Umroh Bakal Murah, Kurs Riyal Kini di Level Terlemah 2 Tahun

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 January 2020 06:43
Nilai tukar riyal Arab Saudi (SAR) melemah melawan rupiah pada Kamis (23/1/2020), hingga mendekati level terlemah 2 tahun terakhir.
Foto: File Foto: Penukar mata uang Saudi menampilkan uang kertas Saudi Riyal di toko penukaran mata uang di Riyadh, Arab Saudi 27 Juli 2017. REUTERS / Faisal Al Nasser
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar riyal Arab Saudi (SAR) melemah melawan rupiah pada perdagangan Kamis (23/1/2020), hingga mendekati level terlemah dalam dua tahun terakhir. Pelemahan riyal tersebut tentunya membuat biaya Umroh menjadi lebih murah. 

Di akhir perdagangan kemarin, SAR 1 setara dengan Rp 3.636, riyal melemah 0,11% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sebelumnya di awal perdagangan riyal sempat melemah 0,3% ke Rp 3.625/SAR. Posisi tersebut merupakan yang terlemah sejak 20 Februari 2018.


Rupiah memang sedang perkasa sejak awal tahun, tidak hanya melawan riyal, tetapi melawan mata uang utama dunia, dan lainnya. Rupiah bahkan menjadi mata uang terbaik dunia setelah menguat 1,85% melawan dolar AS sejak awal perdagangan 2020 hingga Kamis kemarin. Penguatan tersebut menjadi yang terbesar di antara mata uang lain melawan dolar AS.

Sementara berhadapan dengan riyal, pada periode yang sama rupiah juga menguat 1,85%. Berikut pergerakan riyal melawan rupiah (SAR/IDR) sejak awal perdagangan 2020.



Fundamental dalam negeri yang mendukung, serta harapan membaiknya pertumbuhan ekonomi global setelah kesepakatan dagang fase AS-China menjadi penopang penguatan rupiah.


Kedua faktor tersebut membuat aliran modal deras masuk ke Indonesia yang membuat rupiah kian perkasa. Hal tersebut dapat dilihat dari yield atau imbal hasil obligasi Indonesia yang terus menurun. Sepanjang tahun ini yield obligasi tenor 10 tahun sudah turun 42,5 basis poin (bps) menjadi 6,673%.

Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Saat harga naik, itu berarti permintaan sedang tinggi, yang menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap) Next Article Turun Tipis, Kurs Riyal di Dekat Level Terlemah 2 Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular