
J Trust Bank: Penyaluran Kredit Ekspansif, Kualitas Aset Terjaga

Jakarta, CNBC Indonesia - J Trust Bank atau PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) berhasil meningkatkan kualitas kredit menjadi semakin baik, dengan likuiditas terjaga dan penyaluran kredit ekspansif.
Kredit J Trust Bank berkualitas tercermin dari rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) yang semakin melandai. Pada sepanjang 2023, NPL Gross Bank J Trust turun ke 1,03%, sementara NPL Neto berada di 0,71%. Ini merupakan penurunan NPL selama tiga tahun beruntun, sejak melonjak pada 2020.
Kenaikan NPL pada tahun 2020 disinyalir akibat Pandemi Covid-19 yang membuat kemampuan bayar debitur turun. Namun, perusahaan terus berupaya menurunkan kredit macet dengan melakukan restrukturisasi dan menjaga likuiditas disertai penerapan prinsip kehati-hatian terhadap penyaluran kredit yang membuat kualitas aset semakin terjaga tahun demi tahun.
Sampai pada akhirnya di penghujung tahun 2023, perusahaan berhasil mencatatkan posisi kualitas aset terbaik dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Dengan risiko kredit macet minim, perusahaan juga menjaga momentum pertumbuhan kredit tetap berlanjut disertai likuiditas tetap terjaga.
Pada sepanjang 2023, J Trust Bank berhasil menyalurkan kredit senilai Rp23,88 triliun, melonjak 22,26% secara tahunan (year on year/yoy), ini mendorong aset bank melesat 16,71% yoy menjadi Rp39,23 triliun.
Momentum pertumbuhan untuk simpanan nasabah juga lebih pesat, mencapai 24,7% yoy atau senilai Rp32 triliun. Hal ini membuat perusahaan bisa menjaga likuiditas, yang kemudian tercermin dari rasio kecukupan likuiditas mencapai 120,35% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) di 74,61%.
Melihat kinerja positif dari pertumbuhan kredit dan simpanan nasabah, ini menunjukkan bank J Trust senantiasa menjaga fungsi intermediasi bank dengan baik.
Fungsi intermediasi merupakan peran bank sebagai penghimpun dana kemudian menyalurkan-nya sebagai kredit. Hal ini kemudian akan digunakan sebagai modal bagi masyarakat bisa perorangan maupun usaha sebagai modal untuk ekspansi.
Bagi bank, ketika bisa menyalurkan kredit dengan ekspansif, maka pendapatan bunga juga akan meningkat. Hal ini juga yang dirasakan bank J Trust pada sepanjang 2023 di mana pendapatan bunga sebesar Rp 2,52 triliun, naik 50,47% yoy.
Alhasil pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) naik 28,38% yoy menjadi Rp 805,1 miliar. Ini kemudian berimplikasi pada laba bersih yang dihasilkan sebesar Rp27,9 miliar.
![]() Jajarn direksi PT Bank Jtrust Indonesia Tbk saat menggelar RUPS Mei 2023 |
Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai mengatakan laba bersih yang dihasilkan, selain berkat pertumbuhan pendapatan bunga yang kuat, juga disertai pengendalian biaya yang berkelanjutan.
"Pertumbuhan pendapatan bunga yang kuat dan pengendalian biaya yang berkelanjutan berkontribusi terhadap kinerja Bank yang kuat, menghasilkan laba bersih sebesar Rp27,9 miliar" ungkap Ritsuo dalam pernyataan tertulis pada Selasa (30/4/2024).
J Trust Bank Terus Memperluas Kredit Penopang Ekonomi dan Upaya Keberlanjutan
Ke depan, J Trust Bank akan terus menjaga pertumbuhan dengan memanfaatkan likuiditas saat ini yang masih melimpah, dengan terus mengantisipasi kondisi yang penuh tantangan. Salah satunya adalah fokus menyalurkan kredit ke sektor-sektor yang mendapatkan insentif potongan Giro Wajib Minimum (GWM).
Adapun sektor-sektor kredit yang bisa mendapatkan insentif itu terbagi ke empat sektor prioritas, terdiri dari sektor hilirisasi minerba dan non minerba, kemudian sektor perumahan dan pariwisata.
Adapula untuk insentif likuiditas pembiayaan inklusif yang besaran insentifnya 0,1%-1% jika Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) nya mampu di atas 10-50%. Juga untuk ulta mikro atau UMKM 0-3% dengan insentif 0,3-0,5%.
Dalam hal pembiayaan, J Trust Bank juga akan terus menyalurkan kredit yang mampu memberi nilai tambah ekonomi serta sektor ekonomi hijau dan berkelanjutan. J Trust Bank pada 2023 berhasil melakukan pembiayaan hijau sebesar 24,08% dari total penyaluran kredit Bank.
![]() Penyaluran kredit hijau dan berkelanjutan J Trust Bank |
Salah satu sektor penopang ekonomi Indonesia yang akan ditingkatkan kreditnya adalah pembiayaan pada alat berat dan perkapalan menjadi salah satu yang digencarkan oleh J Trust Bank.
Sudah sejak kuartal IV-2023, J Trust Bank telah memulai ekspansi dalam pembiayaan industri perkapalan. Kehadiran J Trust Bank diharapkan dapat membantu mengurangi backlog perkapalan akibat timpangnya produksi kapal di galangan.
Asset Based Financing Deputy Division Head PT Bank JTrust Indonesia Tbk, Andris Fajar Bachtiar, menjelaskan bahwa pembiayaan kepada sektor perkapalan masih belum banyak dilakukan oleh perbankan Indonesia, salah satunya karena kurangnya informasi yang tersedia tentang industri tersebut.
"Kadang-kadang, bank-bank cenderung menggunakan pendekatan yang sangat tradisional. Mereka cenderung konservatif dalam menilai segala aspek. Namun, Bank JTrust melihat bahwa inovasi terhadap industri perkapalan dapat dijalankan, dan itulah mengapa kita memutuskan untuk terlibat, mengingat ukuran pasar yang begitu besar," ujarnya.
Infrastruktur transportasi kelautan yang memadai, terkelola secara baik dan efisien merupakan faktor yang sangat penting untuk negara kepulauan seperti Indonesia.
Dengan transportasi laut yang lebih maju dan memadai maka ketimpangan harga barang bisa ditekan, mobilitas antar penduduk bisa ditingkatkan, dan aktivitas ekonomi bisa bergerak lebih cepat.
Fokus penyaluran kredit Bank pada tahun 2024 adalah segmen commercial & SME, corporate banking dan business linkage yang menjadi andalan kenaikan bisnis. Bank juga akan melakukan mitigasi risiko dalam menyalurkan kredit dengan menerapkan prinsip prudential banking dan ekspansi secara selektif pada debitur yang memiliki kinerja dan prospek usaha yang baik guna menjaga kualitas kredit dan mencegah peningkatan rasio NPL Bank
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
