
Dana Asing Mulai Masuk Pasar, Saatnya IHSG-Rupiah Pesta?

Serangkaian laporan ekonomi yang akan datang dan kesaksian Kongres dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dapat membuat obligasi pemerintah AS keluar dari kisaran perdagangan yang sempit.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun, yang bergerak berbanding terbalik dengan harga obligasi, telah meningkat antara 4,20% dan 4,35% sejak pertengahan Juni, karena pasar mencerna data yang menunjukkan perlambatan inflasi dan tanda-tanda melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam beberapa indikator. Imbal hasil 10-tahun mencapai 4,33% pada Jumat (28/6/2024).
![]() US Bond Yield 10Y |
Sejauh ini, angka-angka ekonomi tersebut gagal menghilangkan keraguan mengenai seberapa dalam The Fed akan mampu memangkas suku bunganya tahun ini, sehingga menjaga imbal hasil obligasi pemerintah tetap terikat pada kisaran tersebut. Namun data ketenagakerjaan AS minggu depan, diikuti dengan angka inflasi dan kemunculan Powell dapat mengubah pandangan tersebut.
"Pasar telah menerima narasi bahwa kita mungkin melihat penurunan bertahap namun bukan ketakutan terhadap pertumbuhan," kata Garrett Melson, ahli strategi portofolio di Natixis Investment Managers Solutions. "Hal ini akan terus menjaga kita dalam kisaran ini, namun satu hal yang akan mendorongnya lebih rendah adalah peningkatan tingkat pengangguran."
Dikutip dari CNBC International, para pedagang mencerna data terbaru dari indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi yang menunjukkan perlambatan inflasi.
Inflasi pada bulan Mei melambat menjadi tingkat tahunan terendah dalam lebih dari tiga tahun, seperti yang dilaporkan oleh Departemen Perdagangan pada hari Jumat. Core PCE, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang lebih fluktuatif, naik hanya 0,1% bulan lalu dan 2,6% dari tahun sebelumnya.
Kedua estimasi tersebut sesuai dengan perkiraan konsensus Dow Jones. Indeks PCE inti merupakan ukuran inflasi yang lebih disukai oleh bank sentral AS (The Fed). PCE headline, yang mencakup makanan dan energi, datar dalam sebulan dan juga naik 2,6% secara tahunan, juga sesuai dengan ekspektasi.
Statistik inflasi telah dianggap sangat penting oleh peserta pasar karena mereka mencoba menebak kapan Fed akan mulai memangkas suku bunga. Saat ini, para pedagang memperkirakan peluang 59,5% bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga pada pertemuan September menurut alat CME Group FedWatch.
Ketika pemangkasan suku bunga benar-benar terjadi, maka risk asset seperti saham akan menjadi instrumen investasi yang menarik bagi investor untuk mengalokasikan dananya.
Pekan lalu indeks saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Jumat (28/6/2024). Indeks S&P 500 turun 0,41% dan Nasdaq Composite bergerak melemah 0,71% ke 17.732,6. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 45,2 poin, atau 0,12% menjadi 39.118,86.
(ras/ras)