Belum Ada Kabar Baik dari AS, IHSG-Rupiah Rawan Longsor
- FOMC Minutes melihat ada kemajuan soal inflasi, namun butuh lebih banyak data sampai melakukan pemangkasan suku bunga
- Data-data tenaga kerja yang baru rilis menunjukkan mulai mendingin
- Pelaku pasar yakin suku bunga akan turun hingga 2 kali
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pelaku pasar yakin era suku bunga tinggi akan berakhir tahun ini. Keyakinan ini membuat pasar saham dan nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan kemarin (4/7/2024).
Data terbaru menunjukkan investor yakin bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali, yakni pada September dan Desember. Masing-masing sebesar 25 basis poin.
Keyakinan ini bertahan melihat data-data ekonomi AS terbaru, di mana manufaktur hingga inflasi Negeri Paman Sam melemah.
Data-data lain yang perlu dicermati adalah data tenaga kerja yang hadir pada minggu ini. Ulasan lebih lengkap data-data yang perlu diperhatikan investor pekan ini ada di halaman ketiga.
Sementara kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa perlu melihat lebih banyak lagi sebelum mengubah kebijakan.
"The Fed masih memerlukan lebih banyak data sebelum memangkas suku bunga untuk memastikan bahwa inflasi yang lebih lemah baru-baru ini memberikan gambaran sebenarnya tentang apa yang terjadi pada tekanan harga," kata Powell dalam pidatonya di FOMC minutes Selasa (2/7/2024) kemarin.
Data pada Mei menunjukkan ukuran inflasi pilihan The Fed tidak meningkat sama sekali pada bulan tersebut, sementara tingkat kenaikan harga dalam 12 bulan telah surut menjadi 2,6%, masih di atas target bank sentral sebesar 2% namun masih dalam tahap penurunan.
The Fed telah mempertahankan suku bunga kebijakan acuannya stabil di kisaran 5,25%-5,5% sejak bulan Juli lalu, namun para pejabat masih memperdebatkan kapan harus melonggarkan kebijakan moneter karena inflasi kembali ke target bank sentral sebesar 2%.
Inflasi masih lebih dari setengah poin persentase di atas target tersebut, menurut indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi yang disukai The Fed, dan digambarkan sebagai "meningkat" dalam pernyataan kebijakan bank sentral tanggal 12 Juni.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cerah bergairah pada perdagangan Rabu (3/7/2024), bahkan mendekati posisi 7.200. IHSG ditutup melesat 1,01% ke posisi 7.196,75.
Nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 8,2 triliun dengan melibatkan 14miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 932.085 kali. Sebanyak 325 saham menguat, 216 saham terkoreksi, dan 243 saham stagnan.
Beberapa sektor menjadi penopang IHSG pada hari ini, yakni industri yang mencapai 2,07%, transportasi sebesar 1,61%, energi sebesar 1,48%, dan bahan baku sebesar 1,16%,
Sementara itu, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,15% di angka Rp16.365/US$ pada hari ini, Rabu (3/7/2024).
(ras/ras)