Newsletter

Mayday, Mayday! Hantu Resesi AS Buat IHSG Kritis: Ada Peluang Rebound?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
06 August 2024 06:00
1242165835
Foto: Getty Images/Spencer Platt

Sentimen pasar pada perdagangan hari ini sebenarnya tidak terlalu banyak dari dalam negeri. Dari eksternal akan ada rilis neraca dagang AS. Masih ambruknya Wall Street mesti menjadi perhatian besar investor. Meski begitu, melihat secara teknikal dari pergerakan IHSG ada potensi rebound setelah kemarin anjlok dalam.

Habis Terjun Dalam, IHSG Buka Peluang Rebound

Secara teknikal, IHSG breakdown cukup dalam setelah mengalami konsolidasi selama beberapa hari terakhir. Penurunan tajam dalam waktu singkat biasanya akan memicu rebound yang cepat pula.

Rebound terdekat potensi di uji paling tidak ke resistance MA200 daily di posisi 7.113,32. Namun, rebound kemungkinan besar akan lebih terlihat seperti dead cat bounce, atau potensi hanya sementara dan melanjutkan tren turun.

Pasalnya, secara daily IHSG masih memiliki gap up yang belum tertutup pada 8 Juni 2024. Posisi ini akan menjadi support terdekat yang potensi diuji oleh IHSG selanjutnya jika pelemahan masih berlanjut, tepatnya di 6.964,35.

Pergerakan IHSG secara teknikalFoto: Tradingview
Pergerakan IHSG secara teknikal

Pasar Saham Collapse, Seruan Rapat Darurat The Fed Mencuat

Bursa saham dunia yang mayoritas terjerembab di zona merah, dan terpantau yang paling paling kemarin datang dari Jepang, di mana Nikkei dalam sehari terjun lebih dari 12%. Ini menjadi kinerja yang paling kelam sejak Nikkei mengalami "'Black Monday" pada 1987 silam.

Hal ini kemudian memicu sejumlah ekonom dan analis meminta bank sentral AS untuk melakukan rapat darurat.

Jeremy Siegel, Profesor Keuangan di Wharton School Universitas Pennsylvania bahkan meminta The Fed untuk melakukan pemotongan darurat hingga 75 basis poin (bps) setelah laporan pekerjaan yang mengecewakan.

"Harus ada "pemotongan 75 basis poin lagi yang diindikasikan untuk bulan depan pada pertemuan September - dan itu adalah jumlah minimum," ungkap Siegel pada acara "Squawk Box" CNBC International, Senin malam (5/8/2024).

Lebih lanjut ia menyatakan "Suku bunga dana fed fund saat ini seharusnya berada di antara 3,5% dan 4%," katanya.

Berbicara soal rapat darurat the Fed sebenarnya memang bukan hal yang umum, tetapi hal ini pernah dilakukan Misalnya, Ketua Fed Alan Greenspan pernah melakukan pemotongan darurat sebesar 50 bps pada awal tahun 2001.

Sejauh ini, setelah peringatan resesi mencuat, pelaku pasar kini mengharapkan adanya pemangkasan suku bunga lebih awal. Pasalnya, jika the Fed terlambat melonggarkan kebijakan dan terjadi hard landing, maka risiko koreksi di pasar keuangan dunia secara menyeluruh akan berlanjut, terutama bagi sektor teknologi.

Rilis Data Hari Ini : Neraca Dagang AS

Beralih ke rilis data, pada hari ini akan ada pengumuman neraca dagang AS untuk periode Juli 2024. Menurut data yang dihimpun Trading Economics, pelaku pasar memperkirakan neraca dagang akan mengalami penyusutan defisit menjadi US$ 72,4 miliar, dibandingkan yang defisit US$ 75,1 miliar.

Neraca dagang ini patut dicermati mengingat negeri Paman Sam merupakan partner dagang kedua terbesar setelah Tiongkok.

Secara tren, defisit neraca dagang AS masih terus melebar. Hal ini seiring dengan kondisi manufaktur yang masih lemah, dalam empat bulan turun terus dan masih betah di zona kontraksi.

Halaman 4 >>

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular