
Dihajar Rupiah 4 Hari, Riyal Arab Saudi Akhirnya Menguat Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar riyal Arab Saudi menguat melawan rupiah pada perdagangan Jumat (10/7/2020) setelah melemah 4 hari beruntun. Sentimen pelaku pasar yang memburuk membuat rupiah loyo pada hari ini.
Berdasarkan data Refinitiv, riyal hari ini menguat 0,24% ke Rp 3.828/SAR di pasar spot, setelah dalam 4 hari terakhir riyal terkoreksi dengan pelemahan 0,86%. Kemarin riyal sebenarnya menguat di awal perdagangan, tetapi berbalik melemah jelang penutupan perdagangan hingga mencetak depresiasi beruntun.
Rupiah sebelumnya mendapat mendapat tenaga setelah Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pada Senin sore meredam ekspektasi kenaikan inflasi akibat rencana pembelian obligasi pemerintah dengan zero coupon dalam skema "burden sharing" guna menanggulangi virus corona dan membangkitkan lagi perekonomian.
Perry saat mengadakan konferensi pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan telah mengkalkulasi kebijakan tersebut dan hasilnya dampak ke inflasi diperkirakan tidak akan besar. Inflasi yang tinggi membuat real return investasi di dalam negeri menjadi menurun, sehingga tidak menarik bagi investor asing.
Selain itu BI Selasa pagi melaporkan cadangan devisa di bulan Juni sebesar US$ 131,7 miliar, naik US$ 1.2 miliar pada akhir Mei. Kenaikan cadangan devisa tersebut tentunya membuat amunisi BI untuk menstabilkan rupiah jika mengalami gejolak menjadi lebih besar. Sehingga investor lebih nyaman mengalirkan modalnya ke dalam negeri.
Sementara pada hari ini, virus corona menebar ketakutan baru di pasar finansial setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) kini mengakui penyebaran bisa terjadi melalui udara.
WHO awalnya menekankan bahwa Covid-19 ditularkan lewat air liur, sekresi dan tetesan dari penderita melalui batuk, bersin atau bicara atau permukaan yang terkontaminasi. Sehingga jaga jarak dan cuci tangan lebih ditekankan.
Namun lembaga itu kini mengakui ada bukti penularan lewat udara didalam ruang dengan ventilasi buruk, meski sembari menekankan perlunya riset lebih lanjut.
Perubahan pandangan WHO terkait penyebaran virus corona didorong oleh ratusan ilmuwan yang mempublikasikan suatu artikel terkait potensi penularan Covid-19 melalui udara. Ada 237 ilmuwan multidisipliner yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari ilmuwan aerosol, dokter spesialis infeksi hingga epidemiologis.
Akibatnya sentimen pelaku pasar memburuk, rupiah yang sudah menguat 4 hari beruntun akhirnya diterpa aksi ambil untung (profit taking) hingga melemah melawan riyal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Pekan Berlalu, Rupiah Akhirnya Menguat Melawan Riyal
