Newsletter

Welcome Trump 2.0: Perang Tarif Ditunda di Hari Pertama

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
21 January 2025 06:15
Presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump berdiri di atas panggung bersama mantan ibu negara Melania Trump, anggota keluarga.
Foto: Presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump berdiri di atas panggung bersama mantan ibu negara Melania Trump, anggota keluarga. (AP/Carolyn Kaster)

Pada Senin malam waktu Amerika Serikat (20/1/2025) atau Selasa dini hari waktu Indonesia, Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 untuk masa jabatan keduanya. Meski pelantikan ini membawa optimisme di sebagian kalangan, kebijakan perdagangan proteksionisme yang sering dikaitkan dengan Trump memicu kekhawatiran di pasar global, termasuk di Indonesia.

Pelantikan yang awalnya direncanakan di Front Barat Gedung Capitol AS terpaksa dipindahkan ke Capitol Rotunda karena suhu dingin di Washington, D.C. Acara dimulai pukul 11:30 ET, atau 23:30 WIB, dan menjadi sorotan dunia karena potensi dampaknya terhadap perekonomian global. Dalam masa jabatan pertamanya, kebijakan Trump seperti tarif tinggi pada produk China dan renegosiasi perjanjian dagang menciptakan gejolak yang cukup signifikan di pasar.

Trump dalam pidato inagurasinya kembali menegaskan soal ambisinya membuat Amerika "Great Again". Dia juga dengan keras menentang soal kewajiban mobil listrik serta berkomitmen memperkuat energi nasional dengan menggunakan energi fosil dan terus mengebor kilang minyak.

"Saya diselamatkan oleh Tuhan untuk membuat Amerika hebat lagi. Terima kasih. Terima kasih banyak. Sejak hari ini dan seterusnya, negara kita akan berkembang dan dihormati lagi di seluruh dunia. Kita akan menjadi negara yang membuat iri semua negara, dan kita tidak akan membiarkan diri kita dimanfaatkan lagi," ucap Trump dalam pidato inagurasinya.

WASHINGTON, DC - JANUARY 20: U.S. President Donald Trump gives his inaugural address after being sworn in at the U.S. Capitol Rotunda on January 20, 2025 in Washington, DC. Donald Trump takes office for his second term as the 47th president of the United States.   Julia Demaree Nikhinson - Pool/Getty Images/AFP (Photo by POOL / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)Foto: Getty Images via AFP/POOL
WASHINGTON, DC - JANUARY 20: U.S. President Donald Trump gives his inaugural address after being sworn in at the U.S. Capitol Rotunda on January 20, 2025 in Washington, DC. Donald Trump takes office for his second term as the 47th president of the United States. Julia Demaree Nikhinson - Pool/Getty Images/AFP (Photo by POOL / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

"Hari ini, saya akan menandatangani serangkaian perintah eksekutif yang bersejarah. Dengan tindakan ini, kita akan memulai pemulihan penuh Amerika dan revolusi akal sehat. Ini semua tentang akal sehat," imbuhnya.

Berikut beberapa poin dari pidato Trump:

1. Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan AS atau dengan Meksiko. Semua barang yang masuk secara ilegal akan segera dihentikan.

AS akan mengakhiri praktik tangkap dan lepaskan. Trump akan mengirim pasukan ke perbatasan selatan, menetapkan kartel sebagai organisasi teroris asinng, menggunakan kekuatan penuh dan besar dari penegakan hukum federal dan negara bagian untuk menghilangkan keberadaan semua geng asing dan jaringan criminal.

2. Menekan inflasi

"Saya akan memerintahkan semua anggota kabinet saya untuk mengerahkan kekuatan besar yang mereka miliki untuk mengalahkan inflasi yang memecahkan rekor dan dengan cepat menurunkan biaya dan harga," ujar Trum

3. Meningkatkan lifting minyak dan meningkatkan ketahanan energi nasional
."Saya juga akan mengumumkan keadaan darurat energi nasional. Kita akan mengebor, sayang, mengebor (kilang minyak)" imbuhnya.

4. Memperbaiki industri manufaktur AS

5. Mengakhiri Green New Deal dan mencabut mandat kendaraan listrik

6. Memulai perombakan sistem perdagangan dengan mengenakan tarif dan mengenakan pajak kepada negara asing.

Untuk tujuan tersebut, Trump mengatakan pihaknya sudah membentuk Dinas Pendapatan Eksternal untuk mengumpulkan semua tarif, bea, dan pendapatan.

7. Membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah yang baru.

8. Menghentikan semua penyensoran pemerintah dan mengembalikan kebebasan berbicara ke Amerika

9. Memulai kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat yakni hanya ada dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan.

10. Membebaskan semua angkatan senjata yang menolak mandat vaksin

11. Membangun militer terkuat

12. Mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika

Trump Tahan Pengenaan Tarif Perdagangan

Di luar ekspektasi, Trump justru sedikit melunak mengenai pengenaan tarif dagang. Tidak seperti pernyataan kerasnya sebelum inagurasi, Trump justru tidak langsung mengenakan kenaikan tarif perdagangan di hari pertamanya.

Sebelumnya, Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif 10 hingga 20% pada semua barang impor dan hingga 60% pada barang impor dari China. Ia juga mengancam untuk mengenakan tarif 25% pada barang impor dari Kanada dan Meksiko jika mereka gagal untuk menanggulangi aliran narkoba ilegal dan migran yang masuk ke AS secara ilegal.

Ancaman-ancaman tersebut tidak terwujud pada hari Senin, hari pertama masa jabatannya, tetapi itu tidak berarti ancaman tersebut telah hilang,

Trump mengumumkan pembentukan Layanan Pendapatan Eksternal.
"Untuk tujuan ini, kami membentuk Dinas Pendapatan Eksternal untuk mengumpulkan semua tarif, bea, dan pendapatan. Akan ada sejumlah besar uang yang mengalir ke kas negara kita, yang berasal dari sumber-sumber asing, impian Amerika akan segera kembali dan berkembang pesat seperti sebelumnya" imbuh Trump dalam pidatonya.

Penundaan tarif ini sedikit melegakan pelaku pasar karena bisa mengurangi gejolak di pasar keuangan. Indeks dolar (DXY) bahkan langsung turun tajam begitu Trump menunda pengenaan tarif. Indeks dolar bergerak di 108,089 setelah Trump pidato, turun dari posisi sebelumnya 109,347.

Pasar Saham dan Sentimen IHSG, Akankah Terguncang?


Sejak terpilih kembali pada 5 November 2024, Trump membawa bayang-bayang ketidakpastian ke pasar saham global. IHSG mengalami tekanan signifikan, turun 3,14% dari level tertingginya pada akhir 2024. Bahkan, sepanjang awal Januari 2025, IHSG sempat merosot 1,74% sebelum mulai stabil dalam rentang 6.900-7.200. Pasar kini mengantisipasi kebijakan Trump 2.0 yang diproyeksikan lebih moderat dibanding periode pertama.

Meski begitu, investor tetap waspada. Kebijakan perdagangan yang lebih tegas dapat berdampak langsung pada Indonesia, mengingat China adalah mitra dagang terbesar RI. Data terkini menunjukkan bahwa sektor ekspor Indonesia, seperti batu bara dan kelapa sawit, dapat menghadapi hambatan baru jika kebijakan tarif Trump berlaku agresif.

Tekanan terhadap rupiah juga tak kalah hebat sejak Trump terpilih. Nilai tukar rupiah sudah ambles hampir 4% sejak terpilihnya Trump.

Dolar AS dan Obligasi, Tanda-Tanda Gejolak Global


Di pasar global, dolar AS menunjukkan penguatan yang signifikan. Investor memandang kebijakan Trump yang pro-Amerika dapat memperkuat inflasi domestik, sehingga menyulitkan Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga lebih lanjut. Imbal hasil obligasi AS 10-tahun naik ke level 4,62% pada akhir pekan lalu, memicu arus modal keluar dari pasar negara berkembang seperti Indonesia.

Analis memperkirakan volatilitas dolar AS masih akan mendominasi pasar, terutama menjelang keputusan suku bunga The Fed pekan ini. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memperingatkan potensi tekanan pada nilai tukar rupiah akibat penguatan dolar AS, meski fundamental ekonomi domestik tetap kokoh.

Perry juga mengingatkan jika terpilihnya Trump bisa kembalimembangkitkanfenonena strong dollar dan derasnya capital outflow karena investor ramai-ramai balik ke AS.

Ekspektasi dan Peluang IHSG


Pasar saham Indonesia perlahan menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Sebagian besar analis optimistis bahwa rilis laporan keuangan emiten untuk kuartal IV-2024 dapat menjadi katalis positif. Emiten yang fokus pada ekspor diperkirakan mampu mencatatkan pertumbuhan laba yang solid, meskipun menghadapi ketidakpastian global.

Namun, investor disarankan tetap berhati-hati. Peluang pembelian saham dengan valuasi menarik masih terbuka, terutama bagi emiten dengan fundamental yang kuat. Perusahaan di sektor teknologi dan barang konsumsi diperkirakan akan menjadi sektor andalan dalam beberapa bulan mendatang.

Pelantikan presiden Amerika Serikat, Donald Trump membawa harapan sekaligus tantangan baru di tahun 2025. Meskipun kebijakan proteksionisme tetap menjadi momok, potensi moderasi pada periode kedua ini memberikan ruang bagi pasar untuk beradaptasi. Dengan momentum perbaikan IHSG dan dukungan fundamental ekonomi domestik yang solid, Indonesia diharapkan mampu menghadapi badai global dengan lebih tangguh.

Suku Bunga China

Bank sentralChina China mempertahankan suku bunga acuan pinjaman (LPR) untuk bulan ketiga berturut-turut pada Senin kemarin, sesuai dengan yang diharapkan pasar. Kebijakan suku bunga ini salah satunya untuk mengurangi tekanan pada mata uang yuan yang terus melemah.

LPR satu tahun tetap di 3,1%, sementara LPR lima tahun tidak berubah di 3,6%.
Sebagian besar pinjaman baru dan yang masih beredar di China didasarkan pada LPR satu tahun, sementara suku bunga lima tahun mempengaruhi penetapan harga hipotek.



 

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular