
Terjepit Sentimen AS & China, Bisakah IHSG - Rupiah Tahan Guncangan?

Pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali menorehkan rekor baru pada akhir pekan, dipicu oleh kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS yang berhasil mendorong Dow Jones untuk pertama kalinya menembus level 44.000.
Pada perdagangan Jumat (8/11/2024), Dow Jones naik 0,59% ke posisi 43.988,99. Di sisi lain, S&P 500 juga menguat 0,38% ke 5.995,54, sementara Nasdaq Composite ditutup di level 19.286,78, mencatatkan rekor intraday meski kenaikannya terbatas.
Kemenangan Trump membawa harapan baru bagi pasar, di mana kebijakan pertumbuhan domestik yang dijanjikan diyakini akan memberikan angin segar bagi sektor-sektor tertentu seperti usaha kecil dan teknologi.
Barclays mencatat bahwa optimisme ini didorong oleh ekspektasi deregulasi serta peluang merger dan akuisisi yang lebih luas di bawah administrasi Trump. Namun, para pelaku pasar tetap waspada terhadap potensi lonjakan inflasi yang mungkin muncul akibat defisit anggaran besar dan kebijakan tarif yang agresif.
inerja saham-saham tertentu semakin menguat pasca pemilu, khususnya perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan Trump. Tesla, yang CEO-nya Elon Musk turut mendukung Trump, mencatatkan kenaikan 8,2% dan kini memiliki kapitalisasi pasar di atas USS 1 triliun. Saham Trump Media juga melonjak 15% setelah Trump menyatakan tidak berencana menjual sahamnya di perusahaan tersebut, memperlihatkan dukungan solid terhadap aset-aset yang terkait dengan presiden terpilih.
Tidak hanya dukungan dari sektor politik, The Fed juga memberikan dorongan bagi pasar pekan ini. Bank sentral AS memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, sebuah langkah yang semakin meningkatkan sentimen positif di pasar. Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa mereka tetap merasa optimis terhadap kondisi ekonomi saat ini. Sikap fleksibel The Fed yang memprioritaskan stabilitas turut meningkatkan kepercayaan para pelaku pasar akan keberlanjutan tren bullish di Wall Street.
Namun, di tengah optimisme ini, kekhawatiran tetap muncul di kalangan investor mengenai valuasi pasar yang semakin tinggi. Sebagian analis memandang bahwa kenaikan signifikan yang terjadi sejak pemilu telah mendorong sentimen pasar hingga mencapai wilayah "overbought." Strategi investasi yang berfokus pada momentum saham-saham pemenang pasca pemilu terus menambah lonjakan ini, namun risiko koreksi masih menghantui terutama di tengah ketidakpastian kebijakan dan ketegangan perdagangan AS di masa mendatang.
Sementara itu, analis Truist Wealth, Keith Lerner, menyarankan agar para investor tetap mengikuti tren utama namun tetap waspada terhadap potensi volatilitas. Menurutnya, ketika segala sesuatunya tampak berjalan dengan baik, justru perlu diwaspadai adanya potensi gangguan yang tak terduga. Kendati demikian, Lerner tetap optimis bahwa tren naik ini akan bertahan hingga akhir tahun, mengingat kekuatan fundamental dan sentimen pasar yang positif.
Di sisi lain, S&P 500 kemungkinan akan mengalami perombakan dengan prediksi masuknya Emcor Group ke indeks tersebut, menggantikan Amentum Holdings yang kapitalisasi pasarnya relatif lebih kecil. Emcor, perusahaan engineering dengan nilai pasar mencapai USD 23 miliar, dipandang sebagai kandidat paling masuk akal untuk menggantikan Amentum yang berada di S&P Midcap 400.
Dengan berbagai sentimen positif yang menopang pasar saat ini, Wall Street tampak siap menyambut akhir tahun dengan kekuatan yang solid. Meski begitu, investor tetap diharapkan waspada terhadap dinamika politik dan ekonomi yang bisa memicu fluktuasi dalam beberapa pekan mendatang.
(emb/emb)
