Pasar keuangan RI kompak ditutup menguat pada perdagangan terakhir pekan lalu
Bursa saham AS kompak menguat di tengah data penjualan ritel yang membaik.
Sentimen pasar pekan ini akan datang dari dalam maupun luar negeri, termasuk Nota Keuangan dan RAPBN 2025 pada hari ini.
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup sumringah pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (16/8/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedikit mengalami apresiasi. Sedangkan Surat Berharga Negara (SBN) terus diborong investor asing.
Pasar keuangan diperkirakan bakal adem ayem pada hari ini, Senin (19/8/2024) dengan minimnya agenda yang akan terjadi pada hari ini, namun berbeda dengan beberapa hari ke depan. Selengkapnya mengenai proyeksi dan sentimen pasar pekan ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
Pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, IHSG ditutup naik 0,3% ke level 7.432,09. Sebanyak 331 saham naik, 225 turun, dan 235 tidak berubah.
Penutupan IHSG Jumat kemarin berbanding terbalik dengan penutupan hari sebelumnya, Kamis (15/8/2024), di mana indeks ditutup turun 0,36%.
Secara sektoral, sektor transportasi menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan kemarin, yakni mencapai 1,81%.
Dari sisi saham, emiten telekomunikasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi penopang terbesar IHSG pada akhir perdagangan kemarin, yakni mencapai 10,9 indeks poin.
IHSG berakhir di zona hijau, setelah Pidato Kenegaraan, Pembacaan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, dan Nota Keuangan digelar dalam sidang tahunan MPR/DPR RI.
Dalam RAPBN 2025, pemerintah mengusulkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, inflasi sebesar 2,5%, nNilai tukar rupiah diperkirakan akan berada di sekitar Rp16.100 per Dolar AS, suku bunga SBN 10 tahun berada di 7,1%, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada US$ 82 per barel sementara lifting minyak diperkirakan mencapai 600 ribu barel per hari.
Pemerintah mengajukan belanja sebesar Rp3.613,1 triliun. Rinciannya yakni Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.693,2 triliun dan Transfer ke Daerah sebesar Rp919,9 triliun.
Dalam pidato RAPBN 2025, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pendapatan negara pada 2025 dirancang sebesar Rp2.996,9 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.490,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun dengan tetap menjaga iklim investasi dan kelestarian lingkungan serta keterjangkauan layanan publik.
Sementara itu, defisit anggaran 2025 direncanakan sebesar 2,53% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp616,2 triliun yang akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati.
RAPBN ini menjadi istimewa karena akan dijalankan oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Pidato Nota Keuangan juga dinilai sangat penting karena RAPBN 2025 akan menjadi APBN pertama pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Di saat yang bersamaan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga terpantau menguat tipis 0,03% dan ditutup di angka Rp15.685/US$.
Apresiasi rupiah yang terjadi kemarin dan sepanjang pekan lalu tak lepas dari derasnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik.
Data transaksi yang dirilis Bank Indonesia (BI) per 12-15 Agustus 2024 menunjukkan tercatat investor asing beli neto Rp9,67 triliun (beli neto Rp7,36 triliun di pasar SBN, Rp2,18 triliun di pasar saham dan Rp0,13 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia atau SRBI).
Selanjutnya, beralih pada imbal hasil SBN yang bertenor 10 tahun terpantau mengalami penurunan menjadi 6,705 % pada penutupan perdagangan kemarin.
Posisi ini merupakan yang terendah sejak 5 April 2024 atau sekitar empat bulan terakhir.
Perlu diketahui, hubungan yield dan harga pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield turun berarti harga obligasi naik, hal ini menunjukkan minat investor mulai kembali lagi ke SBN.
Saham AS naik pada hari Jumat kemarin saat para investor menutup minggu terbaik tahun 2024, sebagai bagian dari pemulihan pasar setelah penurunan tajam di awal Agustus.
Dikutip dari CNBC International, Indeks S&P 500 naik 0,2% menjadi 5.554,25, sementara Nasdaq Composite naik 0,21% menjadi 17.631,72. Sedangkan Indeks Dow Jones Industrial Average naik 96 poin, atau 0,24%, menjadi 40.659,76. Selama sepanjang pekan lalu, S&P 500 naik hampir 3,9%, minggu terbaiknya sejak November 2023. Nasdaq menguat 5,2%, dan Dow yang berisi 30 saham merangkak naik 2,9% dalam seminggu.
Data pekan lalu membantu meredakan kekhawatiran pasar yang menjadi pendorong perkasanya bursa saham AS. Data penjualan ritel yang dirilis pada hari Kamis jauh lebih kuat dari yang diperkirakan ekonom, sementara klaim pengangguran mingguan turun.
Kedua faktor ini memberikan bukti bahwa kekhawatiran resesi, yang membantu memicu penurunan global awal bulan ini, terlalu dibesar-besarkan. Bacaan inflasi yang dirilis awal minggu ini juga memperkuat harapan bahwa skenario soft landing masih mungkin terjadi.
"Data yang dirilis selama minggu lalu telah menciptakan keseimbangan yang tepat, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin," tulis Mark Haefele, kepala investasi untuk manajemen kekayaan global UBS, pada Jumat, dikutip dari CNBC International.
"Ini seharusnya membantu meredakan kekhawatiran tentang resesi yang akan datang atau inflasi yang membandel yang akan menghambat bank sentral AS (The Fed) jika pemotongan suku bunga cepat diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan."
Saham Nvidia termasuk salah satu pemenang terbesar di sektor teknologi minggu ini dengan kenaikan lebih dari 18%. Apple dan Microsoft naik masing-masing sekitar 4% dan 3% selama minggu lalu.
Pelaku pasar perlu mencermati beberapa sentimen yang berkembang dan bisa mempengaruhi pergerakan pasar pada hari ini dan sepekan ke depan, baik dari dalam dan luar negeri. Sentimen dari dalam negeri datang dari RAPBN 2025 dan situasi politik yang mulai memanas lagi. Pekan ini, Bank Indonesia juga akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2024.
Dari luar negeri, sentimen pekan ini akan datang dari keputusan bank sentral China hingga inflasi Jepang,
1. Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2025
Pada Jumat pekan lalu (16/8/2024), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Pidato Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dan Penyampaian Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR RI. Dalam pidatonya, Jokowi membeberkan capaian Indonesia selama pemerintahannya 10 tahun terakhir.
Terutama kemampuan Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari pandemi Covid-19, gejolak geopolitik global, perang dagang dan berbagai ancaman krisis, serta perubahan iklim yang menimbulkan banyak bencana.
Jokowi mengatakan, arsitektur APBN 2025 adalah pilar penting untuk menjaga keberlanjutan. Melalui penguatan berbagai program unggulan yang berkesinambungan dari pemerintah sekarang ke pemerintah yang akan datang.
Reformasi struktural pun harus dilanjutkan untuk menjaga kebijakan fiskal yang sehat dan kredibel, dan meningkatkan kolaborasi kebijakan fiskal, moneter, dan keuangan. Desain belanja dan pendapatan serta pembiayaan perlu dirancang fleksibel, dengan menyediakan ruang fiskal untuk mengantisipasi ketidakpastian, serta mendukung keberlanjutan pembangunan dalam transisi peralihan pemerintahan.
Jokowi juga menyampaikan tujuh asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2025 untuk menjadi guidancebagi pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto. Inflasi akan dijaga pada kisaran 2,5%. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2%.
Pertumbuhan ekonomi yang hanya 5,2% mengindikasikan pemerintahan baru tidak terlalu agresif. Padahal, dalam berbagai kesempatan, Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi 6-8%. Pertumbuhan ekonomi bahkan sama dibandingkan target tahun ini yakni di kisaran 5,2%. Sebagai catatan, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,08% pada semester I-2024 .
Sebagai catatan, Jokowi langsung menargetkan pertumbuhan ekonomi tinggi sebesar 5,7% pada 2015 atau tahun pertamanya, Padahal, realisasi pertumbuhan pada 2014 hanya 5,06%.
"Karena kondisi ekonomi global yang masih relatif stagnan, pertumbuhan ekonomi kita akan lebih bertumpu pada permintaan domestik. Daya beli masyarakat akan dijaga ketat, dengan pengendalian inflasi, penciptaan lapangan kerja, serta dukungan program bansos dan subsidi," papar Jokowi.
Kemudian nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan berada di kisaran Rp16.100/US$, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun berada di 7,1%. Pemerintah akan selalu responsive terhadap dinamika moneter dunia.
Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada US$82 per barel. Lifting minyak diperkirakan mencapai 600 ribu barel per hari dan gas bumi mencapai 1.005 juta barel setara minyak per hari.
Sebagai catatan, RAPBN 2025 akan dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selama 30 hari kerja dan disyahkan di Sidang Paripurna. Namun, karena ini RAPBN awal Prabowo maka membuka kemungkinan diubah melalui RAPBN-Perubahan di awal tahun.
2. Reshuffle Kabinet dan Pilkada DKI
Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet pada hari ini, Senin (19/8/2024). Salah satu menteri yang dikabarkan akan diganti adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.
Yasonna, politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, akan digantikan oleh politikus senior Partai Gerakan Indonesia Raya Supratman Andi Agtas.
Selain Yasonna, reshuffle juga menyasar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif. Arifin dikabarkan akan diganti Bahlil Lahadalia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Posisi Menteri Investasi/Kepala BKPM akan diisi oleh Rosan Roeslani. Rosan merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Selain itu, Jokowi dikabarkan akan melantik dua orang kepala badan, salah satunya adalah kepala Badan Gizi Nasional. Badan Gizi Nasional baru dibentuk melalui Perpres 82/2024 yang diteken Jokowi pada 15 Agustus 2024.
Reshuffle ini melibatkan kementerian yang sangat strategis bagi hukum dan ekonomi Indonesia, reshuffle juga diperkirakan akan semakin mengubah konstelasi politik di kabinet. Menteri-menteri yang dekat dengan PDIP dan Megawati seperti Yasona dan Arifin diganti dengan lingkungan terdekat Prabowo dan Jokowi.
Reshuffle diperkirakan akan memanaskan hubungan Jokowi-Megawati serta berimbas pula pada kasus-kasus hukum partai di Indonesia.
Persaingan partai politik juga akan memanas, terutama di Jakarta, Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang diusung Gerindra hingga Golkar dikabarkan akan mengumumkan bakal calon gubernur hari ini, Senin (19/8/2024). Mereka akan mengajukan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dia akan dipasangkan dengan mantan Menteri Pertanian yang juga Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suswono.
Jakarta sendiri akan menggelar pemilihan kepala daerah pada November mendatang.
Sepanjang pekan ini khususnya pada Rabu hingga Jumat, terdapat berbagai sentimen yang cukup dominan baik dari dalam dan luar negeri yang dapat berujung memengaruhi pergerakan yang cukup volatil terhadap pasar keuangan domestik.
Keputusan Bank Sentral China
Dari negeri tirai bambu, Bank Rakyat China (PBoC) akan mengumumkan suku bunga acuan pinjaman (LPR) satu tahun dan lima tahun pada Selasa (20/8/2024).
Sebelumnya, China menurunkan acuan suku bunga pinjaman setelah pemangkasan suku bunga mengejutkan oleh PBoC. LPR satu tahun diturunkan sebesar 10 basis poin menjadi 3,35% dari 3,45% sebelumnya, sementara LPR lima tahun dikurangi dengan margin yang sama menjadi 3,85% dari 3,95%.
Sebagian besar pinjaman baru dan yang beredar di China didasarkan pada LPR satu tahun, sementara suku bunga lima tahun memengaruhi harga hipotek.
Rapat RDG BI
Bank Indonesia akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa dan Rabu pekan ini. Salah satu yang paling ditunggu pasar adalah pernyataan BI mengenai kebijakan ke depan. Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sudah mengisyaratkan pemangkasan pada September dan BI diperkirakan akan mengikutinya.
BI sendiri sudah mengerek suku bunga sebesar 275 bps dari 3,5% pada Agustus 2022 menjadi 6,25% saat ini. Pemangkasan suku bunga diharapkan bisa mendongrak kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berlanjut, BI juga akan memutuskan suku bunga acuan atau BI Rate periode Agustus 2024. Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16-17 Juli 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00%. Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter yang pro-stability sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.
Data Transaksi Berjalan dan NPI Kuartal II-2024
Kemudian pada Kamis (22/8/2024), BI akan mengumumkan transaksi berjalan yang diperkirakan menurut Trading Economics akan kembali mengalami defisit US$0,9 miliar.
Untuk diketahui, Indonesia telah mengalami defisit transaksi berjalan selama empat kuartal beruntun yang sejak kuartal II-2023 hingga kuartal I-2024.
Terakhir kali Indonesia mencatat defisit neraca berjalan sebesar US$2,16 miliar pada kuartal I-2024, menandai kuartal keempat berturut-turut dengan defisit dan mewakili 0,6% dari PDB negara tersebut.
Sebelum menutup akhir pekan, pada hari Jumat (23/8/2024), BI akan mengumumkan hasil uang beredar Juli 2024. Sebelumnya, BI mengumumkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2024 mencapai Rp9.026,2 triliun atau tumbuh sebesar 7,8% (year on year/yoy).
Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 7,6% (yoy). Tingginya pertumbuhan uang beredar didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,0% (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,7% (yoy).
Dari negeri Paman Sam akan dipengaruhi oleh pidato dari para pejabat The Federal Reverse (The Fed) dalam sepekan. Dan puncaknya akan ada risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Kamis (22/8/2024). Risalah tersebut memberikan wawasan terperinci mengenai sikap FOMC terhadap kebijakan moneter, untuk mendapatkan petunjuk mengenai hasil keputusan suku bunga di masa mendatang.
Masih dalam hari yang sama, akan terdapat data mingguan klaim pengangguran awal dan berkelanjutan AS.
Kemudian, berlanjut akan terdapat data PMI S&P Global AS periode Agustus 2024. Sebelumnya, PMI S&P Global AS direvisi lebih rendah menjadi 54,3 pada Juli 2024, dari estimasi awal 55 dan sedikit menurun dari 54,8 pada Juni.
Dan menjelang akhir pekan, pada hari Jumat (23/8/2024), akan terdapat pidato dari Ketua Dewan Gubernur The Fed, Jerome Powell.
Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:
Neraca Perdagangan Spanyol (15:00 WIB)
Fed Waller Speech (20:15 WIB)
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:
DPS Dividen Tunai Interim PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK)
Ex Dividen Tunai Interim PT Armada Berjaya Trans Tbk. (JAYA)
Ex Dividen Tunai Interim PT PAM Mineral Tbk. (NICL)