Newsletter

Pekan Panas: Reshuffle, Pilkada DKI & Keputusan China Bisa Goyang RI

Revo M, CNBC Indonesia
19 August 2024 05:59
PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) yang merupakan emiten Grup Bakrie, PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), emiten sektor teknologi PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) dan PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX).
Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sepanjang pekan ini khususnya pada Rabu hingga Jumat, terdapat berbagai sentimen yang cukup dominan baik dari dalam dan luar negeri yang dapat berujung memengaruhi pergerakan yang cukup volatil terhadap pasar keuangan domestik.

Keputusan Bank Sentral China

Dari negeri tirai bambu, Bank Rakyat China (PBoC) akan mengumumkan suku bunga acuan pinjaman (LPR) satu tahun dan lima tahun pada Selasa (20/8/2024).

Sebelumnya, China menurunkan acuan suku bunga pinjaman setelah pemangkasan suku bunga mengejutkan oleh PBoC. LPR satu tahun diturunkan sebesar 10 basis poin menjadi 3,35% dari 3,45% sebelumnya, sementara LPR lima tahun dikurangi dengan margin yang sama menjadi 3,85% dari 3,95%.

Sebagian besar pinjaman baru dan yang beredar di China didasarkan pada LPR satu tahun, sementara suku bunga lima tahun memengaruhi harga hipotek.

Rapat RDG BI

Bank Indonesia akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa dan Rabu pekan ini. Salah satu yang paling ditunggu pasar adalah pernyataan BI mengenai kebijakan ke depan. Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sudah mengisyaratkan pemangkasan pada September dan BI diperkirakan akan mengikutinya.

BI sendiri sudah mengerek suku bunga sebesar 275 bps dari 3,5% pada Agustus 2022 menjadi 6,25% saat ini. Pemangkasan suku bunga diharapkan bisa mendongrak kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Berlanjut, BI juga akan memutuskan suku bunga acuan atau BI Rate periode Agustus 2024. Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16-17 Juli 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00%. Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter yang pro-stability sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

Data Transaksi Berjalan dan NPI Kuartal II-2024

Kemudian pada Kamis (22/8/2024), BI akan mengumumkan transaksi berjalan yang diperkirakan menurut Trading Economics akan kembali mengalami defisit US$0,9 miliar.

Untuk diketahui, Indonesia telah mengalami defisit transaksi berjalan selama empat kuartal beruntun yang sejak kuartal II-2023 hingga kuartal I-2024.

Terakhir kali Indonesia mencatat defisit neraca berjalan sebesar US$2,16 miliar pada kuartal I-2024, menandai kuartal keempat berturut-turut dengan defisit dan mewakili 0,6% dari PDB negara tersebut.

Sebelum menutup akhir pekan, pada hari Jumat (23/8/2024), BI akan mengumumkan hasil uang beredar Juli 2024. Sebelumnya, BI mengumumkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2024 mencapai Rp9.026,2 triliun atau tumbuh sebesar 7,8% (year on year/yoy).

Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 7,6% (yoy). Tingginya pertumbuhan uang beredar didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,0% (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,7% (yoy).

Pidato The Fed

Dari negeri Paman Sam akan dipengaruhi oleh pidato dari para pejabat The Federal Reverse (The Fed) dalam sepekan. Dan puncaknya akan ada risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Kamis (22/8/2024). Risalah tersebut memberikan wawasan terperinci mengenai sikap FOMC terhadap kebijakan moneter, untuk mendapatkan petunjuk mengenai hasil keputusan suku bunga di masa mendatang.

Masih dalam hari yang sama, akan terdapat data mingguan klaim pengangguran awal dan berkelanjutan AS.

Kemudian, berlanjut akan terdapat data PMI S&P Global AS periode Agustus 2024. Sebelumnya, PMI S&P Global AS direvisi lebih rendah menjadi 54,3 pada Juli 2024, dari estimasi awal 55 dan sedikit menurun dari 54,8 pada Juni.

Dan menjelang akhir pekan, pada hari Jumat (23/8/2024), akan terdapat pidato dari Ketua Dewan Gubernur The Fed, Jerome Powell.

(rev/rev)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular