Newsletter

Kabinet Prabowo Boyong ke Magelang Saat Amerika Bikin Was-Was Investor

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
24 October 2024 06:00
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersalaman dengan para menteri Indonesia kabinet merah putih di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersalaman dengan para menteri Indonesia kabinet merah putih di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pergerakan IHSG maupun rupiah diprediksi bergerak volatile. Lantaran kini pasar masih cenderung wait and see terhadap kebijakan Prabowo yang akan segera dilakukan. Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi IMF menjadi dasar arah pasar keuangan. Situasi di AS juga akan terus membayangi pergerakan IHSG, rupiah, hingga SBN. Selain memanasnya proses pemilu di AS hingga data ekonomi AS, lonjakan indeks dolar dan imbal hasil US Treasury juga membebani pasar keuangan Indonesia. 

Retreat Kabinet Merah Putih

Retreat Kabinet Merah Putih akan digelar di Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah, pada hari ini Kamis (24/10/2024) hingga Minggu (27/10/2024). Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menteri, wakil menteri, kepala badan, staf khusus, hingga penasihat presiden akan mengikuti acara tersebut.

Saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10/2024), Prabowo mengaku mengutamakan kerja sama tim. Dengan demikian, tim bisa bekerja sama untuk mencapai target-target yang dicanangkan.

Retreat ini diharapkan bisa memberi gambaran lebih jelas mengenai kebijakan pemerintah ke depan, terutama dengan banyaknya kementerian yang ada.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI

International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter International memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan di kisaran 5% hingga 2029. Hal tersebut tercantum dalam laporan World Economic Outlook yang diterbitkan IMF edisi Oktober 2024.

Secara lebih rinci, IMF memprediksi produk domestik bruto (PDB) RI pada 2024 sebesar 5%, kemudian pada 2025 sebesar 5,1% dan dalam jangka menengah, tepatnya pada 2029 masih akan tetap tumbuh 5,1%.

Laporan World Economic Outlook Oktober 2024 dari IMF menunjukkan jika ekonomi dunia masih diliputi ketidakpastian meskipun inflasi sudah jauh melandai.

"Pasar masih menunggu arah kebijakan ekonomi yang akan diambil pemerintahan baru, terutama program 100 hari kerja yang akan disampaikan Presiden Prabowo kepada para menterinya dalam pertemuan selama 3 hari di Akmil Magelang," menurut laporan tersebut.

Adapun, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia stabil di level 3,2% untuk tahun 2024 dan 2025, dengan ekspektasi inflasi global mencapai 3,5% pada akhir 2025.

Klaim Pengangguran AS

Sentimen dari luar negeri datang dari negeri Paman Sam. Pada Kamis (24/10/2024), terdapat data klaim pengangguran awal hingga berkelanjutan.

Pada minggu yang berakhir pada tanggal 12 Oktober, angka awal untuk klaim pengangguran awal yang disesuaikan secara musiman adalah 241.000, turun 19.000 dari level minggu sebelumnya yang direvisi.

Tingkat pengangguran tertanggung yang disesuaikan secara musiman adalah 1,2 persen untuk minggu yang berakhir pada tanggal 5 Oktober, tidak berubah dari tingkat minggu sebelumnya yang tidak direvisi. Angka awal untuk pengangguran tertanggung yang disesuaikan secara musiman selama minggu yang berakhir pada tanggal 5 Oktober adalah 1.867.000, naik 9.000 dari level minggu sebelumnya yang direvisi.

PMI Global S&P AS

Masih di hari ini, terdapat data PMI Manufaktur Global S&P AS periode Oktober 2024. Sebelumnya, PMI Manufaktur Global S&P AS direvisi lebih tinggi menjadi 47,3 pada September 2024 dari angka awal 47, tetapi tetap menjadi yang terendah sejak Juni 2023. Hal ini menandai kontraksi bulan ketiga berturut-turut, dengan output dan pesanan baru turun tajam karena melemahnya permintaan dan ketidakpastian politik.

Berlanjut data PMI Gabungan Global S&P AS periode Oktober 2024. Diketahui sebelumnya, PMI Gabungan Global S&P AS direvisi lebih rendah menjadi 54 pada September 2024 dari angka awal 54,4, dibandingkan dengan 54,6 pada Agustus. Kendati turun tetapi terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat di sektor swasta AS.

Namun, tren yang berbeda antara kedua sektor yang dipantau terus berlanjut, dengan pertumbuhan yang berpusat pada sektor jasa (55,2 vs 55,7) karena penurunan manufaktur semakin dalam (47,3 vs 47,9). Sementara itu, tekanan inflasi menguat, dengan kenaikan biaya input dan harga output masing-masing mencapai titik tertinggi dalam 12 dan enam bulan.

Adapula, PMI Jasa Global S&P AS periode Oktober 2024. Sebelumnya, PMI Jasa Global S&P AS direvisi lebih rendah menjadi 55,2 pada September 2024 dari awal 55,4, sedikit turun dari 55,7 pada Agustus tetapi masih menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Bisnis baru meningkat pesat, meskipun perusahaan ragu untuk merekrut karena meningkatnya biaya input, yang meningkat pada tingkat tercepat bersama dalam setahun. Inflasi harga jual juga meningkat.

Meskipun ada pertumbuhan, kepercayaan bisnis turun ke level terendah sejak Oktober 2022 karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi. Ketenagakerjaan turun sedikit untuk bulan kedua berturut-turut. Tumpukan pekerjaan terakumulasi karena perusahaan berjuang dengan kekurangan staf dan pesanan baru yang solid, dengan tumpukan pekerjaan meningkat pada kecepatan tercepat sejak Januari.

Indeks Dolar dan Imbal Hasil US Treasury Makin menguat

Indeks dolar AS terbang ke 104,431 pada perdagangan Rabu kemarin (23/10/2024). Indeks terbang ke level tertinggi sejak akhir Juli 2024  atau hampir empat bulan terakhir. Sementara itu, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun juga melesat ke 4,21% atau tertinggi sejak 26 Juli 2024.

Lonjakan indeks dolar dan imbal hasil US Treasury ini bisa berdampak negatif ke IHSG dan rupiah. Tingginya imbal hasil US Treasury bisa menarik kembali dana asing yang ada di Indonesia kembali ke pasar AS. Kenaikan indeks dolar AS juga mencerminkan jika dolar AS tengah diburu sehingga mata uang lain melemah.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular