Newsletter

IHSG & Rupiah Ambruk, RI Masih Dibuat Was-Was Oleh Kabar dari AS-China

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
04 September 2024 06:00
obligasi daerah
Foto: ist

Pergerakan IHSG maupun rupiah bergerak kurang agresif pada perdagangan kemarin. Pada hari ini pergerakan IHSG dan juga rupiah diprediksi akan lebih volatile dengan beberapa kabar dari dalam negeri maupun luar negeri.

Ambruknya Wall Street bisa menjadi sentimen negatif bagi pasar saham global, termasuk Indonesia.  Indeks dolar AS yang masih kencang juga bisa menekan rupiah. Indeks dolar menguat ke 101,74 yang menjadi posisi terkuatnya sejak 19 Agustus 2024. Dengan indeks dolar yang menguat maka ada potensi rupiah terus tertekan. Padahal, nilai tukar rupiah sudah melemah pada Jumat pekan lalu dan Senin pekan ini serta stagnan pada Selasa kemarin. Artinya, rupiah tak mampu menguat sejak Kamis pekan lalu.

OJK Beri Kabar Pencairan Dana Pensiun

Kabar kurang mengenakkan datang dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kebijakan baru untuk pencairan dana pensiun para pekerja RI.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, mengatakan mulai Oktober 2024 mendatang dana pensiun tidak dapat dicairkan sebelum 10 tahun.

Hal tersebut disampaikan dalam acara HUT ADPI ke- 39 di Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Ogi mengatakan bahwa peserta wajib memilih perusahaan asuransi jiwa untuk membeli Produk Anuitas, apabila 80% saldo Manfaat Pensiun Peserta lebih dari Rp 500 juta setelah memperhitungkan PPh 21.

Ia juga menjelaskan pencairan anuitas kurang dari 10 tahun membuat Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) tidak pernah mengalami kenaikan. Sebab, 80% dana tersebut justru langsung dicairkan. Dikarenakan, pencairan sebelum 10 tahun membuat hal tersebut menjadi kurang selaras dengan tujuan dan manfaat program pensiun.

PMI Manufaktur AS

Manufaktur AS mengalami kontraksi pada Agustus di tengah beberapa peningkatan data ketenagakerjaan. Kontraksi ini adalah yang kelima kalinya secara beruntun. Kontraksi disebabkan penurunan pesanan baru dan peningkatan inventaris menunjukkan aktivitas pabrik dapat tetap lesu untuk sementara waktu.

Survei dari Institute for Supply Management (ISM) pada Selasa juga menunjukkan produsen terus membayar harga yang lebih tinggi untuk input bulan lalu. Hal itu tidak mengubah ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ketika memulai siklus pelonggaran yang telah lama ditunggu-tunggu bulan ini.

Berdasarkan laporan ISM Manufaktur, PMI Manufaktur AS tercatat di level kontraksi 47,2% pada periode Agustus 2024, naik 0,4 poin persentase dari 46,8% yang tercatat pada periode Juli.

Namun, hal itu menandakan aktivitas ekonomi di sektor manufaktur mengalami kontraksi pada periode Agustus untuk bulan kelima berturut-turut dan ke-21 kalinya dalam 22 bulan terakhir.

Perlambatan manufaktur di AS di satu sisi menunjukkan dampak suku bunga tinggi sudah terasa di AS. Hal ini bisa mendukung pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Namun, di sisi lain, perlambatan ekonomi akan berdampak  negatif kepada perusahaan karena penjualan bisa berkurang. Perlambatan aktivitas ekonomi AS juga bisa berdampak buruk ke negara lain karena impor atau permintaan barang ke negara lain bisa berkurang.


Neraca Dagang AS

Pada hari ini Rabu (4/9/2024), AS akan merilis neraca perdagangan Juli 2024 bersama dengan data ekspor dan impor. Sebelumnya, defisit perdagangan di AS menyempit menjadi US$73,1 miliar pada Juni 2024 dari level tertinggi 20 bulan yang direvisi sebesar US$75 miliar pada bulan sebelumnya, tetapi di atas ekspektasi pasar sebesar US$72,5 miliar.

Kemudian, ekspor naik sebesar 1,5% dari bulan sebelumnya menjadi US$265,9 miliar, tertinggi kedua yang pernah tercatat, di tengah peningkatan penjualan pesawat sipil, kendaraan bermotor, dan komoditas energi, termasuk gas alam, produk minyak bumi, dan bahan bakar minyak. Peningkatan ekspor barang cukup untuk mengimbangi sedikit penurunan ekspor jasa, yang sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya perjalanan.

Sementara itu, impor naik sebesar 0,6% menjadi US$339 miliar, dengan dukungan dari pembelian operasi farmasi, semikonduktor dan peralatan listrik, serta komoditas energi. Di antara berbagai negara, kesenjangan dengan Italia menurun sebesar US$1,7 miliar menjadi US$3,1 miliar, defisit dengan China menurun sebesar US$1,6 miliar menjadi US$22,3 miliar, dan saldo dengan Singapura bergeser ke defisit sebesar US$0,4 miliar dari surplus sebesar US$1,3 miliar.

Pada hari ini, AS juga akan merilis  Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) dalam Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) periode Juli 2024. Pada periode sebelumnya, jumlah lowongan pekerjaan sedikit berubah menjadi 8,184 juta pada Juni 2024 dari 8,23 juta yang direvisi naik pada Mei, dan dibandingkan dengan perkiraan 8 juta lowongan pekerjaan.

Data tenaga kerja adalah salah satu pertimbangan utama The Fed. Jika data memburuk maka ada kemungkinan pemangkasan suku bunga bulan ini bisa dilakukan demikian juga sebaliknya.

PMI Jasa Umum China

Pada hari ini Rabu (4/9/2024), terdapat rilis data PMI Jasa Umum Caixin China periode Agustus 2024. Sebelumnya, PMI Jasa Umum Caixin China naik menjadi 52,1 pada Juli 2024 dari level terendah 8 bulan di Juni sebesar 51,2, di atas perkiraan pasar sebesar 51,4. Angka tersebut menjadi kenaikan pada bulan ke-19 pertumbuhan aktivitas jasa, dibantu oleh kenaikan yang lebih cepat dalam pesanan baru, kenaikan berkelanjutan dalam penjualan ekspor, dan lapangan kerja yang kuat.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular