Foto: Ketua Dewan Federal Reserve Jerome Powell berbicara saat konferensi pers di Federal Reserve di Washington, Rabu, 12 Juni 2024. (AP/Susan Walsh)
IHSG dan rupiah babak belur sepanjang perdagangan kemarin Senin tersengat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Wall Street kompak menguat di tengah optimisme investor akan kondisi Timur Tengah
Sentimen pasar hari ini akan fokus pada perang, pidato Jerome Powell sampai mencermati kongres partai China.
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air pada Senin kemarin (23/6/2025) babak belur akibat sikap pelaku pasar kembali ke mode risk-off terpicu ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang memanas.
Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin bisa dibilang sangat volatil. Pada pagi hari sempat koreksi lebih dari 2%, kemudian kempes menjadi 1,7% pada akhir sesi I. Namun, pada pertengahan sesi II sempat merosot hingga 2,24% sampai akhirnya di tutup koreksi 1,74% ke posisi 6.787,14.
IHSG mencatat penurunan selama empat hari beruntun, menandai posisi terendah sejak 2 Mei 2025, bertepatan waktu pengumuman tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).
Ada sebanyak 533 saham turun, 128 naik, dan 140 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 12,79 triliun yang melibatkan 25,39 miliar saham dalam 1,36 juta kali transaksi. Kapitasasi pasar kemarin mencapai Rp 11.905,87 triliun.
Direktur Reliance Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, sentimen utama anjlok-nya saham kemarin datang dari kekhawatiran peningkatan tensi geopolitik di timur tengah. Apalagi jika melibatkan negara-negara lain.
"Semalam sebagaimana diberitakan bahwa trump mengumumkan telah menghancurkan fasilitas nuklir Iran meski kemudian dibantah oleh Iran bahwa yang dihancurkan sudah bukan tempat fasilitas tersebut. Entah benar atau tidak, adanya keterlibatan AS ini yang memicu kekhawatiran tambahan," ungkap Reza kepada CNBC Indonesia, Senin (23/6/2025).
Seiring dengan sikap hati-hati ini pergerakan dari mata uang Garuda juga terdepresiasi pada kemarin.
Merujuk data Refinitiv, rupiah turun signifikan 0,61% dalam sehari ke posisi Rp16.480/US$, penyusutan kemarin bisa dibilang menjadi yang terparah dalam setahun ini, sebelumnya penurunan tajam dalam sehari sempat terjadi pada 19 Desember 2024 sebesar 1,24%.
Adapun, posisi rupiah kemarin menandai level terendahnya sejak 15 Mei 2025.
Pelemahan rupiah kemarin sejalan dengan indeks dolar AS (DXY) yang mengalami penguatan sebesar 0,27% ke level 98.97 per pukul 15:00 WIB.
Rupiah masih potensi lanjut melemah apabila tekanan geopolitik masih terus memanas. Menurut Ahmad Mikail Zaini, Ekonom dari Sucor Sekuritas, dalam waktu dekat rupiah masih memiliki kemungkinan untuk terkoreksi hingga ke level Rp16.800/US$.
Beralih ke pasar obligasi terpantau juga masih dalam zona koreksi kemarin. Mengutip data Refinitiv, yield obligasi acuan RI untuk tenor 10 tahun mengalami kenaikan 3,1 basis poin (bps) dalam sehari ke posisi 6,78%.
Sudah tiga hari imbal hasil obligasi acuan RI ini mengalami kenaikan terus, jika diakumulasi lebih dari 5 bps.
Sebagai catatan, yield dan harga dalam obligasi itu berlawanan arah. Jadi, kenaikan yield menunjukkan harga mengalami penurunan, artinya investor sedang melego obligasi.
Dari bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street kompak menguat pada perdagangan Senin waktu AS atau Selasa dini hari waktu Indonesia (24/6/2025). Saham menguat karena investor merasa lega setelah respons Iran terhadap serangan AS selama akhir pekan ternyata lebih terkendali dari yang diperkirakan.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 374,96 poin atau 0,89% dan berakhir di 42.581,78.
Indeks S&P 500 menguat 0,96% dan ditutup pada 6.025,17, sementara Nasdaq Composite melonjak 0,94% dan menetap di 19.630,97.
Angkatan bersenjata Iran pada Senin mengatakan bahwa mereka telah menyerang pangkalan Amerika di Qatar setelah AS menyerang fasilitas nuklir Iran di Fordo, Isfahan, dan Natanz selama akhir pekan. Namun, serangan tersebut berhasil dicegat oleh Qatar dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Hal ini memicu aksi jual di pasar minyak karena para pedagang memperkirakan pasokan minyak mentah tidak akan terganggu secara signifikan oleh konflik yang sedang berlangsung.
Kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 7% dan menetap di $68,51 per barel. Pada perdagangan semalam, harga sempat menyentuh level tertinggi sejak Januari, di atas $78.
Tambahan tekanan pada harga minyak datang dari pernyataan Presiden Donald Trump. Dalam sebuah unggahan di Truth Social, ia menyebut bahwa "semua pihak" harus menjaga harga minyak tetap rendah, dan jika tidak, maka itu akan "menguntungkan pihak musuh."
"Pasar hanya peduli pada gangguan pasokan minyak. Jadi selama hal itu tidak terjadi, kita akan melihat pasar naik tajam," kata Jamie Cox, managing director di Harris Financial Group, kepada CNBC International.
"Terlepas dari apakah Presiden melebih-lebihkan efektivitas serangan tersebut atau tidak, program nuklir Iran telah mundur beberapa dekade." Imbuhnya,
Meski begitu, Iran masih berpotensi menargetkan pangkalan AS lainnya atau menutup Selat Hormuz, yang akan sangat mengganggu aliran minyak global.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Minggu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyerukan agar pemerintah China turun tangan untuk mencegah Iran menutup jalur perdagangan penting tersebut. Tiongkok tetap menjadi pelanggan utama minyak Iran.
"Meski Iran telah menggertak dengan ancaman menutup Selat Hormuz, para investor tidak terlalu panik akan terjadinya bencana di pasar minyak. Pandangan tenang ini memang tepat untuk saat ini," tulis Adam Crisafulli dari Vital Knowledge.
"Risiko geopolitik di Timur Tengah memang meningkat saat ini, tetapi kami tetap berpendapat bahwa ketimpangan ekstrem dalam konflik (dengan kemampuan militer Iran dan mitra proksinya yang jauh menurun), ditambah isolasi relatif Teheran (dengan sedikit, jika ada, sekutu yang mau membantunya), serta pasokan minyak global yang melimpah, akan membantu menahan dampak buruknya." ujarnya.
Sejumlah sentimen eksternal masih akan menjadi perhatian pelaku pasar pada perdagangan hari ini, terutama dari pidato Jerome Powell dan kongres partai China yang akan menentukan arah kebijakan ekonomi baik secara moneter maupun fiskal.
Meskipun masih banyak ketidakpastian eksternal, IHSG pada kemarin turun dengan membuka gap down. Biasanya celah ini ada potensi tertutup, memicu adanya potensi rebound jangka pendek.
Patut diperhatikan posisi penutupan gap terdekat menjadi resistance IHSG untuk ditembus jangka pendek di posisi 6825, tetapi jika posisi ini tidak tercapai IHSG masih bisa melanjutkan koreksi mengkonfirmasi target dari double top yang terbentuk sebelumnya ke level 6694.
Foto: Tradingview Teknikal IHSG
Adapun sejumlah sentimen yang masih akan mempengaruhi pasar keuangan Tanah Air sebagai berikut :
Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel vs Iran
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba mengumumkan gencatan senjata Israel dan Iran. Ia mengumumkan hal ini di platform media sosial miliknya Truth Social, Senin sore waktu AS atau Selasa (24/6/2025) waktu subuh RI.
Ia menulis dengan huruf kapital bahwa Israel dan Iran telah sepakat. Ini akan dimulai Selasa tengah malam hari.
"SELAMAT KEPADA SEMUA ORANG!," ujarnya dengan huruf kapital.
"Telah disepakati sepenuhnya oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA SELURUHNYA (dalam waktu sekitar 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah mereda dan menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung!), selama 12 jam, yang pada saat itu Perang akan dianggap BERAKHIR!," tegasnya.
" Secara resmi, Iran akan memulai GENCATAN SENJATA dan, pada Jam ke-12, Israel akan memulai GENCATAN SENJATA dan, pada Jam ke-24, AKHIR Resmi dari PERANG 12 HARI akan disambut oleh Dunia," tambahnya.
"Selama setiap GENCATAN SENJATA, pihak lain akan tetap DAMAI dan HORMAT. Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, yang pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua Negara, Israel dan Iran, karena memiliki Stamina, Keberanian, dan Kecerdasan untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut, "PERANG 12 HARI." tulisnya lagi.
"Ini adalah Perang yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun, dan menghancurkan seluruh Timur Tengah, tetapi tidak terjadi, dan tidak akan pernah terjadi! Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan TUHAN memberkati DUNIA!," tutupnya.
Sebelumnya, Iran pada Senin melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer Al-Udeid milik Amerika Serikat (AS) di Qatar.
Ledakan terdengar di langit di atas Doha, ibu kota Qatar. Pangkalan Udara Al-Udeid, yang menampung sekitar 10.000 personel dan menjadi instalasi militer Amerika terbesar di Timur Tengah, terletak di dekat Doha.
Kementerian Pertahanan Qatar mengatakan bahwa pertahanan udaranya berhasil mencegat serangan rudal terhadap Al-Udeid, dan tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau luka-luka.
NBC News melaporkan bahwa pasukan AS telah bersiap menghadapi serangan yang akan segera dilancarkan Iran terhadap lokasi-lokasi di Irak dan Bahrain. Sebuah media semi-resmi Iran melaporkan bahwa Iran juga telah melancarkan serangan terhadap pangkalan Amerika di Irak.
Serangan ini merupakan balasan atas serangan pembom siluman B-2 dan rudal jelajah Amerika yang menghantam fasilitas pengembangan nuklir di Iran pada Sabtu.
Pidato Jerome Powell
Pelaku pasar pada hari ini menunggu pidato Chairman The Fed Jerome Powell di hadapan senat. Pernyataan Jerome Powell juga ditunggu pasar, karena ia dijadwalkan menyampaikan laporan kebijakan moneter setengah tahunan ke DPR dan Senat AS pada Selasa dan Rabu.
Powell akan menyampaikan Laporan Kebijakan Moneter Semesteran kepada Kongres di hadapan U.S. House Financial Services Committee pada Selasa (24/6/2025).
Besoknya pada Rabu, Powell akan menyampaikan hal yang sama di hadapan U.S. Senate Committee on Banking, Housing, and Urban Affairs.
Pidato Powell ini sangat ditunggu setelah memanasnya kondisi Timur Tengah. The Fed dalam keputusannya pekan lalu memilih untuk mempertahankan suku bunga. Namun, The Fed justru semakin pesimis terhadap laju pemangkasan suku bunga ke depan.
Kongres Partai China
Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC Standing Committee) juga akan menggelar pertemuan pada 24 hingga 27 Juni 2025. Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC Standing Committee) adalah badan legislatif tertinggi dan permanen di Tiongkok saat Kongres Rakyat Nasional (NPC) tidak sedang bersidang.
Pertemuan ini sangat penting karena beberapa alasan strategis dan ekonomis, terutama dalam konteks geopolitik dan dinamika ekonomi global saat ini. Para pembuat kebijakan diperkirakan akan membahas undang-undang anti-monopoli, serta kemungkinan respons terhadap tarif baru AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik.
Pertemuan ini dipandang sebagai forum utama di mana para pembuat kebijakan China membahas dan menyusun langkah strategis terhadap tarif tambahan yang diberlakukan AS pada 2025. Ini sangat relevan mengingat ketegangan dagang AS-Tiongkok kembali meningkat, dan kebijakan yang lahir dari pertemuan ini bisa berdampak pada perdagangan global.
Pertemuan NPC Standing Committee juga sering menjadi ajang untuk menetapkan atau mengisyaratkan arah kebijakan makroekonomi, termasuk stimulus fiskal, investasi infrastruktur, reformasi struktural, dan langkah-langkah mendukung industri teknologi dalam negeri di tengah tekanan eksternal.
Update Data Bank Indonesia : Uang Beredar dalam Arti Luas (M2)
Bank Indonesia mengungkapkan data tang beredar dalam arti luas (M2) untuk periode Mei 2025 tumbuh lebih landai daripada bulan sebelumnya.
Tercatat, posisi M2 pada Mei 2025 sebesar Rp 9.406,6 triliun atau tumbuh 4,9% yoy.. Pertumbuhan ini lebih landai dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 5,2% yoy.
Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3% (yoy) dan uang kuasi sebesar 1,5% (yoy).
Perkembangan uang beredar terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus).
Penyaluran kredit pada Mei 2025 tumbuh sebesar 8,1% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,5% (yoy). Tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 25,7% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 21,0% (yoy).
Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar 3,6% (yoy) pada April 2025.
Pertumbuhan M2 yang lebih landai menjadi sinyal bahwa peputaran uang untuk mendukung aktivitas ekonomi cenderung melambat.
Meski begitu, ada harapan untuk perputaran uang pada Juni bisa meningkat karena ada libur sekolah dan juga adanya gaji ke-13, ditambah ada guyuran stimulus yang diharapkan bisa mengakselerasi daya beli masyarakat.
Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:
Presiden Prabowo Subianto menghadiri Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Turut hadir antara lain Menteri ESDM dan Penasihat Presiden Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.
Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengadakan konferensi pers dengan tema Jejak Indonesia di UNOC-3: Kepemimpinan, Komitmen, dan Kolaborasi di Media Center KKP, Jakarta Pusat. Turut hadir antara lain Dirjen Penataan Ruang Laut KKP dan Plt. Dirjen Perikanan Tangkap KKP.
Pertemuan Menteri PKP dengan ISDB terkait Program Urban Housing and Settlement Development Project di Ruang Kerja Menteri PKP Lantai 21 Kementerian PKP, WismaMandiri 2, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Konferensi pers Peluncuran Kerja Sama Visa dan MITJ untuk Layanan Pembayaran Contactless Kereta Bandara yang akan dilaksanakan di Stasiun KA Bandara Soekarno Hatta-Dukuh Atas BNI City, Jakarta Pusat. Turut hadir antara lain Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Country Manager Visa Indonesia.
Kementerian Ketenagakerjaan akan menggelar konferensi pers terkait Bantuan Subsidi Upah (BSU) Tahun 2025 di Lobi A Kantor Kemnaker, Jakarta Selatan.
Kemenko Perekonomian akan mendukung acara Makan Gratis yang diselenggarakan di SDN Petojo Selatan 06, Kota Jakarta Pusat. Narasumber: Perwakilan Kemenko Perekonomian dan Wali Kota Jakarta Pusat.
Korea-Indonesia Industrial Policy Dialogue dengan agenda: The Role of the Nickel Downstream Industry in Developing the EV Ecosystem di The St. Regis Hotel, Jakarta Selatan.
MSIG Life Public Expose 2025 di Sinarmas Land Plaza Tower II Lantai 39, Jakarta Pusat. Turut hadir antara lain Presiden Direktur MSIG Life.
Dewan Perwakilan Rakyat akan mengadakan rapat paripurna di ruang rapat paripurna, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Pidato Jerome Powell
Pidato pejabat the Fed: Golsbee, Hammack, Kugler, dan Williams
Current Account AS - periode Kuartal I/2025
Consumer Confidence AS - periode Juni 2025
Kongres Partai China
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini: