
Duh! Ada Kabar Buruk dari AS, Pasar Bakal Keguncang Lagi?

S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup lebih tinggi didorong oleh kenaikan beberapa saham teknologi yang disebut sebagai "Magnificent Seven" dalam perdagangan yang tipis karena libur.
Saham bluechips, yang memiliki pengaruh besar terhadap pasar, akan menjadi lebih menonjol minggu ini saat banyak investor mengambil waktu libur.
Saham Meta Platforms. Nvidia, dan Tesla semuanya ditutup lebih tinggi, sementara induk Google, Alphabet, juga mencatatkan kenaikan.
Kenaikan ini mendorong Nasdaq Composite untuk mencetak kenaikan ketiga berturut-turut, sementara S&P 500 naik untuk kedua kalinya dalam tiga sesi.
Berdasarkan data awal, S&P 500 naik 42,96 poin atau 0,70%, berakhir di 5.972,23 poin, sedangkan Nasdaq Composite naik 192,29 poin atau 0,98% menjadi 19.764,89. Dow Jones Industrial Average bertambah 61,59 poin atau 0,14% menjadi 42.901,85.
Setelah reli solid sejak pemilu presiden November, pasar Wall Street menghadapi tantangan bulan ini, terutama setelah Federal Reserve AS memproyeksikan hanya dua penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun 2025, turun dari pandangan September yang memperkirakan empat kali penurunan, dan meningkatkan proyeksi inflasi tahunannya.
Hal ini termasuk aksi jual minggu lalu, yang dipicu oleh sinyal Federal Reserve mengenai langkah pemangkasan suku bunga yang lebih lambat.
Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer di Northlight Asset Management, mengatakan bahwa meskipun ada koreksi dalam beberapa hari terakhir karena ekspektasi suku bunga dimodifikasi oleh investor, tren besar masih tetap berlangsung, termasuk minat terhadap saham teknologi dan yang berbasis teknologi.
"Kita benar-benar melihat gambaran kecil dari apa yang telah terjadi sepanjang tahun ini, dan tren kembali meskipun dalam beberapa minggu terakhir sempat terjadi sedikit fluktuasi," kata Zaccarelli.
Selain kenaikan indeks utama, mayoritas sektor di S&P juga ditutup lebih tinggi pada hari Senin, dipimpin oleh sektor layanan komunikasi.
Pasar juga memasuki periode yang secara historis kuat untuk saham AS. Sejak tahun 1969, lima hari perdagangan terakhir di tahun tersebut, ditambah dua hari pertama tahun berikutnya, memberikan rata-rata kenaikan S&P 500 sebesar 1,3%, periode yang dikenal sebagai "Santa Claus Rally," menurut Stock Trader's Almanac.
Zaccarelli dari Northlight mengatakan kondisi saat ini mendukung terjadinya reli tersebut, karena kenaikan tahun ini kemungkinan akan membuat investor mempertahankan posisi mereka daripada menjual untuk mencatat kerugian demi kepentingan pajak.
Saham Qualcomm naik setelah juri memutuskan bahwa prosesor utama perusahaan tersebut telah dilisensikan dengan benar berdasarkan perjanjian dengan Arm Holdings yang berbasis di Inggris. Saham Arm, yang berjanji akan mencari pengadilan ulang, justru turun.
Walmart melemah setelah lembaga pengawas keuangan konsumen AS menuduh raksasa ritel itu dan perusahaan pembayaran tenaga kerja Branch Messenger memaksa lebih dari satu juta pengemudi pengiriman untuk menggunakan akun yang membebani mereka lebih dari $10 juta dalam biaya yang tidak perlu.
Saham Eli Lilly naik setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui pengobatan penurunan berat badan perusahaan tersebut, Zepbound, untuk mengatasi sleep apnea obstruktif. Sementara itu, saham produsen perangkat sleep apnea, ResMed dan Inspire Medical turun.
Saham Nordstrom melemah setelah keluarga pendiri department store tersebut dan penjual ritel asal Meksiko, El Puerto de Liverpool. sepakat untuk membawa perusahaan itu menjadi perusahaan privat.
(saw)