Turun Terus, Koin 1 Dinar 99,99% Kini Dekati Rp 3,8 Juta

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 December 2020 18:25
Dinar (Rumahdinarcom)
Foto: Dinar (Rumahdinarcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Koin emas dinar produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. turun lagi pada perdagangan Selasa (1/12/2020) setelah stagnan awal pekan kemarin. Tetapi sepanjang pekan lalu koin dinar ambrol tajam mengikuti kemerosotan harga emas dunia.

Melansir data dari situs resmi Pegadaian, koin 1 dinar dengan kemurnian 99,99% hari ini dibanderol Rp 3.825.000, turun 0,44% dibandingkan harga kemarin. Sementara koin 1 dinar kemurnian 91,7% juga turun 0,44% ke Rp 3.518.984.

PT Antam menjual koin dinar dengan kemurnian 91,7% mulai dari pecahan 1/4 dinar hingga 4 dinar, sementara kemurnian 99,99% mulai pecahan 1/4 dinar hingga 2 dinar.
Selain itu PT Antam juga menjual koin dirham yang berbahan dasar perak dengan kemurnian 99,95% pecahan 1 dan 2 dirham.

Koin 1 dirham hari dihargai Rp 89.023, stagnan dibandingkan harga Senin kemarin.

Koin dinar dan dirham dapat digunakan untuk pembayaran zakat, alat investasi atau simpanan, serta menjadi mahar.

Harga emas dunia kemarin melemah lagi 0,62% ke US$ 1.777,01/troy ons. Para analis kini mulai merubah proyeksinya terhadap harga emas dunia.

Sean Lusk, co-director di Walsh Trading, mengatakan kemerosotan emas terjadi akibat para investor yang mengambil posisi beli saat harga emas sedang tinggi-tingginya kini mulai keluar dari posisi beli.

"Apa yang kita lihat disini adalah investor yang membeli emas saat harga sedang tinggi menjadi yang pertama melepas posisinya, investor kemungkinan yang membeli saat harga emas di US$ 1.920/trloy ons," kata Lusk sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (27/11/2020).

Lusk juga mengatakan harga emas masih mungkin akan ambrol lagi ke bawah US$ 1.700/troy ons.

"jika pasar mampu menekan emas turun lagi sekitar US$ 60 hingga US$ 70, maka kita bisa melihat emas di bawah US$ 1.700/troy ons sebelum periode penurunan tersebut berakhir," tambahnya.

Lusk melihat, emas baru akan mulai bangkit di penghujung 2020, sebab secara musiman akhir Desember dan awal Januari merupakan waktu yang bagus untuk membeli logam mulia.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2021 Baru Sepekan, Harga Koin Dinar Sudah Merosot 1,4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular