Newsletter

Israel vs Iran Siap Gencatan Senjata, The Fed & China Masih Buat Cemas

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
24 June 2025 06:10
Ilustrasi Jerome Powell (CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)
Foto: ilustrasi Jerome Powell (Edward Ricardo/ CNBC Indonesia)

Sejumlah sentimen eksternal masih akan menjadi perhatian pelaku pasar pada perdagangan hari ini, terutama dari pidato Jerome Powell dan kongres partai China yang akan menentukan arah kebijakan ekonomi baik secara moneter maupun fiskal.

Meskipun masih banyak ketidakpastian eksternal, IHSG pada kemarin turun dengan membuka gap down. Biasanya celah ini ada potensi tertutup, memicu adanya potensi rebound jangka pendek.

Patut diperhatikan posisi penutupan gap terdekat menjadi resistance IHSG untuk ditembus jangka pendek di posisi 6825, tetapi jika posisi ini tidak tercapai IHSG masih bisa melanjutkan koreksi mengkonfirmasi target dari double top yang terbentuk sebelumnya ke level 6694.

Teknikal IHSGFoto: Tradingview
Teknikal IHSG

 

Adapun sejumlah sentimen yang masih akan mempengaruhi pasar keuangan Tanah Air sebagai berikut :

Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel vs Iran

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba mengumumkan gencatan senjata Israel dan Iran. Ia mengumumkan hal ini di platform media sosial miliknya Truth Social, Senin sore waktu AS atau Selasa (24/6/2025) waktu subuh RI.

Ia menulis dengan huruf kapital bahwa Israel dan Iran telah sepakat. Ini akan dimulai Selasa tengah malam hari.

"SELAMAT KEPADA SEMUA ORANG!," ujarnya dengan huruf kapital.

"Telah disepakati sepenuhnya oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA SELURUHNYA (dalam waktu sekitar 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah mereda dan menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung!), selama 12 jam, yang pada saat itu Perang akan dianggap BERAKHIR!," tegasnya.

" Secara resmi, Iran akan memulai GENCATAN SENJATA dan, pada Jam ke-12, Israel akan memulai GENCATAN SENJATA dan, pada Jam ke-24, AKHIR Resmi dari PERANG 12 HARI akan disambut oleh Dunia," tambahnya.

"Selama setiap GENCATAN SENJATA, pihak lain akan tetap DAMAI dan HORMAT. Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, yang pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua Negara, Israel dan Iran, karena memiliki Stamina, Keberanian, dan Kecerdasan untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut, "PERANG 12 HARI." tulisnya lagi.

"Ini adalah Perang yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun, dan menghancurkan seluruh Timur Tengah, tetapi tidak terjadi, dan tidak akan pernah terjadi! Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan TUHAN memberkati DUNIA!," tutupnya.


Sebelumnya, Iran pada Senin melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer Al-Udeid milik Amerika Serikat (AS) di Qatar.

Ledakan terdengar di langit di atas Doha, ibu kota Qatar. Pangkalan Udara Al-Udeid, yang menampung sekitar 10.000 personel dan menjadi instalasi militer Amerika terbesar di Timur Tengah, terletak di dekat Doha.

Kementerian Pertahanan Qatar mengatakan bahwa pertahanan udaranya berhasil mencegat serangan rudal terhadap Al-Udeid, dan tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau luka-luka.

NBC News melaporkan bahwa pasukan AS telah bersiap menghadapi serangan yang akan segera dilancarkan Iran terhadap lokasi-lokasi di Irak dan Bahrain. Sebuah media semi-resmi Iran melaporkan bahwa Iran juga telah melancarkan serangan terhadap pangkalan Amerika di Irak.

Serangan ini merupakan balasan atas serangan pembom siluman B-2 dan rudal jelajah Amerika yang menghantam fasilitas pengembangan nuklir di Iran pada Sabtu.

Pidato Jerome Powell

Pelaku pasar pada hari ini menunggu pidato Chairman The Fed Jerome Powell di hadapan senat. Pernyataan Jerome Powell juga ditunggu pasar, karena ia dijadwalkan menyampaikan laporan kebijakan moneter setengah tahunan ke DPR dan Senat AS pada Selasa dan Rabu.

Powell akan menyampaikan Laporan Kebijakan Moneter Semesteran kepada Kongres di hadapan U.S. House Financial Services Committee pada Selasa (24/6/2025).

Besoknya pada Rabu, Powell akan menyampaikan hal yang sama di hadapan U.S. Senate Committee on Banking, Housing, and Urban Affairs.

Pidato Powell ini sangat ditunggu setelah memanasnya kondisi Timur Tengah. The Fed dalam keputusannya pekan lalu memilih untuk mempertahankan suku bunga. Namun, The Fed justru semakin pesimis terhadap laju pemangkasan suku bunga ke depan.

Kongres Partai China

Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC Standing Committee) juga akan menggelar pertemuan pada 24 hingga 27 Juni 2025. Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC Standing Committee) adalah badan legislatif tertinggi dan permanen di Tiongkok saat Kongres Rakyat Nasional (NPC) tidak sedang bersidang.

Pertemuan ini sangat penting karena beberapa alasan strategis dan ekonomis, terutama dalam konteks geopolitik dan dinamika ekonomi global saat ini. Para pembuat kebijakan diperkirakan akan membahas undang-undang anti-monopoli, serta kemungkinan respons terhadap tarif baru AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

Pertemuan ini dipandang sebagai forum utama di mana para pembuat kebijakan China membahas dan menyusun langkah strategis terhadap tarif tambahan yang diberlakukan AS pada 2025. Ini sangat relevan mengingat ketegangan dagang AS-Tiongkok kembali meningkat, dan kebijakan yang lahir dari pertemuan ini bisa berdampak pada perdagangan global.

Pertemuan NPC Standing Committee juga sering menjadi ajang untuk menetapkan atau mengisyaratkan arah kebijakan makroekonomi, termasuk stimulus fiskal, investasi infrastruktur, reformasi struktural, dan langkah-langkah mendukung industri teknologi dalam negeri di tengah tekanan eksternal.

Update Data Bank Indonesia : Uang Beredar dalam Arti Luas (M2)

Bank Indonesia mengungkapkan data tang beredar dalam arti luas (M2) untuk periode Mei 2025 tumbuh lebih landai daripada bulan sebelumnya.

Tercatat, posisi M2 pada Mei 2025 sebesar Rp 9.406,6 triliun atau tumbuh 4,9% yoy.. Pertumbuhan ini lebih landai dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 5,2% yoy.

Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3% (yoy) dan uang kuasi sebesar 1,5% (yoy).

Perkembangan uang beredar terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus).

Penyaluran kredit pada Mei 2025 tumbuh sebesar 8,1% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,5% (yoy). Tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 25,7% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 21,0% (yoy).

Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar 3,6% (yoy) pada April 2025.

Pertumbuhan M2 yang lebih landai menjadi sinyal bahwa peputaran uang untuk mendukung aktivitas ekonomi cenderung melambat.

Meski begitu, ada harapan untuk perputaran uang pada Juni bisa meningkat karena ada libur sekolah dan juga adanya gaji ke-13, ditambah ada guyuran stimulus yang diharapkan bisa mengakselerasi daya beli masyarakat.

 

(tsn/tsn)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular