Newsletter

Peringatan Keras! 2 'Badai' dari AS Bisa Guncang IHSG-Rupiah Pekan Ini

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
10 June 2024 06:00
Ilustrasi Wall Street. (AP/J. David Ake)
Foto: Bendera Amerika Serikat (AP Photo/Charlie Riedel)

Bursa Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu terpantau bergerak dalam zona merah setelah keluar data terkait pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari pekerjaan.

Pada akhir perdagangan Jumat malam (7/6/2024) sampai Sabtu pagi (8/6/2025) Nasdaq tercatat merosot 0,23% atau 39,98 poin ke posisi 17.133,13. Dow Jones Index (DJI) menyusul dengan melemah 0,22% atau 87,18 poin dan berakhir di 28.798,98. S&P 500 juga ikut turun 0,11% atau 5,97 poin menuju 5.346,99.

Saham-saham di Wall Street uang berakhir sedikit lebih rendah terjadi setelah data pekerjaan AS lebih kuat dari perkiraan. Ini menunjukkan perekonomian yang masih kuat, tetapi akan memicu kekhawatiran bank sentral AS atau The Fed yang mungkin akan menunggu lebih lama untuk memangkas suku bunga.

Sebagaimana diketahui, data pasar tenaga kerja yang keluar Jumat pekan lalu ada Non Farm Payroll (NFP) atau pekerjaan tercatat di luar pertanian yang mencetak 272.000 pekerjaan pada Mei 2024. Angka ini lebih tinggi dari konsensus yang hanya proyeksi naik ke 185.000 dari 175.000 pekerjaan pada bulan sebelumnya. Sementara itu untuk tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4%.

Sandy Villere, manajer portofolio. di Villere & Co di New Orleans mengungkapkan hal ini menjadi sinyal tidak akan ada pemangkasan suku the Fed dalam jangka pendek.

"Hal ini memberitahu kita bahwa tidak akan ada penurunan suku bunga dalam jangka pendek, dan dengan naiknya kembali imbal hasil obligasi, hal ini memberikan banyak tekanan pada perdagangan risk-on, yang mungkin berbatas kecil," kata Sandy.

Saat ini, fokus pasar pasar juga akan mengamati data inflasi AS dan FOMC meeting yang akan berlangsung pada pekan ini.

Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group mengungkapkan jika pelaku pasar kini sudah pupus harapan untuk penurunan suku bunga pada pertemuan the Fed pekan ini. Meski begitu Ia masih melihat adanya peluang di September.

"Tidak ada yang mengharapkan The Fed untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan minggu depan, tetapi apakah mereka akan membuka pintu untuk pemotongan secepatnya pada bulan September adalah pertanyaan besar di benak semua orang," ungkap Ryan.

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular