Duh! Pejabat The Fed Masih Hawkish, IHSG & Rupiah Rawan Terguncang
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia melemah pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah ditutup di zona merah.
Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup melemah 0,69% ke posisi 7.266,69. IHSG pun terkoreksi kembali ke level psikologis 7.200, setelah beberapa hari terakhir bertahan di level psikologis 7.300. Bahkan, IHSG gagal untuk mencoba kembali menembus level psikologis 7.400.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai Rp 14 triliun dengan volume transaksi mencapai 18 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1,3 juta kali.
Secara sektoral, sektor keuangan menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 1,66%.
Selain itu, beberapa saham juga terpantau menjadi penekan (laggard) IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut daftarnya.
Saham-saham perbankan raksasa menjadi pemberat utama IHSG pada akhir perdagangan hari ini, dengan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang menjadi terbesar yakni mencapai 22,7 indeks poin.
IHSG berbalik melemah karena investor cenderung menahan selera risikonya, di tengah pendeknya periode perdagangan pekan ini yang hanya berlangsung selama tiga hari akibat adanya libur panjang Hari Waisak.
Alhasil, volatilitas IHSG cenderung kembali meninggi pada hari ini. Apalagi, selama tiga hari beruntun sebelumnya, IHSG berhasil melesat, sehingga memantik investor untuk melakukan aksi profit taking.
Di sisi lain, rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca Bank Indonesia (BI) merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang berada di zona defisit.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup terdepresiasi 0,13% di angka Rp15.970/US$ pada hari ini, Senin (20/5/2024). Pelemahan rupiah ini sejalan dengan depresiasi yang terjadi kemarin (17/5/2024) yakni sebesar 0,19%.
(ras/ras)