
Pengembangan BTN Syariah Butuh Rp 5 T
gita rossiana, CNBC Indonesia
09 March 2018 12:05

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengungkapkan pengembangan unit usaha syariah (UUS) membutuhkan modal Rp 5 triliun. Sementara BTN mengaku belum memiliki dana sebanyak itu.
Direktur BTN Iman Nugroho Soeko menjelaskan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BTN saat ini mencapai 18%. Apabila ingin menyuntik modal UUS BTN, maka harus memiliki CAR sekitar 25%.
"Harus disediakan modal yang besar apabila ingin tumbuh tinggi," ujar dia saat ditemui wartawan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Selain itu, agar BTN Syariah pertumbuhannya bisa konsisten maka harus memiliki modal sekitar Rp 5 triliun."Setidaknya butuh Rp 5 triliun atau sekitar itu," jelas dia.
Oleh karena itu, sebagai jalan tengah, menurut Iman pengembangan UUS BTN sebaiknya dilakukan di dalam holding jasa keuangan. Pasalnya, melalui holding jasa keuangan bisa dilakukan penarikan dividen yang lebih besar.
"Kalau narik dari dividen bank besar, kelebihannya bisa digunakan untuk modal BTN," papar dia.
(dru) Next Article BTN Syariah Cetak Laba Rp 482,19 M
Direktur BTN Iman Nugroho Soeko menjelaskan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BTN saat ini mencapai 18%. Apabila ingin menyuntik modal UUS BTN, maka harus memiliki CAR sekitar 25%.
"Harus disediakan modal yang besar apabila ingin tumbuh tinggi," ujar dia saat ditemui wartawan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Oleh karena itu, sebagai jalan tengah, menurut Iman pengembangan UUS BTN sebaiknya dilakukan di dalam holding jasa keuangan. Pasalnya, melalui holding jasa keuangan bisa dilakukan penarikan dividen yang lebih besar.
"Kalau narik dari dividen bank besar, kelebihannya bisa digunakan untuk modal BTN," papar dia.
(dru) Next Article BTN Syariah Cetak Laba Rp 482,19 M
Most Popular