
Jumlah Nasabah Bank Syariah Tembus Rekor, Ayo Hijrah!
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
26 October 2018 08:03

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Jumlah nasabah simpanan perbankan syariah terus tumbuh hingga menembus 23,18 juta pada akhir Agustus 2018. Jumlah nasabah tersebut tumbuh 13% dibandingkan setahun lalu yang tercatat 20,48 juta.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, jumlah nasabah pembiayaan menembus 4,78 juta, yang merupakan rekor tertinggi selama industri perbankan syariah berdiri di Indonesia. Jumlah nasabah pembiayaan tumbuh 11,58% dari setahun sebelumnya. Adapun rekor tertinggi untuk nasabah simpanan perbankan syariah terjadi pada Juli 2018 yang mencapai 23,22 juta nasabah.
Pesatnya pertumbuhan nasabah bank syariah tidak terlepas dari kampanye dan edukasi keuangan syariah serta industri halal di Indonesia. Tidak terkecuali yang dilakukan oleh PT Bank Muamalat Tbk, bank syariah pertama di Indonesia.
Bank Muamalat mengampanyekan #AyoHijrah ke perbankan syariah. Hal ini tidak terlepas dari besarnya minat penduduk muslim Indonesia yang hijrah untuk memenuhi syariat Islam dalam gaya hidup halal, mulai dari makanan, minuman hingga busana.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan bahwa melalui gerakan ini, pihaknya berharap kehidupan masyarakat dapat lebih berkah karena menggunakan layanan keuangan yang sesuai dengan syariat.
"Disamping itu, peluang bank syariah untuk tumbuh masih amat besar. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dan pertumbuhan ekonomi juga cukup baik," katanya.
Secara harfiah, hijrah berarti berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik. Tapi bukan hanya itu maknanya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hijrah juga berarti perubahan (sikap, tingkah laku, dan sebagainya) ke arah yang lebih baik. Dalam agama Islam berarti bergerak untuk menerapkan ajaran Islam secara kafah (menyeluruh).
Menurut Permana, sebagai bank pertama murni syariah di Indonesia, Bank Muamalat ingin ikut berperan aktif dalam gerakan ini dengan meluncurkan tagar #AyoHijrah yang berfokus dalam hal pengelolaan keuangan.
Bersamaan dengan gerakan ini, Bank Muamalat juga memperkenalkan nama baru untuk produk layanan perbankan dengan menyematkan kata "Hijrah" di dalamnya. Diantaranya adalah Tabungan iB Hijrah, Tabungan iB Hijrah Prima dan Deposito iB Hijrah.
Lebih rinci dia menjelaskan, Bank Muamalat mengusung prinsip ekonomi syariah yang telah dikembangkan sejak abad ke-15 Masehi dengan teknologi perbankan termutakhir. Setiap produk dan layanannya selalu melalui peninjauan dan dimonitor oleh Dewan Pengawas Syariah.
Selain melalui layanan perbankan, gerakan #AyoHijrah juga dimasyarakatkan melalui berbagai kegiatan yang bersifat edukatif. Mulai dari seminar tentang seluk-beluk ekonomi syariah hingga kajian Islami yang mengundang kalangan ulama sebagai narasumber.
Bukan hanya itu, Bank Muamalat juga terlibat dalam upaya pemakmuran masjid sebagai salah satu agen perbankan syariah. Upaya sosialisasi #AyoHijrah pun digencarkan dengan kegiatan open booth di pusat kegiatan masyarakat sehingga publik bisa berinteraksi langsung dengan karyawan Bank Muamalat.
Melalui gerakan #AyoHijrah, Bank Muamalat bercita-cita menjadi pusat dari ekosistem ekonomi syariah dan turut membangun industri halal di Indonesia dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Tujuan akhir dari gerakan #AyoHijrah ini bukan semata-mata kesejahteraan umat Muslim. Target finalnya adalah ikut berpartisipasi membangun perekonomian Indonesiamelalui perbankan syariah
(dob/dob) Next Article Ketua LPS: Kondisi Perbankan Syariah Cukup Berat
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, jumlah nasabah pembiayaan menembus 4,78 juta, yang merupakan rekor tertinggi selama industri perbankan syariah berdiri di Indonesia. Jumlah nasabah pembiayaan tumbuh 11,58% dari setahun sebelumnya. Adapun rekor tertinggi untuk nasabah simpanan perbankan syariah terjadi pada Juli 2018 yang mencapai 23,22 juta nasabah.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan bahwa melalui gerakan ini, pihaknya berharap kehidupan masyarakat dapat lebih berkah karena menggunakan layanan keuangan yang sesuai dengan syariat.
"Disamping itu, peluang bank syariah untuk tumbuh masih amat besar. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dan pertumbuhan ekonomi juga cukup baik," katanya.
Secara harfiah, hijrah berarti berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik. Tapi bukan hanya itu maknanya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hijrah juga berarti perubahan (sikap, tingkah laku, dan sebagainya) ke arah yang lebih baik. Dalam agama Islam berarti bergerak untuk menerapkan ajaran Islam secara kafah (menyeluruh).
Menurut Permana, sebagai bank pertama murni syariah di Indonesia, Bank Muamalat ingin ikut berperan aktif dalam gerakan ini dengan meluncurkan tagar #AyoHijrah yang berfokus dalam hal pengelolaan keuangan.
Bersamaan dengan gerakan ini, Bank Muamalat juga memperkenalkan nama baru untuk produk layanan perbankan dengan menyematkan kata "Hijrah" di dalamnya. Diantaranya adalah Tabungan iB Hijrah, Tabungan iB Hijrah Prima dan Deposito iB Hijrah.
Lebih rinci dia menjelaskan, Bank Muamalat mengusung prinsip ekonomi syariah yang telah dikembangkan sejak abad ke-15 Masehi dengan teknologi perbankan termutakhir. Setiap produk dan layanannya selalu melalui peninjauan dan dimonitor oleh Dewan Pengawas Syariah.
Selain melalui layanan perbankan, gerakan #AyoHijrah juga dimasyarakatkan melalui berbagai kegiatan yang bersifat edukatif. Mulai dari seminar tentang seluk-beluk ekonomi syariah hingga kajian Islami yang mengundang kalangan ulama sebagai narasumber.
Bukan hanya itu, Bank Muamalat juga terlibat dalam upaya pemakmuran masjid sebagai salah satu agen perbankan syariah. Upaya sosialisasi #AyoHijrah pun digencarkan dengan kegiatan open booth di pusat kegiatan masyarakat sehingga publik bisa berinteraksi langsung dengan karyawan Bank Muamalat.
Melalui gerakan #AyoHijrah, Bank Muamalat bercita-cita menjadi pusat dari ekosistem ekonomi syariah dan turut membangun industri halal di Indonesia dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Tujuan akhir dari gerakan #AyoHijrah ini bukan semata-mata kesejahteraan umat Muslim. Target finalnya adalah ikut berpartisipasi membangun perekonomian Indonesiamelalui perbankan syariah
(dob/dob) Next Article Ketua LPS: Kondisi Perbankan Syariah Cukup Berat
Most Popular