
Sudah Ketemu Pemilik, BUMN Masih Kaji Masuk Bank Muamalat
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
11 June 2018 11:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana bank milik negara (himpunan bank milik negara/Himbara) untuk mengakuisisi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk tampaknya belum menemui titik terang. Pasalnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menaungi bank milik negara masih melakukan tarik ulur dengan pemilik saham Bank Muamalat.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, pihaknya harus melihat terlebih dahulu kondisi Bank Muamalat dalam kacamata pemilik saham. Kemudian, Kementerian BUMN mempelajari proposal yang ditawarkan pemilik saham.
Setelah itu, Kementerian BUMN baru memutuskan langkah apa yang bisa diambil untuk membantu Bank Muamalat. "Kami (Kementerian BUMN) kan orang luar, jadi kami harus mematangkan rencana dulu dengan pemegang saham, baru kami bisa mengetahui yang bisa kami support," tegas dia di Jakarta, seperti dikutip, Senin (11/6/2018).
Perihal pembahasan proposal tersebut, Gatot mengaku sudah bertemu dengan pihak Islamic Development Bank (IDB) selaku pemegang saham pengendali Bank Muamalat. Namun demikian, dalam pertemuan tersebut, Kementerian BUMN juga tidak membahas secara spesifik mengenai Bank Muamalat. "Yang kami bahas justru kerjasama ke depan," ucap dia.
Selain pemegang saham pengendali, Kementerian BUMN juga perlu bertemu dengan pihak lain yang berkaitan dengan Bank Muamalat. "Kami juga perlu duduk bareng dengan OJK dan dengan pihak lain yang terkait Bank Muamalat," kata dia.
Dengan belum jelasnya skema yang akan diambil untuk membantu Bank Muamalat, Gatot belum bisa memastikan apakah bank milik negara akan masuk secara individual atau secara bersama ke Bank Muamalat. Namun sedikit gambaran, dia mengungkapkan, bank milik negara sementara waktu bisa masuk dalam manajemen Bank Muamalat. "Kalaupun masuk di manajemen dulu, kalau restrukturisasi belum masuk,"ucap dia.
Sementara itu, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang digadang-gadang akan mengakuisisi Bank Muamalat tampaknya juga belum menemui titik terang. Direktur Utama BRI Suprajarto mengungkapkan, pihaknya memutuskan untuk tidak menyiapkan rencana akuisisi bank dulu tahun ini."Sampai saat ini belum, tenang dulu saja, daripada pusing," ungkap dia.
(roy) Next Article Ini Kospin Jasa, Koperasi yang Suntik Muamalat Ratusan Miliar
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, pihaknya harus melihat terlebih dahulu kondisi Bank Muamalat dalam kacamata pemilik saham. Kemudian, Kementerian BUMN mempelajari proposal yang ditawarkan pemilik saham.
Perihal pembahasan proposal tersebut, Gatot mengaku sudah bertemu dengan pihak Islamic Development Bank (IDB) selaku pemegang saham pengendali Bank Muamalat. Namun demikian, dalam pertemuan tersebut, Kementerian BUMN juga tidak membahas secara spesifik mengenai Bank Muamalat. "Yang kami bahas justru kerjasama ke depan," ucap dia.
Selain pemegang saham pengendali, Kementerian BUMN juga perlu bertemu dengan pihak lain yang berkaitan dengan Bank Muamalat. "Kami juga perlu duduk bareng dengan OJK dan dengan pihak lain yang terkait Bank Muamalat," kata dia.
Dengan belum jelasnya skema yang akan diambil untuk membantu Bank Muamalat, Gatot belum bisa memastikan apakah bank milik negara akan masuk secara individual atau secara bersama ke Bank Muamalat. Namun sedikit gambaran, dia mengungkapkan, bank milik negara sementara waktu bisa masuk dalam manajemen Bank Muamalat. "Kalaupun masuk di manajemen dulu, kalau restrukturisasi belum masuk,"ucap dia.
Sementara itu, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang digadang-gadang akan mengakuisisi Bank Muamalat tampaknya juga belum menemui titik terang. Direktur Utama BRI Suprajarto mengungkapkan, pihaknya memutuskan untuk tidak menyiapkan rencana akuisisi bank dulu tahun ini."Sampai saat ini belum, tenang dulu saja, daripada pusing," ungkap dia.
(roy) Next Article Ini Kospin Jasa, Koperasi yang Suntik Muamalat Ratusan Miliar
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular