Newsletter

Pekan Sebelum Lebaran: Pengurus Danantara Diumumkan, Ada RUPS Himbara

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
24 March 2025 06:17
Bullrun
Foto: Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara), Senin (24/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Dari Amerika Serikat, bursa Wall Street kompak menghijau pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (21/3/2025). Penguatan ini mengakhiri pelemahan empat minggu beruntun sebelumnya.

Indeks S&P 500 naik 0,08% ke 5.667,56, sementara Nasdaq Composite terapresiasi 0,52% ke 17.784,05, dan Dow Jones Industrial Average menguat 32,03 poin (0,08%) ke 41.985,35.

Sepanjang minggu ini, S&P 500 naik 0,5%, Nasdaq terapresiasi 0,2%, dan Dow menguat 1,2%. Meskipun menguat sepekan, semua indeks utama masih melemah sejak awal tahun. Indeks S&P 500 turun 3,6%, Dow ambles 3%, dan Nasdaq jeblok 7,9%.

Perdagangan akhir pekan lalu dibayangi dengan volatilitas tinggi karena "quadruple witching," yaitu berakhirnya secara bersamaan opsi saham, futures indeks, opsi indeks, dan futures saham tunggal, yang menyebabkan peningkatan volume perdagangan. Goldman Sachs memperkirakan lebih dari $4,7 triliun eksposur opsi kedaluwarsa pada Jumat lalu.

Sentimen pasar dipengaruhi oleh pernyataan Presiden Donald Trump tentang tarif, di mana ia menunjukkan sedikit "fleksibilitas". Namun, dia tetap menegaskan bahwa tarif yang akan diberlakukan sebelum batas waktu 2 April bersifat timbal balik. Ia menegaskan bahwa negara-negara yang mengenakan tarif pada barang AS akan dikenai tarif yang sama.

Dua perusahaan yang menjadi indikator ekonomi, FedEx dan Nike, membukukan pendapatan yang tidak sesuai harapan. Saham FedEx turun 6,5% setelah perusahaan menurunkan perkiraan pendapatannya, dengan alasan kelemahan dan ketidakpastian dalam ekonomi industri AS.

Nike juga jeblok 5% karena memperkirakan penjualan yang lebih rendah akibat tarif dan berkurangnya kepercayaan konsumen.

Secara keseluruhan, meskipun kenaikan pada Jumat lalu relatif kecil, hal ini memberikan jeda dari tren penurunan baru-baru ini. Hal ini mencerminkan volatilitas pasar yang berlanjut di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan dan ekonomi.

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular