
Bersiaplah! 3 "Badai" Bisa Guncang Pasar Hari Ini

Saham AS naik pada hari Selasa setelah indeks harga produsen (PPI), salah satu dari dua laporan inflasi utama minggu ini, menunjukkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan.
Dow Jones Industrial Average naik 162 poin atau 0,4%. S&P 500 bertambah 0,4%, dan Nasdaq Composite, yang didominasi saham teknologi, meningkat 0,7%.
Beberapa saham teknologi besar berhasil naik, membuat sektor ini berwarna hijau pada Selasa pagi, setelah mengalami kerugian pada Senin dan pekan sebelumnya karena investor keluar dari sektor tersebut. Saham Tesla dan Palantir masing-masing naik sekitar 3%.
Indeks harga produsen, yang mengukur inflasi di tingkat grosir, hanya meningkat 0,2% pada Desember, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja. Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebelumnya memperkirakan kenaikan sebesar 0,4%. Core PPI, yang tidak memasukkan makanan dan energi, tidak mengalami perubahan alias tetap.
Investor kini menantikan laporan indeks harga konsumen (CPI) pada hari Rabu untuk mencari petunjuk mengenai langkah selanjutnya dari Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga.
"Jika CPI ternyata lebih tinggi dari perkiraan, itu tentu akan menjadi kabar buruk bagi pasar saham, karena ini akan mengisyaratkan bahwa The Fed akan lebih lambat dalam menurunkan suku bunga," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.
Perdagangan pada Fed funds futures menunjukkan hampir pasti bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada akhir pertemuan dua harinya akhir bulan ini. Harga pasar juga menunjukkan peluang sebesar 79% bahwa suku bunga akan tetap berada dalam kisaran target saat ini, yaitu 4,25%-4,5% pada Maret, menurut CME FedWatch Tool.
Di sisi laporan keuangan, bank-bank besar akan memulai musim laporan keuangan kuartal keempat minggu ini. JPMorgan Chase, Citigroup, Goldman Sachs, dan Wells Fargo dijadwalkan merilis hasil mereka pada hari Rabu. Sementara itu, Morgan Stanley dan Bank of America akan melaporkan hasil mereka pada hari Kamis.
(ras/ras)