NEWSLETTER

IHSG Diuji: Usai Demo Panas, Bisakah Rekor Bertahan?

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
29 August 2025 06:14
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Ilustrasi/ Rupiah dan IHSG/ Aristya Rahadian

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street kompak menguat pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia. Indeks S&P 500 kembali mencetak rekor seiring para trader mencermati laporan keuangan dan proyeksi Nvidia. Investor secara umum melihat angka-angka tersebut sebagai konfirmasi ledakan tren AI.

Indeks S&P menguat 0,32% ke level 6.501,86, setelah sempat menyentuh rekor intraday baru di atas 6.500. Nasdaq Composite mengakhiri hari dengan kenaikan 0,53% ke 21.705,16.

Indeks Dow Jones Industrial Average menanjak 71,67 poin atau 0,16% ke 45.636,90, yang juga merupakan rekor baru.

Nvidia, yang memiliki bobot sekitar 8% dari S&P 500, melaporkan hasil kuartal II yang melampaui ekspektasi Wall Street dengan pertumbuhan pendapatan melonjak 56%.

Namun, ada beberapa catatan. Di antaranya pendapatan bisnis data center sedikit di bawah perkiraan dan panduan pendapatan kuartal berjalan dipatok US$54 miliar, hanya sedikit di atas proyeksi analis LSEG sebesar US$53,1 miliar.

Setelah sempat naik di awal perdagangan, saham Nvidia justru tertekan sepanjang hari dan ditutup melemah 0,8%. Banyak trader dan analis mencatat bahwa panduan pendapatan tidak memasukkan potensi penjualan chip H20 ke China.

Jika kesepakatan dengan China dan pemerintahan Presiden Donald Trump bisa tercapai maka pendapatan kuartal ini berpotensi jauh lebih tinggi dari proyeksi.

"Mereka tidak memasukkan China dalam panduan, dan beberapa orang berharap ada kontribusi penjualan ke China, atau setidaknya indikasi lebih tegas bahwa penjualan ke China bisa berjalan," ujar Ben Reitzes, Kepala Riset Teknologi di Melius, kepada CNBC International.

Dia menambahkan pertumbuhan inti di luar China sangat bagus. "Harusnya ada pertumbuhan lebih kuat lagi di kuartal IV, jadi saya rasa semuanya on track." imbuhnya.

Sejumlah analis semikonduktor menjadi lebih optimistis terhadap Nvidia, menaikkan target harga sahamnya. JPMorgan, Citi, dan Bernstein termasuk di antara firma Wall Street yang melihat potensi lebih besar bagi produsen chip tersebut.

Saham produsen chip lain yang sempat terkoreksi juga mulai pulih. Broadcom ditutup menguat 2,8%, sementara Micron Technology naik 3,6%, menandakan banyak investor melihat hasil Nvidia sebagai lampu hijau untuk kelanjutan reli saham AI.

Sementara itu, saham perusahaan berbasis AI Snowflake melonjak 20% setelah laporan kuartal II-nya melampaui ekspektasi.

Pasar sebelumnya juga mencatat sesi positif pada Rabu, dengan S&P 500 menorehkan rekor baru menjelang rilis kinerja Nvidia.

Investor juga tampak mengabaikan ancaman terhadap independensi Federal Reserve dari pemerintahan Trump, setelah Presiden Donald Trump memecat anggota Dewan Gubernur The Fed, Lisa Cook, awal pekan ini. Cook secara resmi menggugat langkah tersebut pada Kamis, dan hakim menjadwalkan sidang pada Jumat.

Menambah sentimen positif, Departemen Perdagangan AS melaporkan PDB kuartal II tumbuh 3,3% (annualized), lebih tinggi dari estimasi awal 3,0% dan proyeksi Dow Jones sebesar 3,1%.

Tantangan berikutnya bagi pasar adalah rilis data inflasi Jumat ini. Ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan indeks harga PCE untuk Juli akan naik 0,2% bulanan dan 2,6% tahunan.

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular