Investor Kudu Waspada! Ada Kabar Genting Soal Resesi & Ekonomi AS
- Hari ini diperkirakan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan mendaftar ke KPU
- Investor tertuju kepada rilis data-data Amerika Serikat yang akan berpengaruh terhadap persepsi dan peluang suku bunga
- IKK AS bertumbuh membuat persepsi tentang resesi ekonomi di AS semakin menurun
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan keuangan Indonesia kompak mengalami koreksi pada perdagangan kemarin. Hal ini wajar mengingat kenaikan tajam pasar saham dan nilai tukar rupiah sebelumnya.
Dilansir dari Refinitiv, pada perdagangan Selasa (27/8/2024) IHSG ditutup melemah 0,11% pada titik 7.597,88 dari penutupan sebelumnya. IHSG melemah setelah menguat dua hari beruntun dan mencetak All Time High-nya.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan cukup ramai, mencapai lebih dari Rp10 triliun dengan melibatkan 16 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 284 saham naik, 300 saham turun, dan 207 saham cenderung stagnan.
Secara sektoral, real estate memimpin dengan penguatan 3,82%, diikuti sektor basic material 0,87%, sektor energy 0,85%, dan sektor utilities 0,04%.
Sementara enam sektor lainnya tergelincir, yang paling dalam sektor keuangan 1,57%, kemudian sektor kesehatan dan technology, masing-masing jatuh 0,42% dan 0,34%. Lalu dan sektor konsumer siklikal dan konsumer non siklikal turun di kisaran 0,2%, serta industrial turun tipis 0,01%.
Sementara itu, rupiah ditutup melemah pada perdagangan kemarin, Selasa (27/8/2024) terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Melansir Refinitiv, rupiah ditutup di Rp15.490/US$, melemah 0,42% dari harga penutupan kemarin, Selasa (27/8/2024).
Nilai IHSG dan rupiah ditutup koreksi dipicu oleh dimulainya pendaftaran calon kepala daerah untuk Pilkada 2024, yang akan berlangsung hingga Kamis (29/08/2024).
Ketidakpastian politik yang timbul dari pendaftaran ini menjadi perhatian serius bagi para pelaku pasar, terutama karena sejumlah daerah strategis, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi, dan Jawa Tengah, akan menjadi pusat perhatian para investor.
Kondisi ini berpotensi mempengaruhi arus investasi di wilayah-wilayah penting tersebut.
Mengacu pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024, pendaftaran calon kepala daerah dimulai pada 27 Agustus dan akan berakhir pada 29 Agustus 2024.
Tahapan berikutnya, yaitu pemungutan suara, dijadwalkan akan berlangsung serentak pada Rabu, 27 November 2024. Pilkada serentak 2024 ini mencakup 545 daerah di seluruh Indonesia, terdiri dari 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
Skala besar Pilkada ini menjadikannya peristiwa politik penting yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap dinamika pasar saham dalam beberapa bulan ke depan.
Investor juga menantikan rilis data-data keuangan Amerika Serikat. Esok hari, akan dirilis data revisi kedua pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2024.
Konsensus Trading Economics memproyeksikan PDB AS pada kuartal tersebut tumbuh 2,4%, sedikit di bawah estimasi awal 2,8%. Revisi ini krusial untuk mengevaluasi ketangguhan ekonomi AS menghadapi potensi penurunan suku bunga.
Sementara itu, probabilitas pemotongan suku bunga 25 basis poin ke 5,00%-5,25% pada rapat 18 September 2024 mencapai 71,5%. Namun, pasar masih melihat kemungkinan The Fed melakukan pemangkasan hingga 50 basis poin.
Penurunan suku bunga yang diantisipasi September ini diperkirakan bukan yang terakhir tahun ini. Proyeksi menunjukkan potensi pemotongan tambahan November dan Desember, masing-masing 25 dan 50 basis poin. Akibatnya, suku bunga The Fed diperkirakan mencapai 4,25% - 4,5% di akhir tahun, turun total 100 basis poin.
(ras/ras)