Newsletter

Selamat Bekerja Pemerintahan Prabowo, Bawa IHSG & Rupiah Terbang!

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
22 October 2024 06:00
Papan di atas lantai perdagangan menunjukkan angka penutupan indeks industri Dow Jones di Bursa Efek New York, Jumat, 2 Agustus 2024. Saham anjlok pada hari Jumat karena kekhawatiran ekonomi AS dapat terpuruk akibat beban suku bunga tinggi yang dimaksudkan untuk menekan inflasi. (AP/Richard Drew)
Foto: Foto bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama para Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) cenderung ditutup melemah. Hal ini disebabkan perilaku investor yang melakukan aksi taking profit menjelang rilisnya kinerja keuangan saham-saham di Wall Street hingga kenaikan imbal hasil Treasury AS.

Pada penutupan perdagangan Senin (21/10/2024) atau Selasa dini hari waktu Indonesia, indeks Dow Jones ditutup terdepresiasi 0,80% di level 42.931,6 begitu juga dengan S&P 500 ditutup lebih rendah 0,18% di level 5.853,98, sementara itu Nasdaq yang bergerak naik 0,28% di level 18.541,46.

Dow Jones dan S&P 500 ditutup lebih rendah karena kehati-hatian para pelaku pasar menjelang rilisnya laporan keuangan emiten di bursa saham AS.

Akan tetapi, para pelaku pasar masih optimis relinya Wall Street mengingat menjelang pemilihan umum Presiden AS hingga optimisme bahwa ekonomi AS dapat keluar dengan sempurna dari inflasi terburuk dalam beberapa generasi.

Selain itu, para pelaku pasar juga masih optimis terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) untuk menjaga perekonomian tetap berjalan, ekspektasi di antara para optimis adalah bahwa saham-saham di Wall Street dapat naik lebih jauh lagi.

Namun para kritikus memperingatkan bahwa harga saham terlihat terlalu mahal mengingat seberapa cepat kenaikannya dibandingkan laba perusahaan yang akan rilis.

Selain itu, imbal hasil Treasury AS menguat 0,22% di level 4,19%, menyebabkan kebingungan bahwa mungkin ekonomi AS tumbuh terlalu cepat dan lapangan kerja masih cukup tangguh.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular