Dunia & RI Bersiap Hadapi 72 Jam Penuh Penantian & Gejolak

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
15 September 2025 06:10
Ilustrasi Wall Street. (AP/Richard Drew)
Foto: Pexels

Indeks saham Amerika Serikat (AS) ditutup beragam pada perdagangan Jumat (12/9/2025).

Nasdaq menguat 0,44% ke level 22.141,10 yang dipimpin oleh kenaikan saham Tesla, sekaligus menandai rekor penutupan tertinggi sepanjang pekan. Sebaliknya, S&P 500 nyaris stagnan setelah turun tipis 0,05% ke 6.584,29, sementara Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,59% atau turun 273,78 poin ke posisi 45.834,22.

Padahal sehari sebelumnya, ketiga indeks kompak mencetak rekor, dengan Dow untuk pertama kalinya menembus level psikologis 46.000. Namun, sentimen pasar berbalik setelah rilis data ekonomi yang menunjukkan pelemahan tenaga kerja meski inflasi relatif terkendali.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran mingguan melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2021. Selain itu, ada revisi penurunan pada data pertumbuhan lapangan kerja sebelumnya, yang memperkuat sinyal melambatnya pasar tenaga kerja. Meski begitu, inflasi konsumen (CPI) Agustus hanya sedikit di atas perkiraan, sehingga tekanan harga dianggap masih cukup jinak.

Kondisi ini memperkuat spekulasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan 17 September mendatang. Berdasarkan FedWatch Tool dari CME, pasar hampir pasti memperkirakan adanya pemangkasan 25 basis poin.

"Ini adalah The Fed yang enggan memberi kejutan ke pasar. Karena ekspektasi sudah begitu solid pada pemangkasan 25 basis poin, kami yakin mereka akan merealisasikannya," ujar Bill Northey, Direktur Investasi di U.S. Bank Wealth Management, dikutip dari CNBC International.

Secara mingguan, ketiga indeks utama tetap mencatatkan performa positif. S&P 500 naik 1,6% dan menjadi pekan terbaik sejak awal Agustus. Nasdaq melesat 2% sekaligus mencetak reli dua pekan beruntun. Sementara itu, Dow Jones naik 1%, menandai pekan positif pertamanya dalam tiga pekan terakhir.

Di sisi emiten, saham teknologi masih menjadi sorotan.  Saham Micron Technology bahkan melesat ke rekor tertinggi di level US$158,28 per saham pada Jumat (12/9/2025).

Saham produsen chip memori ini melonjak sekitar 4,7% menjadi US$157,63 di tengah booming industri kecerdasan buatan (AI).

Kenaikan tersebut juga dipicu oleh langkah Citi yang menaikkan target harga Micron menjadi US$175 dari sebelumnya US$150, dengan alasan meningkatnya permintaan chip DRAM dan perangkat keras penunjang solusi AI. Micron diketahui memasok hardware bagi sejumlah raksasa industri AI, termasuk Intel.

(evw/evw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular