Newsletter

Kabinet Prabowo Hampir Terbentuk, Pasar Puas atau Kecewa?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
15 October 2024 06:00
Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Kertanegara No. 04, Jakarta, Senin (14/10/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Kertanegara No. 04, Jakarta, Senin (14/10/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
  • Sejumlah tokoh dipanggil oleh Prabowo dan menjadi calon menteri kabinet terbaru
  • Ada sejumlah tokoh lama yang diperkirakan mengisi pos kabinet, yakni Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Airlangga
  • Hari ini akan rilis data neraca dagang Indonesia yang diperkirakan akan kembali surplus

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemanggilan tokoh-tokoh calon menteri oleh Prabowo Subianto akan menjadi topik utama penggerak pasar hari ini. Terutama setelah beberapa nama yang dipanggil adalah menteri era Joko Widodo, seperti Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Erick Thohir. 

Pasar saham dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kompak menguat pada perdagangan perdagangan kemarin (14/10/2024). Di sisi lain, investor menanti rilis pertumbuhan ekonomi China, mitra dagang terbesar Indonesia. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona hijau pada perdagangan Senin (14/10/2024) awal pekan ini. IHSG sudah menguat selama dua hari beruntun sejak perdagangan akhir pekan lalu.

Hingga akhir perdagangan, IHSG menguat 0,52% ke posisi 7.559,65. IHSG bertahan di level psikologis 7.500 pada perdagangan hari ini.

Nilai transaksi indeks  mencapai sekitar Rp 8,9 triliun dengan melibatkan 22 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 295 saham menguat, 265 saham melemah, dan 238 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor energi dan teknologi menjadi yang paling kencang penguatannya dan menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni masing-masing mencapai 1,74% dan 1,04%.

Sementara, rupiah ditutup menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS), di tengah penantian rilis data neraca dagang serta suku bunga Bank Indonesia (BI). Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan pekan ini, rupiah menguat 0,13% dalam sehari ke posisi Rp15.555/US$. 

IHSG dan rupiah cenderung bergairah di tengah wait and see investor terkait kabar dari pemberian stimulus ekonomi China.

Saat konferensi pers Sabtu lalu, Menteri Keuangan China Lan Foan menegaskan kembali rencana untuk membantu, dengan menjanjikan untuk meningkatkan utang pemerintah. Ia tidak menjelaskan secara rinci berapa banyak yang akan dibelanjakan pemerintah atau seberapa cepat, dan para investor terdengar kecewa.

"Langkah-langkah fiskal yang diperlukan untuk menghilangkan risiko penurunan pertumbuhan dan membangkitkan semangat konsumen Tiongkok (terlihat) tidak ada," kata analis IG Markets, Tony Sycamore.

Namun, Goldman Sachs memperkirakan bahwa langkah-langkah yang diumumkan pada Sabtu dan minggu lalu kemungkinan akan menambah 0,4 poin persentase terhadap pertumbuhan tahun depan, dan analis bank meningkatkan perkiraan pertumbuhan PDB riil 2025 dari 4,3% menjadi 4,7%.

Kemudian pada Jumat pekan ini, China akan merilis pertumbuhannya untuk kuartal III-2024.

Sebelumnya pada kuartal II-2024 tercatat bahwa ekonominya tumbuh 4,7% secara tahunan (year-on-year/yoy). Ini adalah peningkatan tahunan terlemah sejak kuartal I-2023, di tengah penurunan sektor properti yang berkepanjangan, permintaan domestik yang lemah, melemahnya yuan, dan ketegangan perdagangan dengan Barat.

Indeks saham AS ditutup lebih tinggi dengan dorongan dari saham teknologi. Sementara harga minyak mentah turun karena para investor mencerna tanda-tanda pelemahan ekonomi di China dan bersiap menghadapi laporan laba perusahaan besar.

Saham-saham pertumbuhan teknologi besar memberikan banyak dorongan untuk kenaikan, membuat Nasdaq memimpin.

Dow Jones Industrial Average naik 203,14 poin, atau 0,47%, menjadi 43.067,00, S&P 500 naik 45,17 poin, atau 0,78%, menjadi 5.860,20, dan Nasdaq Composite naik 159,75 poin, atau 0,87%, menjadi 18.502,69.

S&P 500 dan Dow Jones keduanya mencatatkan rekor penutupan tertinggi baru.

"Hari ini jelas agak anomali karena kurangnya data ekonomi dan penutupan pasar obligasi," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia. "Momentum berada di sisi kenaikan sampai ada perubahan."

"Laporan laba sejauh ini cukup bagus," tambah Tuz. "Kita akan lihat apa yang terjadi minggu ini."

Harga minyak turun dan dolar tetap datar karena berita buruk dari China memicu kekhawatiran tentang melemahnya permintaan global.

Pada hari Sabtu, Beijing berjanji untuk "secara signifikan meningkatkan" utang dalam upayanya untuk menghidupkan kembali ekonomi terbesar kedua di dunia, tetapi mengecewakan investor karena kurangnya detail.

Ini diikuti pada hari Senin oleh laporan yang menunjukkan perlambatan tajam dalam pertumbuhan ekspor China, yang meleset dari ekspektasi dengan margin yang besar, menegaskan kebutuhan akan stimulus yang kuat.

"China sedang mengalami kesulitan ekonomi," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York. "Harga minyak adalah indikasi lain dari kurangnya keyakinan bahwa China akan mampu bangkit sendiri, terutama karena detail stimulus sangat kurang jelas."

Pasar obligasi ditutup untuk memperingati Hari Columbus, dan tidak ada laporan laba atau data ekonomi yang memengaruhi sentimen investor.

Namun, hal itu akan berubah akhir pekan ini, dengan data penjualan ritel, produksi industri, dan perumahan (housing starts/building permits) yang dijadwalkan akan dirilis.

Laporan laba perusahaan besar yang akan dirilis pekan ini mencakup Bank of America, Citigroup, Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan Netflix, bersama dengan sejumlah perusahaan di sektor kesehatan dan industri.

Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, hari ini, Senin (14/10/2024).  Satu sosok yang paling disorot adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang diminta untuk kembali menjadi Menteri Keuangan. 

"Beliau minta saya untuk jadi Menkeu kembali," tegas Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan dirinya dan Prabowo sudah beberapa kali bertemu untuk membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta mendengar program prioritas presiden dan wakil presiden terpilih.

"Jadi selalu konsultasi, lalu berbagai langkah untuk memperkuat Kementerian Keuangan dan keuangan negara dengan program-program beliau," ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan Prabowo sangat memperhatikan kondisi APBN dan dampaknya kepada masyarakat. Prabowo memberi arahan untuk mengoptimalkan pajak dan belanja negara.

Dalam perbincangannya bersama Prabowo, Sri Mulyani mengatakan diminta untuk membantu penganggaran kementerian-kementerian yang akan berubah nomenklaturnya, karena akan ada beberapa kementerian baru dalam kabinet Prabowo nanti.

Sri Mulyani juga mengatakan tidak ada pembicaraan soal pemisahan Kementerian Keuangan. Sebelumnya, beredar wacana pemisahan Ditjen Pajak serta Bea Cukai dari Kementerian Keuangan menjadi Badan Penerimaan Negara (BPN).

Total, ada 49 orang yang menghadap Prabowo hari ini, mulai siang hingga malam hari. Beberapa diantaranya adalah wajah-wajah lama yang merupakan menteri di kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ada juga tokoh dan politisi partai.

Usai menerima para calon menterinya, Prabowo pun memberikan pernyataan kepada awak media yang mengunggu di luar kediamannya.

Dia mengatakan semua calon menteri dan kepala lembaga yang dipanggil menyatakan setuju membantu kabinetnya. Pemanggilan hari ini, jelasnya, merupakan ujung dari proses yang panjang. Sebelum mengundang, Prabowo dan tim telah melakukan pemantauan dan diskusi.

"Alhamdulillah semuanya menyatakan sanggup," kata Prabowo di depan kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin, (14/10/2024).

"Sebenarnya mereka sudah menyatakan bersedia membantu saya," ujar dia.

Berikut adalah daftar tokoh calon menteri yang dipanggil Prabowo Subianto hari ini, Senin (14/10/2024):

1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi
2. Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono
3. Istri mantan Direktur Utama Indika Energy Wishnu Wardhana, Widiyanti Putri Wardhana
4. Pegiat HAM, Natalius Pigai
5. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto
6. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon
7. Politikus Golkar, Nusron Wahid
8. Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf
9. Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait
10. Politikus PKB, Abdul Kadir Karding
11. Wakil Ketua Umum Golkar, Wihaji
12. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya
13. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
14. Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi
15. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
16. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan
17. Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro
18.Akademisi, Yassierli 19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra
20. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia
21. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti
22. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar
23. Wakapolri Komjen Agus Andrianto
24. Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni
25. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
26. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno
27. Penjabat Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk
28. Politikus Demokrat, Iftitah Sulaeman
29. ⁠Politikus Golkar, Maman Abdurrahman
30. ⁠Akademisi Prof Rachmat Pambudy
31. Sekjen Menteri Perdagangan, Budi Santoso
32. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono
33. Sekjen Kementerian PUPR, Raden Dodi Priyono
34. Dirjen Planologi KLHK, Hanif Faisol Nurofiq
35. Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin
36. Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar
37. Menteri Pertanian,Andi Amran Sulaiman
38. Menteri BUMN, Erick Thohir
39. Menpora, Dito Ariotedjo
40. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
41. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
42. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
43. Mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica TAN
44. Dewan Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi
45. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas
46. Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Donny Ermawan Taufanto
47. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
48. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra
49. ⁠Meutya Hafid - politisi Golkar

Hari Ini Ada Kado Manis untuk Jokowi

Neraca perdagangan diproyeksi masih berada di zona surplus periode September 2024. Surplus kali ini diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya di tengah harga komoditas yang meningkat.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada September 2024 akan mencapai US$2,9 miliar.

Surplus tersebut naik dibandingkan Agustus 2024 yang mencapai US$2,89 miliar. Jika neraca perdagangan kembali mencetak surplus maka Indonesia sudah membukukan surplus selama 53 bulan beruntun sejak Mei 2020.

Konsensus juga menunjukkan bahwa ekspor masih akan tumbuh 8,78% (year on year/yoy) sementara impor juga naik 13,87% yoy pada September 2024.

Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorang menyampaikan bahwa harga Crude Palm Oil (CPO) dan batu bara yang naik membuat nilai ekspor Indonesia masih akan tetap tinggi.

"Seiring harga CPO yang tetap kuat, kita perkirakan nilai ekspor masih akan tinggi, plus harga batu bara juga sudah naik," ujar Hosianna.

Untuk diketahui, CPO mengalami apresiasi 0,45% sepanjang September 2024 dari sebelumnya MYR 3.977/ton menjadi MYR 3.995/ton pada akhir September 2024.

Lebih lanjut, Kementerian Perdagangan menunjukkan Harga Referensi (HR) komoditas CPO untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (tarif BLU BPDP-KS), atau dikenal sebagai Pungutan Ekspor (PE), periode 1-30 September 2024 adalah sebesar US$839,53/MT. Nilai ini meningkat sebesar US$19,42 atau 2,32% dari periode Agustus 2024 yang tercatat sebesar US$820,11/MT.

Neraca perdagangan September akan menjadi catatan khusus karena bulan tersebut menjadi periode terakhir Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surplus September juga akan menjadi hadiah buat Jokowi yang mampu mencatatkan surplus selama 52 bulan beruntun sebelumnya. Catatan ini hanya bisa dilampaui oleh Soeharto.

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

  1. Neraca Dagang Indonesia periode September (11:00 WIB)

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

  1. Tanggal cum Dividen Tunai Interim: ASGR, PLIN
  2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB): DEAL, SKLT

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular