
Bayar Zakat Lewat Online dan Konvensional, Mana Lebih Afdol?
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
11 June 2018 17:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Kini tak hanya pembayaran kebutuhan rumah tangga atau konsumsi pribadi yang bisa dilakukan lewat online. Bayar zakat pun bisa disalurkan melalui internet.
Banyak aplikasi online yang menyediakan layanan zakat digital seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan mesin pembayaran bernama M-Cash. Sejumlah platform dan e-commerce bahkan uga menyediakan channel khusus pembayaran zakat digital.
Tren membayar zakat secara digital sudah terasa setahun belakangan ini. Lalu apakah membayar zakat lewat online menjadi solusi yang lebih baik daripada konvensional?
Ketua STEI Tazkia Murniati Mukhlisin mengatakan bahwa membayar zakat bisa di mana saja. Tren pembayaran zakat secara digital tetap dianggap sah hukumnya dalam Islam. Menurutnya, daripada lupa tak menyalurkan zakat yang wajib dikeluarkan lebih baik menggunakan akses digital.
"Bayar zakat boleh di mana saja, boleh langsung atau lewat handphone. Islam itu memudahkan nggak menyusahkan, mungkin karena kita sibuk, repot, daripada lupa, tinggal pijat-pijat gadget kita saja bisa langsung bayar zakat. Insyaallah itu sah walaupun di digital," ujar wanita dengan sapaan akrab Ani itu saat dihubungi CNBC Indonesia.
Meski demikian, Ani menyarankan untuk memperhatikan platform online yang akan menyalurkan zakat Anda. Pastikan mendapat laporan mengenai penyaluran zakat tersebut setelah membayarnya. Cari platform yang memang terpercaya.
Ani menambahkan, memang membayar zakat lewat online sah saja tapi kalau untuk zakat fitrah sebaiknya diberikan secara konvensional ke masjid terdekat. Nilai zakat fitrah tergantung beras yang Anda makan atau harga beras rata-rata di lingkungan tempat tinggal. Maka dari itu, akan lebih baik zakat fitrah disalurkan ke orang-orang terdekat.
"Zakat fitrah diberikan ke daerah terdekat lebih dulu. Kalau untuk praktisnya jangan sampai lupa, berikan saja ke masjid terdekat. Kecuali orang Singapura atau Malaysia mereka nggak banyak lagi orang miskin baru zakatnya dikeluarkan bisa ke Indonesia, Thailand, atau daerah yang membutuhkan," tambahnya.
(roy) Next Article Mulai Tahun Ini Gaji PNS Langsung Kena Potongan Zakat
Banyak aplikasi online yang menyediakan layanan zakat digital seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan mesin pembayaran bernama M-Cash. Sejumlah platform dan e-commerce bahkan uga menyediakan channel khusus pembayaran zakat digital.
"Bayar zakat boleh di mana saja, boleh langsung atau lewat handphone. Islam itu memudahkan nggak menyusahkan, mungkin karena kita sibuk, repot, daripada lupa, tinggal pijat-pijat gadget kita saja bisa langsung bayar zakat. Insyaallah itu sah walaupun di digital," ujar wanita dengan sapaan akrab Ani itu saat dihubungi CNBC Indonesia.
Meski demikian, Ani menyarankan untuk memperhatikan platform online yang akan menyalurkan zakat Anda. Pastikan mendapat laporan mengenai penyaluran zakat tersebut setelah membayarnya. Cari platform yang memang terpercaya.
Ani menambahkan, memang membayar zakat lewat online sah saja tapi kalau untuk zakat fitrah sebaiknya diberikan secara konvensional ke masjid terdekat. Nilai zakat fitrah tergantung beras yang Anda makan atau harga beras rata-rata di lingkungan tempat tinggal. Maka dari itu, akan lebih baik zakat fitrah disalurkan ke orang-orang terdekat.
"Zakat fitrah diberikan ke daerah terdekat lebih dulu. Kalau untuk praktisnya jangan sampai lupa, berikan saja ke masjid terdekat. Kecuali orang Singapura atau Malaysia mereka nggak banyak lagi orang miskin baru zakatnya dikeluarkan bisa ke Indonesia, Thailand, atau daerah yang membutuhkan," tambahnya.
(roy) Next Article Mulai Tahun Ini Gaji PNS Langsung Kena Potongan Zakat
Most Popular