Ekonomi RI Ngacir di Kuartal II-2025, Ini Bintangnya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II-2025.
Salah satu pendorong utama pertumbuhan ini adalah industri pengolahan, yang tercatat sebagai sektor dengan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Sektor industri pengolahan tumbuh 5,68% dibandingkan kuartal II-2024 (yoy) dan memberikan sumbangan terbesar yakni 18,67% terhadap total PDB. Kinerja positif sektor ini terutama ditopang oleh subsektor makanan dan minuman (mamin), termasuk komoditas seperti Crude Palm Oil (CPO), minyak goreng, serta makanan dan minuman olahan lainnya.
"Sumber pertumbuhan terbesar pertama industri pengolahan didorong permintaan domestik dan luar negeri, terutama industri mamin," jelas Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers, Selasa (5/8/2025).
Jika dilihat dari sisi pertumbuhan tertinggi, sektor jasa lainnya mencatat lonjakan paling signifikan sebesar 11,31% secara yoy.
Pertumbuhan ini dipicu oleh meningkatnya kunjungan ke tempat rekreasi selama periode libur panjang sekolah, cuti bersama, dan hari besar keagamaan.
"Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah jasa lainnya," ujar Edy.
Pertumbuhan tinggi juga dicatatkan oleh jasa perusahaan sebesar 9,31% yoy, serta transportasi dan pergudangan yang tumbuh 8,52% yoy, seiring meningkatnya volume penumpang dan barang lintas moda transportasi.
Sementara itu, sektor pertanian mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 13,53% dibandingkan kuartal I-2025 (qoq), mencerminkan musim panen selama kuartal II-2025. Transportasi dan pergudangan tumbuh 6,58% qoq, dan akomodasi serta makanan-minuman tumbuh 6,43% qoq. Namun demikian, sektor pengadaan listrik dan gas mengalami kontraksi -2,61% qoq, menjadi satu-satunya sektor dengan pertumbuhan negatif secara kuartalan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)