tren menurun).

Sementara itu, survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dengan 1.048 responden menunjukkan 75% memberikan pandangan bullish, 14% bearish dan 11% netral.

Artinya, sentimen analis dan pelaku pasar sangat bullish untuk pekan depan, sehingga peluang berlanjutnya penguatan terbuka lebar, bahkan tidak menutup kemungkinan kembali mendekati ke level US$ 2.000/troy ons. Sebab, menjelang libur Natal dan Tahun Baru, volume perdagangan akan lebih rendah dari biasanya, dan dapat memicu volatilitas tinggi. Artinya harga emas akan naik atau turun kencang dalam waktu yang singkat.

Apalagi, stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS) sudah akan cair. Stimulus fiskal, serta stimulus moneter merupakan "bahan bakar" bagi emas untuk menguat.

Kongres AS telah mengatasi perbedaan politik mengenai kesepakatan stimulus senilai US$ 900 miliar. Proposal stimulus kini tinggal di-voting, sebelum disahkan oleh Presiden AS, Donald Trump, dan resmi cair.

Meski demikian, banyak analis memprediksi volatilitas emas akan meningkat tajam, artinya kenaikan dan penurunan signifikan bisa terjadi dalam sekejap. Sebabnya, volume perdagangan yang lebih rendah dari biasanya menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Prediksi tersebut terbukti hari ini, setelah menembus US$ 1.900/troy ons langsung jeblok. Jika terus berlanjut, harga koin dinar tercancam terseret besok.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedih! Harga Koin Dinar 99,99% Kini di Bawah Rp 4 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular