Newsletter

Investor Was-Was: Cadev, Rebalancing MSCI & Deal Dagang Bayangi RI

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
07 August 2025 06:16
Wall Street
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street terbang pada perdagangan Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Saham menguat didorong oleh lonjakan harga saham Apple, sementara investor menganalisis laporan keuangan korporasi terbaru.

S&P 500 naik 0,73% dan ditutup di level 6.345,06, sedangkan Nasdaq Composite melonjak 1,21% dan berakhir di 21.169,42. Dow Jones Industrial Average menguat 81,38 poin atau 0,18%, ditutup di 44.193,12.

Apple naik 5% setelah seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi produsen iPhone tersebut akan meningkatkan investasinya dalam manufaktur domestik sebesar $100 miliar. Hal ini menjadikan total investasi Apple di AS menjadi $600 miliar dalam empat tahun ke depan.

Pergerakan ini terjadi setelah hari sebelumnya pasar mengalami penurunan, menandai hari kelima dari enam hari terakhir di mana S&P 500 turun, dan hari keenam dari tujuh hari terakhir di mana Dow Jones melemah.

"Secara umum, ini adalah fase konsolidasi yang masih berlangsung akibat volatilitas yang cukup tinggi di akhir pekan lalu, ketika laporan ketenagakerjaan mengecewakan dan Federal Reserve tidak memangkas suku bunga," kata Michael Green, manajer portofolio dan kepala strategi di Simplify Asset Management, kepada CNBC International.

Investor masih bergulat dengan potensi dampak dari tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump, yang menurut Green "tidak separah yang dikhawatirkan sebelumnya.

Pada Rabu, pemerintahan Trump mengumumkan pengenaan tarif tambahan sebesar 25% atas barang-barang dari India, sehingga total tarif AS terhadap barang dari salah satu mitra dagang utama itu mencapai 50%.

"Orang-orang mulai menyadari bahwa tarif berdampak berbeda bagi AS sebagai pengimpor dibandingkan jika AS adalah negara pengekspor utama, dan secara umum situasi sudah mulai mereda," ujar Green kepada CNBC

Menurut data dari FactSet, musim laporan keuangan masih berlanjut dengan banyak perusahaan yang melaporkan hasil yang kuat. Sekitar 81% perusahaan dalam S&P 500 yang sudah melaporkan kinerja keuangannya sejauh ini, berhasil melampaui ekspektasi.

Di antara saham yang berkinerja baik, McDonald's ditutup naik hampir 3% setelah laporan keuangan kuartal kedua perusahaan makanan cepat saji tersebut melampaui perkiraan analis, baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Penjualan toko yang sama tumbuh pada laju tercepat dalam hampir dua tahun. Arista Networks juga melonjak 17% berkat laporan yang lebih baik dari perkiraan.

Sebaliknya, saham Snap anjlok 17% setelah pendapatan perusahaan sedikit meleset dari ekspektasi. Sementara itu, Advanced Micro Devices (AMD) turun lebih dari 6% setelah laba per saham yang disesuaikan tidak memenuhi estimasi analis.

Green mengkhawatirkan bahwa investor tidak lagi memberikan penghargaan sebesar dulu terhadap kinerja keuangan yang melebihi ekspektasi, mengindikasikan bahwa ekspektasi pasar sudah terlalu tinggi sebelum musim laporan keuangan dimulai.

"Ada semakin banyak pertanyaan tentang kualitas dari laporan laba yang muncul," katanya

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular