
Investor Kudu Waspada! Ada Kabar Genting Soal Resesi & Ekonomi AS

Perhatian investor tertuju ke Amerika Serikat karena akan segera rilis data-data penting, terutama berpengaruh terhadap kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau Teh Fed.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Amerika Serikat
Kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi dalam enam bulan pada periode Agustus di tengah optimisme mengenai prospek ekonomi, Akan tetapi menurut data, orang Amerika menjadi lebih cemas tentang pasar tenaga kerja setelah tingkat pengangguran melonjak mendekati level tertinggi dalam tiga tahun, yaitu 4,3% pada periode bulan lalu.
Indeks kepercayaan konsumen Conference Board meningkat menjadi 103,3 bulan ini, level tertinggi sejak Februari, dari 101,9 yang direvisi naik pada bulan Juli.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks tersebut tidak akan banyak berubah dari angka yang dilaporkan sebelumnya, yaitu 100,3. Kepercayaan lebih tinggi di kalangan konsumen berusia 35 tahun ke atas, dan mereka yang berpenghasilan tahunan di atas $100.000.
Batas waktu survei adalah 21 Agustus. Kenaikan kepercayaan ini mungkin dipengaruhi oleh keputusan Presiden Joe Biden untuk keluar dari pemilihan presiden November dan penunjukan Wakil Presiden Kamala Harris sebagai pemimpin tiket Partai Demokrat.
Conference Board tidak menyebutkan dampak politik apapun. Namun, University of Michigan bulan ini mengaitkan kenaikan ukuran sentimen konsumennya pada bulan Agustus dengan meningkatnya optimisme di kalangan Demokrat dibandingkan dengan Republik.
Indeks Ekspektasi Conference Board, yang didasarkan pada pandangan konsumen terhadap pendapatan, bisnis, dan kondisi pasar tenaga kerja jangka pendek, meningkat menjadi 82,5. Ini adalah level tertinggi sejak Agustus 2023 dan naik dari 81,1 pada Juli. Ini adalah pembacaan bulanan kedua berturut-turut di atas 80. Pembacaan di bawah 80 biasanya menandakan resesi di depan.
Namun, konsumen kurang optimis terhadap pasar tenaga kerja. Persentase konsumen yang menganggap pekerjaan "banyak tersedia" turun menjadi 32,8% dari 33,4% pada Juli. Sekitar 16,4% konsumen mengatakan pekerjaan "sulit didapat," naik dari 16,3% bulan lalu.
Diferensial pasar tenaga kerja survei, yang berasal dari data tentang pandangan responden mengenai apakah pekerjaan banyak tersedia atau sulit didapat, turun menjadi 16,4, terendah sejak Maret 2021, dari 17,1 pada Juli. Ukuran ini berkorelasi dengan tingkat pengangguran dalam laporan ketenagakerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja. Tingkat pengangguran telah meningkat selama empat bulan berturut-turut.
Ekspektasi inflasi 12 bulan konsumen turun menjadi 4,9%, level terendah sejak Maret 2020, dari 5,3% pada Juli. Pasar keuangan mengharapkan bank sentral AS memulai siklus pelonggarannya bulan depan dengan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, meskipun pemotongan setengah poin persentase tidak dapat dikesampingkan.
"Meskipun kami tidak selalu menggunakannya untuk memprediksi perubahan tingkat pengangguran dari bulan ke bulan, fakta bahwa ini terus memburuk bukanlah perkembangan yang baik," kata Abiel Reinhart, seorang ekonom di J.P. Morgan, merujuk pada diferensial pasar tenaga kerja. "Pesannya di sini adalah bahwa peningkatan pengangguran bulan Juli bukan hanya kebetulan."
Saham di Wall Street tidak banyak berubah. Dolar jatuh terhadap sekeranjang mata uang. Imbal hasil Treasury AS meningkat.
Rilis data kepercayaan konsumen yang lebih baik dari perkiraan mencerminkan persepsi yang membaik tentang kondisi bisnis selama enam bulan ke depan dan survei tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan resesi terus menurun.
Kegelisahan konsumen terhadap pasar tenaga kerja juga mencerminkan kekhawatiran di bank sentral AS The Federal Reserve, dengan Ketua Fed Jerome Powell pada Jumat lalu mengisyaratkan pemotongan suku bunga sudah dekat.
"Laporan ini mendukung pemotongan suku bunga karena penurunan ekspektasi inflasi dan pelunakan pasar tenaga kerja, tetapi tidak terlalu lemah sehingga mengisyaratkan resesi saat ini," kata Conrad DeQuadros, penasihat ekonomi senior di Brean Capital.
Pembacaan Perkiraan Kedua Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat
Dari Amerika Serikat (AS), data perkiraan kedua dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 akan dirilis pada esok hari tepatnya pada Kamis (29/8/2024).
Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan produk domestik bruto (PDB) perkiraan kedua AS pada kuartal II-2024 akan tumbuh 2,4%, sedikit menurun dari perkiraan awal PDB AS pada kuartal II-2024 sebesar 2,8%.
Setiap perubahan dapat memengaruhi ekspektasi terhadap langkah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) berikutnya, meski The Fed sudah mengindikasikan akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan September mendatang.
Revisi ini juga akan sangat penting untuk menilai ketahanan ekonomi AS dalam menghadapi potensi penurunan suku bunga.
Inflasi PCE AS
Data inflasi personal atau indeks harga konsumen (IHK) personal consumption expenditure (PCE) AS periode Juli 2024 juga akan dirilis pada pekan ini tepatnya pada Jumat mendatang.
Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan inflasi PCE AS pada bulan lalu tidak banyak berubah atau masih sama seperti pada Juni lalu yakni tumbuh 2,5% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi PCE AS diperkirakan naik sedikit menjadi 0,2%.
Jika benar demikian, maka 'amunisi' The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya pada September mendatang cukup besar.
Sebelumnya pada Simposium Jackson Hole, Wyoming Jumat lalu, Ketua The Fed Jerome Powell memberikan sinyal bahwa pemangkasan suku bunga mungkin segera dilakukan, meskipun ia tidak memberikan indikasi pasti mengenai waktu atau besaran pemangkasan tersebut.
Waktunya telah tiba untuk menyesuaikan kebijakan," kata Powell dalam pidato utamanya yang sangat dinantikan pada pertemuan tahunan Fed di Jackson Hole, Wyoming, Jumat (23/8/2024).
"Arah perjalanan sudah jelas, dan waktu serta kecepatan pemangkasan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko," tuturnya, dilansir CNBC International.
Powell menekankan bahwa meskipun inflasi telah menurun secara signifikan, Fed sekarang dapat lebih fokus pada mandat ganda mereka untuk menjaga perekonomian tetap dekat dengan kondisi lapangan kerja penuh.
"Inflasi telah menurun secara signifikan. Pasar tenaga kerja tidak lagi terlalu panas, dan kondisi saat ini tidak seketat sebelum pandemi," ujar Powell.
Meski demikian, Powell tidak memberikan petunjuk jelas mengenai kapan pemangkasan suku bunga akan dimulai. Tetapi, pasar memperkirakan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada September.
Powell juga mencatat bahwa kenaikan inflasi yang terjadi adalah "fenomena global," yang disebabkan oleh "peningkatan cepat dalam permintaan barang, rantai pasokan yang terganggu, pasar tenaga kerja yang ketat, dan kenaikan tajam harga komoditas."
Pemangkasan Suku Bunga Hampir Pasti Terjadi
Pelaku pasar menunjukkan bahwa kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunganya pada pertemuan 18 September 2024 sebesar 71,5%. Pasar melihat peluang The Fed memangkas 25 basis poin ke target 5,00%-5,25% pada pertemuan tersebut,
Sementara itu, pasar memperkirakan tetap ada peluang bagi The Fed untuk memangkas sebesar 50 basis poin.
Pemangkasan pada September diperkirakan tidak akan terjadi sekali pada sisa akhir tahun ini. Namun juga akan diikuti pemangkasan pada November dan Desember. Masing-masing 25 basis poin dan 50 baisi poin. Sehingga pada akhir tahun diperkirakan suku bunga The Fed akan berada di target 4,25% hingga 4,5% atau turun sebesar 100 basis poin.
(ras/ras)