
Peringatan Keras untuk Investor Indonesia: Saatnya Embrace The Chaos!

Pasar saham Amerika Serikat (AS) mencatat reli signifikan pada perdagangan Jumat (17/1/2025). Tiga indeks utama Wall Street berhasil mengakhiri pekan pertama tahun ini dengan kenaikan tajam, didorong oleh data ekonomi positif dan optimisme investor terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar.
Dow Jones Industrial Average melonjak 334,70 poin atau 0,78%, ditutup pada 43.487,83. Sementara itu, S&P 500 menguat 1% ke level 5.996,66, dan Nasdaq Composite melesat 1,51% menjadi 19.630,20. Saham teknologi besar memimpin penguatan, dengan Tesla naik 3%, Nvidia melonjak 3,1%, dan Alphabet bertambah lebih dari 1%.
Secara mingguan, Dow dan S&P 500 masing-masing naik 3,7% dan 2,9%, mencatatkan kenaikan mingguan terbesar sejak pekan pasca pemilihan presiden AS pada November 2016. Nasdaq juga menanjak 2,5% untuk minggu ini, performa terbaik sejak awal Desember 2024.
Laporan ekonomi yang dirilis pekan lalu menunjukkan tekanan inflasi mulai mereda. Indeks Harga Konsumen Inti (Core CPI) naik lebih rendah dari perkiraan secara tahunan, sementara Indeks Harga Produsen (PPI) juga mencatat kenaikan lebih kecil dari ekspektasi pada Desember. Hal ini mendorong penurunan signifikan pada imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun, karena investor semakin berharap akan adanya pemotongan suku bunga di tahun ini.
"Data ekonomi yang lebih baik dari ekspektasi telah menghidupkan kembali narasi 'goldilocks' di pasar saham dan mendorong investor untuk mengambil risiko," tulis Emmanuel Cau, analis Barclays, dalam catatan hari Jumat.
Sektor keuangan juga menjadi penopang penguatan indeks pekan ini, dipimpin oleh saham bank besar. Goldman Sachs dan Citigroup masing-masing melonjak sekitar 12% selama pekan ini, sementara JPMorgan Chase naik 8%. Pendapatan yang kuat dari sektor ini berhasil menghapus pesimisme yang sempat membayangi pasar sejak Desember 2024.
Sentimen Trump dan Kebijakan Ekonomi
Investor juga mengantisipasi pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS untuk periode kedua pada Senin mendatang. Kebijakan Trump yang pro-deregulasi dan pemangkasan pajak menjadi sentimen positif yang mengangkat pasar saham sejak kemenangannya pada pemilu November lalu.
Saham Microsoft mencatat kenaikan mingguan 2,6%, mengakhiri tren negatif selama empat pekan berturut-turut. Namun, saham Apple turun 3,2% minggu ini, mencatat penurunan tiga minggu berturut-turut pertama sejak April 2024.
Saham Qorvo melonjak lebih dari 13% pada perdagangan Jumat, kenaikan harian terbaik sejak Maret 2020. Kenaikan ini dipicu laporan Wall Street Journal bahwa investor aktivis Starboard Value telah membeli 7,7% saham Qorvo dan mengusulkan perubahan untuk meningkatkan harga sahamnya.
Dengan data ekonomi yang mendukung dan ekspektasi kebijakan Trump yang pro-pasar, Wall Street mengawali tahun dengan langkah optimis. Namun, pasar akan terus mencermati perkembangan inflasi, kebijakan moneter, dan dampak kebijakan ekonomi presiden terpilih terhadap sektor-sektor utama.
(emb/emb)