Kalah Dari Malaysia, Ini Jurus Sri Mulyani Geber Syariah RI

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
23 August 2019 18:44
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas Muslim nomor satu di dunia.
Foto: High Level Discussion & Opening Ceremony Muktamar IV IAEI (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas Muslim nomor satu di dunia. Namun, Indonesia belum mampu menjadi negara ekonomi syariah nomor satu.

Sri Mulyani menyebutkan, untuk industri syariah, Indonesia masih kalah dari Turki dan Arab Saudi.

"Tapi Malaysia adalah yang terdepan kalau untuk ekonomi syariah," ujarnya dalam acara High Level Discussion & Opening Ceremony Muktamar IV Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia di The Ritz-Carlton Hotel Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Menurut, Indonesia kalah ditinjau dari sejumlah sisi. Pertama, Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya, SDM Indonesia banyak tapi kualitasnya kalah dari negara muslim lainnya. Kedua adalah sisi pelakunya yang kurang mampu mengelola potensi ekonomi syariah.

Dengan kondisi itu, Sri Mulyani mengatakan Kementerian Keuangan telah melakukan banyak program untuk mendukung perkembangan instrumen dan ekonomi syariah. Dukungan ini dengan penerbitan sukuk atau surat berharga syariah negara (SBSN) baik pada level global maupun di level Indonesia.



"Kita juga sudah menerbitkan apa yang disebut sukuk yang selama ini merupakan instrumen untuk membangun berbagai infrasstruktur pendidikan. Hampir semua universitas di Indonesia seperti IAIN dan UIN, itu semuanya dibangun menggunakan instrumen syariah nasional," jelasnya.

Selain itu, Kemenkeu juga melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) untuk membangun ekosistem untuk mendukung pelaku ekonomi syariah.

"Jadi kita akan bersama-sama bekerja sama dengan instansi-instansi lain untuk bisa mendorong dan membangun secara lebih baik. Supaya mereka betul-betul menunjukan suatu value dari ekonomi islam yang memiliki karakter efisiensi, tata kelola yang baik, dan sesuai dengan nilai-nilai keislaman," kata dia

"Namun juga pada saat yang sama bisa berkembang di Indonesia dan bahkan secara global," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Nah Lho! Sri Mulyani Soroti Kredit Macet Bank Syariah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular