
Kabinet Prabowo Boyong ke Magelang Saat Amerika Bikin Was-Was Investor

Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden Amerika Serikat (AS) akan segera di mulai. Pasar wall street pun menjadi tidak stabil jelang Pemilu, mendorong penurunan lebih lanjut.
Pada penutupan perdagangan Rabu (23/10/2024), Dow Jones ditutup melemah 0,96% di level 42.514,95 begitu juga dengan S&P 500 ditutup lebih rendah 0,92% di level 5.797,42, diikuti dengan Nasdaq yang berakhir turun 1,59% di level 18.277,41.
Pasar saham AS bergerak tidak stabil jelang Pemilu. Peristiwa politik dapat memicu perubahan besar yang dapat memaksa pelaku pasar untuk segera membatalkan taruhan, meningkatkan risiko pasar, likuiditas, dan risiko lain yang dapat menekan sistem perdagangan dan infrastruktur pasar.
Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris dan mantan Presiden Republik Donald Trump bersaing ketat menjelang pemungutan suara 5 November, prospek tidak adanya pemenang langsung yang jelas meningkatkan kekhawatiran di kalangan investor dan pedagang.
Ada juga risiko pemilihan yang disengketakan menyusul upaya Trump untuk membatalkan kekalahannya pada tahun 2020. Trump telah mengindikasikan bahwa ia mungkin tidak menerima hasil pemilihan ini jika ia kalah.
Pemilu ini dipandang penting karena Harris dan Trump memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang kebijakan yang dapat memiliki implikasi besar bagi ekonomi, hubungan luar negeri, pasar, dan perdagangan global.
Harris mengungguli Trump dengan selisih tipis 46% berbanding 43% dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis pada hari Selasa, dalam batas kesalahan, sementara hanya tujuh negara bagian medan pertempuran yang kemungkinan akan menentukan pemenang.
(saw/saw)