Newsletter

The Fed Buat RI Pesta Pora, Sri Mulyani CS Buka Suara Hari Ini

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 August 2024 06:01
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Upacara Pembukaan FEKDI x KKI 2024 di Hall B, JCC, Jakarta, Kamis, (1/8/2024).
Foto: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Upacara Pembukaan FEKDI x KKI 2024 di Hall B, JCC, Jakarta, Kamis, (1/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pada perdagangan hari ini sentimen pasar masih akan berkaitan dengan sabda Jerome Powell kemarin. Terutama akan ada respons dari para petinggi ekonomi Indonesia seperti Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia.

Hari ini akan diselenggarakan konferensi pers hasil rapat berkala KSSK III tahun 2024. Turut hadir sebagai narasymber adalah Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan.

Kemarin Jerome Powell berkomentar terkait arah suku bunga acuan berikutnya.

Sebelumnya pada Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuannya di level 5,25-5,50%, sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya. Namun, The Fed memberi sinyal kuat akan memangkas suku bunga pada pertemuan September mendatang.

Berbeda dengan rapat FOMC sebelumnya, The Fed pada rapat bulan ini lebih memberi sinyal jelas soal pemangkasan suku bunga mulai September mendatang. Dalam pernyataannya, The Fed menjelaskan jika inflasi kini sudah mengarah kepada target sasaran mereka di kisaran 2%.

"Dalam beberapa bulan terakhir ada kemajuan lebih lanjut menuju target inflasi 2%. Jika syarat tersebut terpenuhi, kebijakan pemangkasan suku bunga bisa menjadi opsi pada pertemuan berikutnya di September," kata Powell dalam konferensi pers usai rapat FOMC, dikutip dari CNBC International.

Pemangkasan suku bunga diperkirakan sebesar 25 basis poin (bp). Powell menegaskan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bp belum ada dalam bayangan The Fed.

"Saya tidak ingin menjelaskan terlalu spesifik soal apa yang akan kami lakukan, tetapi itu (pemangkasan 50 bp) bukan sesuatu yang kami pertimbangkan saat ini," katanya.

Powell mengatakan kondisi ekonomi AS sudah berbeda jauh dengan setahun yang lalu. Inflasi kini sudah melandai sementara tingkat pengangguran sudah meningkat. Klaim tunjangan pengangguran juga menunjukkan warga AS tetap menganggur lebih lama.

Sebagai catatan, inflasi AS mencapai 3% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juli 2024, jauh lebih rendah dibandingkan Agustus 2023 yang masih bercokol di angka 3,7% (yoy).

Sementara tingkat pengangguran di AS mencapai 4,1% pada Juni 2024, meningkat dibandingkan 3,8% pada Agustus 2023.

"Data inflasi pada kuartal II (2024) menambah keyakinan kami dan data yang lebih baik baik lakan semakin memperkuat keyakinan tersebut," kata Powell.

Kendati inflasi dan tingkat pengangguran sudah bergerak ke arah yang diinginkan The Fed, Powell mengingatkan masih ada risiko yang mengancam.

"Komite akan dengan hati-hati menilai data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko," ujarnya.

Sementara itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi dalam 11 bulan pada minggu lalu, menunjukkan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja, meskipun klaim tersebut cenderung tidak stabil pada saat ini.

Laporan dari Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis juga menunjukkan jumlah pengangguran membengkak pada pertengahan Juli ke level tertinggi sejak akhir tahun 2021. Hal ini dapat memicu kekhawatiran akan memburuknya pasar tenaga kerja dengan cepat, yang muncul bulan lalu ketika data menunjukkan tingkat pengangguran. tingkat suku bunga naik ke level tertinggi 2-1/2 tahun sebesar 4,1% di bulan Juni.

Laporan tersebut mendukung penurunan suku bunga pada bulan September, meskipun sebagian besar ekonom memperingatkan agar tidak terlalu banyak membaca kenaikan klaim, dengan alasan bahwa menyesuaikan data untuk fluktuasi musiman merupakan tantangan di musim panas karena penutupan pabrik mobil sementara untuk keperluan retooling.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi dalam 11 bulan pada minggu lalu, menunjukkan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja, meskipun klaim tersebut cenderung tidak stabil pada saat ini.

Laporan dari Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis juga menunjukkan jumlah pengangguran membengkak pada pertengahan Juli ke level tertinggi sejak akhir tahun 2021. Hal ini dapat memicu kekhawatiran akan memburuknya pasar tenaga kerja dengan cepat, yang muncul bulan lalu ketika data menunjukkan tingkat pengangguran. tingkat suku bunga naik ke level tertinggi 2-1/2 tahun sebesar 4,1% di bulan Juni.

Laporan tersebut mendukung penurunan suku bunga pada bulan September, meskipun sebagian besar ekonom memperingatkan agar tidak terlalu banyak membaca kenaikan klaim, dengan alasan bahwa menyesuaikan data untuk fluktuasi musiman merupakan tantangan di musim panas karena penutupan pabrik mobil sementara untuk keperluan retooling.

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular