Newsletter

Dow Jones Pulih Usai Terpuruk 10 Hari Beruntun, IHSG Ikut Bangkit?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
20 December 2024 05:59
Seorang pengunjung Bursa Efek Indonesia berdiri di depan papan elektronik yang menampilkan daftar indeks saham, Kamis, (7/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Seorang pengunjung Bursa Efek Indonesia berdiri di depan papan elektronik yang menampilkan daftar indeks saham, Kamis, (7/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Bank Sentral China Akan Rilis Suku Bunga

Pada hari ini, bank sentral China (PBoC) akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada periode Desember 2024. Sebelumnya pada periode November, China mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya tidak berubah, sebuah langkah yang sangat dinanti-nantikan menyusul pemotongan tajam biaya pinjaman bulan lalu. Pemberi pinjaman utama China mempertahankan suku bunga acuan pinjaman 1 tahun dan 5 tahun tetap pada 3,1% dan 3,6%.

Pada bulan Oktober, bank-bank China telah memangkas suku bunga sebagai bagian dari paket stimulus Beijing untuk menghidupkan kembali momentum pertumbuhan, sebuah langkah yang menekan margin keuntungan pemberi pinjaman yang sudah tertekan, membatasi ruang untuk pelonggaran lebih lanjut.

China juga akan merilis produksi industri China secara tahunan sejak periode Januari hingga November 2024. Sebelumnya terpantau produksi industri China hingga Oktober 2024 tercatat 5,8%. Angka tersebut bergerak stagnan dari periode September 2024 yang juga tercatat 5,8%.

Masih dalam hari yang sama, China juga akan merilis tingkat pengangguran periode November 2024. Sebelumnya tingkat pengangguran di China menurun pada periode Oktober 2024 sebesar 5%, dari 5,1% pada periode September 2024.

Selain itu juga terdapat rilis data penjualan ritel China periode November 2024. Sebelumnya penjualan ritel di China mengalami lonjakan pada periode Oktober menjadi 4,8% dari sebelumnya 3,2% dari periode September 2024.

Dow Jones Bangkit, Asa Pasar Saham Turut Menguat

Indeks Dow Jones menguat setelah tren pelemahan yang panjang membuat adanya asa IHSG bangkit. 

Dow Jones Industrial Average berhasil sedikit keluar dari tren penurunan terpanjangnya sejak 1974. Indeks 30 saham tersebut naik tipis 15,37 poin, atau 0,04%, untuk ditutup pada 42.342,24. Sementara itu, S&P 500 turun 0,09% ke 5.867,08, dan Nasdaq Composite turun 0,10% ke 19.372,77.

Volatilitas sedikit mereda pada Kamis, dengan Cboe Volatility Index turun hampir 13% menjadi sekitar 24. Indeks yang sering disebut sebagai "pengukur ketakutan" Wall Street ini sebelumnya melonjak ke 28,27 pada Rabu, mencerminkan meningkatnya ketidakpastian investor mengenai suku bunga.

Pasar Keuangan Negara Berkembang Asia Penuh Tekanan

Tekanan jual yang besar pada aset-aset EM tidak mungkin berkurang selama dolar AS dan imbal hasil tetap tinggi, dan ancaman tarif besar dari pemerintahan Donald Trump yang akan datang di Washington tampak besar.

Analis di JP Morgan memperkirakan arus keluar modal neto dari negara-negara berkembang pada bulan Oktober berjumlah total $105 miliar - $75 miliar dari Tiongkok saja - menandai bulan terburuk sejak Juni 2022. Bulan November dan Desember juga terus mencatat arus keluar, meskipun lebih sederhana.

"Kami tidak mengesampingkan kemungkinan arus keluar lebih lanjut pada kuartal pertama 2024 jika dolar terus menguat dan/atau sentimen memburuk. Yang menjadi pusat prospek adalah bagaimana warga bereaksi. Data bulan Oktober menunjukkan bahwa warga juga dapat mengalihkan arus keluar mereka ke tempat lain," tulis Katherine Marney dari JP Morgan minggu ini.

Arus Dana AsingFoto: Refinitiv
Arus Dana Asing

Pengumuman Inflasi Jepang

Gubernur bank sentral Jepang atau BOJ Kazuo Ueda mengatakan pada hari Kamis bahwa inflasi dasar di Jepang tetap moderat. Namun, pelemahan yen yang terus-menerus dapat segera mengubah arah tersebut. Para ekonom memperkirakan tingkat inflasi inti tahunan November akan naik menjadi 2,6% dari 2,3% pada bulan Oktober.

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular