Waspada! Bekasi Kebanjiran, Perang Dagang Buat Pasar Global Kebakaran

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street lagi-lagi ambruk berjamaah pada Selasa waktu AS atau Rabu dini hari waktu Indonesia. Bursa ambruk sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran banyak pihak mengenai dampak kebijakan tarif Trump.
Indeks S&P 500 turun 1,22% ke 5.778,15 sementara indeks Nasdaq ambles 0,35% ke 18.285,16.
Indeks jatuh karena pasar menyambut negatif kebijkan tarif Trump.Tarif yang diumumkan oleh Trump yakni sebesar 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko serta 10% untuk produk dari China menambah kekhawatiran investor, terutama setelah langkah balasan dari China dan Meksiko.
Ketidakpastian perdagangan ini menyebabkan volatilitas di pasar, dengan sektor-sektor seperti manufaktur mobil, ritel, dan pertanian merasakan dampaknya. Saham perusahaan seperti GM, Ford, Chipotle, dan Target turun akibat meningkatnya biaya yang terkait dengan tarif tersebut.
Kerugian yang terjadi dalam minggu ini telah membawa S&P 500 ke zona merah untuk t 2025, dan Dow stagnan untuk tahun ini.
Investor berharap ada resolusi atau penyesuaian terhadap tarif karena situasi ini semakin dipandang sebagai "koreksi bersyarat," yang bergantung pada berapa lama tarif ini tetap berlaku.
Selain itu, kombinasi data ekonomi yang lemah dan ketegangan perdagangan ini memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS. Dengan kemungkinan perlambatan pertumbuhan, saham-saham di sektor perbankan dan ritel, khususnya, berada di bawah tekanan.
Setelah hari yang volatil, beberapa saham yang awalnya tampil buruk, seperti Super Micro Computer, berhasil pulih sedikit menjelang akhir sesi. Namun, ketidakpastian tentang kemungkinan kenaikan tarif lebih lanjut, bersama dengan indikator ekonomi yang lemah, membuat investor kemungkinan akan tetap berhati-hati dalam waktu dekat.
(rev/rev)