
Wall Street Bergerak Beragam Usai Bank Eropa Turunkan Suku Bunga

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham teknologi melemah menekan indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq. Sementara Dow naik tipis setelah data klaim pengangguran meningkatkan harapan penurunan suku bunga Federal Reserve AS.
Berdasarkan Refinitiv pada Kamis (6/6/2024) indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 124,12 poin, atau 0,32%, pada 38,931.45, S&P 500 naik 0,01 poin, atau 0,00%, pada 5,354.04, dan Nasdaq Composite naik 0,01 poin, atau 0,00%, pada 5.354,04 turun 25,30 poin, atau 0,15%, pada 17.162,60.
Nasdaq menyentuh rekor tertinggi intraday baru tak lama setelah pembukaan, namun kemudian anjlok.
Tujuh dari 11 sektor S&P 500 menguat, dipimpin oleh kenaikan 0,6% pada sektor jasa komunikasi. Sedangkan sektor teknologi memimpin penurunan dengan penurunan 0,5%.
"Ada banyak momentum dan sentimen tinggi di bidang semikonduktor, dan meskipun dalam jangka menengah Anda perlu mengendalikannya, dalam jangka pendek, hal-hal seperti itu benar-benar dapat berjalan," kata Ross Mayfield. , analis strategi investasi di Baird.
Keuntungan di Nvidia produksi kecerdasan buatan (AI) lainnya telah mendorong reli Wall Street tahun ini dengan menyumbang sekitar sepertiga dari kenaikan S&P 500 sebesar lebih dari 12% tahun ini.
Di sisi lain, data klaim awal pengangguran naik lebih dari perkiraan ke angka penyesuaian musiman sebesar 229.000 untuk pekan yang berakhir 1 Juni.
Data ini mengindikasikan pengetatan di pasar tenaga kerja berkurang, sehingga memberikan lebih banyak ruang bagi The Fed untuk melakukan penyesuaian musiman sebesar 229.000. memotong tarif.
Perhatian investor kini beralih ke laporan penting non farm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat.
Pedagang melihat peluang 70% penurunan suku bunga pada bulan September, menurut alat FedWatch CME, dan telah memperkirakan sekitar dua pemotongan tahun ini, berdasarkan data dari LSEG. Peramal cuaca yang disurvei oleh Reuters juga memperkirakan dua kali pemotongan.
Beberapa pelaku pasar juga menunjukkan meningkatnya tekanan terhadap The Fed dengan Bank Sentral Eropa dan Bank Kanada yang mulai melakukan siklus pelonggaran.
"Jika terdapat terlalu banyak perbedaan di antara negara-negara besar, maka hal ini akan memberikan tekanan pada berbagai sektor perekonomian. Hal ini mungkin akan membuat pemotongan suku bunga (Fed) pada bulan September menjadi lebih jelas," kata Mayfield.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Dibuka Sumringah, S&P 500 dan Nasdaq Cetak ATH Baru!