
IHSG-Rupiah Lagi Lesu, Debat Presiden AS Trump-Biden Ngaruh ke RI?

Sejumlah sentimen berpotensi menggerakkan pasar pada perdagangan hari ini. Sentimen yang akan memberikan dampak signifikan yakni datang dari domestik seperti kabar perihal short selling di Bursa Efek Indonesia (BEI), market maker yang akan hadir di BEI, pergerakan rupiah, hingga jelang debat perdana di AS antara Joe Biden dengan Donald Trump.
IHSG pada perdagangan kemarin memang mampu mengakhiri perdagangan di zona hijau. Namun, transaksi perdagangan terbilang lesu yakni hanya Rp 9,4 triliun, jauh di atas rata-ratanya di atas Rp 10 triliun. Asing juga masih belum mau masuk ke pasar saham dengan terbukti adanya catatan net sell sekitar Rp 313,96 miliar.
IHSG yang lesu ini juga diperburuk dengan melemahnya rupiah dan harga SBN.
Short Selling di BEI
Langkah BEI bersiap memberlakukan kembali transaksi short selling akan dimulai pada Oktober 2024. Perlu diketahui short selling adalah transaksi jual beli saham oleh investor yang belum memiliki saham tersebut sehingga menjadi investasi dengan risiko yang tinggi.
Dari peminjaman saham dari sekuritas ini, investor berspekulasi saham tersebut akan mengalami penurunan harga, Sehingga bisa membelinya kembali dan mengembalikannya ke perusahaan sekuritas dengan profit yang berasal dari selisih harga jual beli.
Di tengah kekhawatiran terhadap penerapan short selling, Deputy President Director Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma memandang hal ini terjadi imbas pelaku pasar belum 'terbiasa' melakukan transaksi ini mengingat hal ini sudah jamak ditransaksikan di bursa global.
BEI juga menerapkan Intraday Short Selling ditahap awal untuk mengurangi risiko penurunan saham yang terlalu dalam. selain itu, aturan ini juga diberlakukan ke investor dengan kriteria saham tertentu guna mengantisipasi kerugian yang bisa ditanggung investor.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menyebut, sudah ada 10 anggota bursa (AB) yang akan menjadi sekuritas yang memfasilitasi short selling saham.
Beriringan, BEI juga menyiapkan lisensi bagi anggota bursa yang untuk perizinan memfasilitasi short selling. Sebagaimana diketahui, saat ini belum ada AB yang mendapat izin short selling.
"Saat ini ada kurang lebih 10 anggota bursa yang berminat untuk menjadi AB yang menyediakan short selling dan sedang dalam proses persiapan," jelasnya.
Irvan berharap, adanya short selling dan intraday short selling ini dapat meningkatkan likuiditas transaksi dan likuiditas pasar sebagaimana yang telah terjadi di bursa negara lain. Berkaca dari bursa lain, turnover sahamnya bisa meningkat sekitar 2% sampai dengan 17% dengan short sell.
Market Maker di BEI
BEI saat ini sedang menyiapkan skema liquidity provider atau market maker untuk pasar saham Indonesia. Nantinya, spread saham tak likuid atau yang biasa dikenal dengan sebutan saham zombie bisa ditekan hingga 20% lebih kecil.
Irvan berharap dengan adanya market maker ini, maka likuiditas dari saham yang illiquid menjadi medium liquid.
"Saat ini daily spread (saham illiquid) sekitar 3% sampai 3,5%. Nah diharapkan dengan adanya liquidity provider ini spread gap-nya akan turun hingga 20% dari sebelumnya," jelas Irvan dalam paparan publik, Rabu, (26/6/2024).
Sebagai gambaran, saham likuid biasanya memiliki spread (selisih antara harga bid dan ask) yang lebih kecil, sehingga harga saham lebih stabil. Dengan kata lain, investor tidak perlu membayar selisih harga yang besar saat membeli atau menjual saham.
Irvan juga menyampaikan agar dengan adanya market maker, maka kuotasi di regular market dapat tersedia.
Jelang Debat Perdana Joe Biden vs Donald Trump
Dinamika menuju pemilihan presiden (Pilpres) AS November mendatang mulai mengerucut. Kontestasi itu akan mempertemukan Joe Biden dengan mantan rivalnya yang juga presiden pendahulunya, Donald Trump, dan akan memulai debat pertama pada hari ini waktu setempat atau Jumat (28/6/2024) waktu Indonesia.
Dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa ketika ditanya kandidat mana yang memiliki pendekatan ekonomi yang lebih baik, para pemilih terdaftar memilih Trump dengan perbandingan 43% berbanding 37%. Mereka mengaku terdampak oleh kenaikan harga konsumen yang cepat selama beberapa tahun terakhir.
Di sisi lain, Biden memiliki keunggulan dibandingkan Trump dalam menanggapi ekstremisme politik dan ancaman terhadap demokrasi. Dalam indikator ini, pemilih memilih Biden dibandingkan Trump sebesar 39% berbanding 33%.
Biden juga memiliki keunggulan dibandingkan Trump dalam kebijakan layanan kesehatan, 40% berbanding 29%
Investor Wait and See
Direktur Utama PT Trimegah Asset Management, Antony Dirga mengatakan telah terjadi capital outflow di pasar saham dan pasar obligasi US$3 Miliar (year to date/ytd). Namun menghitung aliran asing yang masuk ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) maka sudah ada net inflow hingga US$3 miliar.
Antony Dirga memandang pelemahan rupiah masih terkait wait & see investor terkait arah kebijakan suku bunga bank sentral AS (The Fed) dan arah kebijakan fiskal pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Untuk diketahui, dalam dot plot Juni 2024, The Fed meyakini masih ada harapan untuk pemangkasan suku bunga sebanyak satu kali. Kendati adanya harapan, namun jumlah pemangkasan suku bunga tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dot plot Maret 2024 yang menyatakan terdapat tiga kali penurunan suku bunga.
Sementara dari sisi kebijakan fiskal, sempat beredar kabar bahwa ada potensi jumlah utang terhadap PDB (debt to GDP ratio) di masa pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan mendekati angka 50% disertai dengan defisit fiskal mendekati 2,8%.
Indeks Dolar Kembali Terbang, Awas Rupiah Makin AMbruk
upiah berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Rabu (26/6/2024), setelah selama dua hari beruntun menguat. Dilansir dari Refinitiv pada pukul 15:00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,18% di angka Rp 16.400/US$.
Nilai tukar rupiah memang sempat menguat selama dua hari beruntun yakni pada Senin dan Selasa pekan ini. Namun, rupiah masih berada dalam level tinggi yakni di sekitar Rp 16.400-an. Rupiah bahkan sudah berada di level Rp 16.000 dalam sebulan terakhir.
Pelemahan rupiah berdampak besar ke banyak sektor usaha mulai dari ritel, perusahaan yang menggantungkan bahan mentah ke impor, perusahaan dengan banyak utang dolar AS, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), hingga masyarakat biasa.
Rupiah diperkirakan masih melemah hari ini karena kencangnya indeks dolar. Indeks terbang ke level 106, 052 pada perdagangan kemarin. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak 16 April 2024. Kondisi ini mecerminkan besarnya permintaan dolar sehingga mata uang lain melemah.
Konferensi Pers APBN
Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menggelar konferensi pers APBN KiTA edisi Juni 2014. Konferensi pers akan memaparkan raelisasi anggaran hhingga Mei 2024 serta perkembangan ekonomi terbaru.
Menarik disimak apakaj Sri Mulyani akan memberi tanggapan mengenai pelemahan rupiah dan lonjakan imbal hasil SBN serta dampaknya. Pelru ditunggu pula apakah Sri Mulyani akan memberikan keterangan mengenai kebijakan baru pemerintah di bidang fiskal.