Daftar Warisan Abadi Soekarno - Jokowi: GBK, KPK, BPJS Hingga MRT

Membangun dari pinggiran menjadi visi besar kepemimpinan Preside Joko Widodo (Jokowi) selama Oktober 2014-Oktober 2024. Visi tersebut diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur secara masif dari wilayah Timur Indonesia hingga Barat. Jokowi juga menjadikan hilirisasi sebagai misi besarnya.
Pembangunan infrastruktur yang masif menyisir mulai dari wilayah 3 T (terpencil, tertinggal, terluar, dan perbatasan) hingga kota-kota besar. Pembangunan infrastruktur dilakukan menyeluruh di bidang transportasi, pertanian, hingga perumahan.
Selama 10 tahun masa kepemimpinan Jokowi, alokasi anggaran infrastruktur di APBN melonjak 156,2% dari Rp 177,9 triliun pada 2014 menjadi Rp 455,8 triliun pada 2023. Secara keseluruhan, anggaran infrastruktur di era Jokowi menembus Rp 3.411,6 triliun.
Anggaran tersebut tersebar di berbagai kementerian/lembaga, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar (KemenPUPR), hingga Kementerian Pertanian.
Sejumlah megaproyek digeber di era Jokowi. Di antaranya adalah:
1. Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera
Salah satu proyek besar yang menjadi sorotan selama masa pemerintahan Jokowi adalah pembangunan jalan tol yang menghubungkan berbagai daerah di Indonesia.
Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak hingga Banyuwangi, serta Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Lampung hingga Aceh, adalah dua proyek tol utama.
Kehadiran jaringan tol ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas, mempercepat distribusi barang dan jasa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia.
Jalan tol ini juga membuka akses ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau, sehingga mendorong pemerataan pembangunan antar wilayah.
2. MRT dan LRT
Di era kepemimpinan Jokowi, Indonesia menyaksikan peluncuran moda transportasi publik modern berupa Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta dan Palembang.
MRT Jakarta, yang pertama kali dioperasikan pada 2019, menjadi simbol modernisasi transportasi Indonesia dengan jalur yang menghubungkan Bundaran HI hingga Lebak Bulus.
Sementara itu, LRT Palembang diresmikan pada 2018 sebagai bagian dari persiapan Asian Games 2018, menjadi LRT pertama di Indonesia.
![]() Foto Kolase KRL Commuter Line dan MRT Jakarta. (Dok. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki dan jakartamrt) |
Pembangunan transportasi massal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan di kota-kota besar, meningkatkan efisiensi transportasi, dan mengurangi polusi udara.
3. Hilirisasi Industri
Jokowi mendorong kebijakan hilirisasi industri dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia, khususnya di sektor pertambangan dan perkebunan.
Hilirisasi industri ini melibatkan pengolahan bahan mentah di dalam negeri sebelum diekspor, seperti pengolahan nikel, bauksit, tembaga, dan kelapa sawit, agar produk yang diekspor memiliki nilai yang lebih tinggi.
Dengan kebijakan ini, Indonesia bertujuan untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasok global, terutama di industri berbasis sumber daya alam seperti baterai kendaraan listrik.
Hilirisasi industri juga diharapkan dapat mendorong terciptanya lapangan kerja baru dan peningkatan investasi asing di sektor pengolahan.
![]() Presiden RI Jokowi dalam Peresmian Produksi Smelter PT. Freeport Indonesia, Gresik, 23 September 2024. (CNBC Indonesia/Emir Yan Wardhana) |
4. Kartu Pra Kerja
Di tengah tantangan ekonomi, terutama akibat pandemi COVID-19, Jokowi meluncurkan program Kartu Prakerja pada 2020. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan dan subsidi kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan atau terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kartu Prakerja menawarkan pelatihan online untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja, serta insentif dalam bentuk tunjangan.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar lebih siap bersaing di pasar kerja yang semakin digital dan global.
5. Satelit Satria-1
Dalam upaya mempercepat penyebaran internet di seluruh pelosok negeri, pemerintah Jokowi meluncurkan proyek Satelit Satria-1 yang merupakan satelit komunikasi terbesar di Indonesia.
Satelit ini dirancang untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur darat.
Satelit Satria-1 diharapkan dapat meningkatkan akses internet di sekolah, fasilitas kesehatan, kantor pemerintahan, dan sektor-sektor lain di wilayah terpencil, sehingga mendorong pemerataan teknologi informasi dan mendukung transformasi digital di seluruh Indonesia. Peluncuran satelit ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjembatani kesenjangan digital antarwilayah.
![]() Peluncuran satelit RI Satria-1 |
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(mae)